TEMPO.CO, Jakarta -Ketua Umum Komisi Nasional Perlindungan Anak, Arist Merdeka Sirait meminta pemerintah lebih serius mengurus perokok anak yang jumlahnya terus meningkat. Saat ini Komnas menilai industri rokok semakin agresif memasarkan rokok pada anak-anak. "Saatnya pemerintah melindungi anak dari paparan asap rokok," kata Arist dalam keterangan persnya, Kamis, 13 September 2012.
Menurut Arist, berdasarkan hasil survei Global Adult Tobacco Survey (GATS) Indonesia yang diluncurkan Kementrian Kesehatan pada 11 September 2012, diketahui jumlah perokok aktif di Indonesia terbanyak dari 16 negara. Tercatat sekitar 61,4 juta penduduk Indonesia adalah pengkonsumsi tembakau. "Ini bukti pemerintah telah gagal melindungi kesehatan rakyat," kata Arist.
Dari total jumlah perokok di Indonesia, Komnas Anak mencatat lima puluh persen di antaranya berada pada usia anak yaitu 15-18 tahun. Data ini belum termauk anak-anak yang terpaksa harus menjadi perokok pasif dan menjadi target iklan rokok yang agresif. Melihat hal ini, Komnas Anak berpendapat pemerintah belum berpihak kepada perlindungan kesehatan masyarakat, terutama
anak-anak.
Salah satu penyebab tumbuhnya jumlah perokok, kata Arist adalah murahnya harga rokok. Selain itu akses untuk mendapatkan rokok juga tersedia dengan mudah. Akibatnya anak-anak dengan mudah bisa mengases rokok dengan berbagai motif. Kasus terakhir yang menyedihkan terlihat dalam tayangan televisi swasta tentang seorang balita berumur 2,5 tahun di Jember, Jawa Timur yang menghabiskan rokok dua bungkus per hari. Kasus sejenis sebelumnya pernah terjadi di Sukabumi dan Garut.
Arist mendesak pemerintah segera mengeluarkan aturan yang bisa melindungi anak-anak dari paparan asap rokok. Caranya dengan mengeluarkan peraturan yang memberi menjamin perlindungan terhadap anak dari bahaya rokok. Aturan ini juga harus diikuti sanksi tegas bagi yang melanggar.
Menurut Arist, melindungi anak dari bahaya paparan asap rokok merupakan tanggungjawab pemerintah yang sudah diamanahkan oleh Undang-undang. "Lebih baik terlambat dari pada tidak melakukan sama sekali," kata pria berkaca mata ini.
IRA GUSLINA SUFA
Berita Lain:
Bos Koperasi Langit Biru Tewas di Tahanan
Bos Langit Biru Meninggal, Gugatan Perdata Jalan Terus
Kurir Sindikat Narkotika Ditangkap
Polda Metro Ungkap 45 Kasus Penyelundupan BBM
Berita terkait
Polres Jayapura Tangkap Ceria yang Jual Sabu di Diaper MamyPoko
6 hari lalu
Polisi menangkap perempuan berinisial SJ alias Ceria, 43 tahun, karena menjual narkotika jenis sabu.
Baca SelengkapnyaOperator Kereta Deutsche Bahn di Jerman Akan Melarang Merokok Ganja di Area Stasiun
11 hari lalu
Operator kereta di Jerman Deutsche Bahn (DB) mengumumkan melarang merokok ganja di area-area stasiun per 1 Juni 2024.
Baca SelengkapnyaPakta Konsumen Nasional Minta Pemerintah Penuhi Hak Konsumen Tembakau
13 hari lalu
Pakta Konsumen Nasional meminta pemerintah untuk memenuhi hak konsumen tembakau di Indonesia.
Baca SelengkapnyaTersinggung Tak Diberi Utang, Pemuda di Kembangan Bakar Warung Rokok
26 hari lalu
Tersinggung tak boleh utang rokok, pelaku membakar warung dengan melempar botol bensin dan tisu yang telah dibakar.
Baca SelengkapnyaPria di Medan Bunuh Ibu Kandung Gara-gara Kesal Diomeli karena Minta Uang Rokok
29 hari lalu
Wem Pratama, 33 tahun, warga Jalan Tuba 3, Kota Medan, membunuh ibu kandungnya, Megawati, 55 tahun dengan memukul dan menggorok leher.
Baca SelengkapnyaSpesialis Jantung: Hasil Pemeriksaan Medis Baik Tak Jamin Perokok Sehat
40 hari lalu
Hasil pemeriksaan medis yang baik tak menjamin perokok sehat. Untuk memastikan kesehatan perokok satu-satunya jalan adalah total berhenti merokok.
Baca SelengkapnyaSelandia Baru Larang Rokok Elektrik Sekali Pakai
44 hari lalu
Selandia Baru akan akan melarang penjualan rokok elektrik sekali pakai untuk menurunkan angka perokok usia muda.
Baca SelengkapnyaSoal Lobi ke Istana, Bos Perusahaan Rokok Sebut Penyampaian Pendapat sesuai Aturan
55 hari lalu
Faisal Basri menyatakan perusahaan rokok memiliki lobi-lobi yang kuat di lingkungan Istana dan pembuat undang-undang.
Baca SelengkapnyaProdusen Rokok Bantah Lobi-lobi Pemerintah untuk Keluarkan Kebijakan Pro Rokok
55 hari lalu
Benny mengklaim industri rokok hanya melakukan komunikasi dengan pemerintah melalui jalur-jalur yang legal.
Baca SelengkapnyaCOP10 WHO FCTC Raih Sejumlah Kesepakatan, dari Perlindungan hingga Deklarasi Panama
59 hari lalu
Sesi kesepuluh Konferensi Para Pihak (COP10) Konvensi Kerangka Kerja Pengendalian Tembakau WHO FCTC menghasilkan sejumlah kesepakatan jangka panjang.
Baca Selengkapnya