Para siswa yang tertangkap saat tawuran dirilis di Polda Metro Jaya, Jum'at (20/4). Polisi mengamankan 73 siswa dari 2 sekolah di Bekasi dan 1 sekolah di Jakarta Barat. Tempo/Tony Haratawan
TEMPO.CO, Jakarta -- Kepolisian Resor Metro Jakarta Barat meningkatkan kewaspadaan untuk mencegah tawuran antarpelajar. Lokasi-lokasi rawan diawasi secara ketat. "Pada jam pulang sekolah selalu ada petugas patroli," kata Kapolres Jakarta Barat, Komisaris Besar Polisi Suntana, Selasa, 25 September 2012. "Apalagi setelah ada kasus di Jakarta Selatan, kami lebih meningkatkan lagi pengamanan agar kejadian serupa tidak terulang di sini."
Menurut Suntana, di wilayah Jakarta Barat ada sekitar enam hingga delapan sekolah yang sering terlibat kerusuhan. Mereka biasanya bentrok di sekitar daerah Jalan Daan Mogot, Jalan Tubagus Angke, Jalan Latumenten, hingga kawasan Kalideres. "Hampir setiap hari ada tawuran," ujar dia.
Dengan adanya patroli, Suntana berharap tawuran bisa segera diatasi. "Kalau pun ada keributan, bisa langsung dibubarkan," katanya.
Seperti diketahui, tawuran antar-pelajar kemarin terjadi di kawasan Bulungan, Jakarta Selatan. Tawuran itu melibatkan siswa-siswa dari SMA 6 dan SMS 70. Satu pelajar tewas dan dua lagi luka-luka. Alawy, pelajar yang tewas, tercatat sebagai siswa kelas X SMA 6.
Polisi Sebut Ada Pergeseran Pola Tawuran Pelajar di Jakarta
4 September 2018
Polisi Sebut Ada Pergeseran Pola Tawuran Pelajar di Jakarta
Polisi melihat adanya pergeseran pola tawuran pelajar yang terjadi di DKI Jakarta. Kepala Satuan Reserse dan Kriminal Kepolisian Resor Jakarta Selatan Ajun Komisaris Besar Stefanus Tamuntuan mengatakan tawuran saat ini banyak terjadi pada malam dan dini hari, dari yang biasanya siang atau sore selepas pulang sekolah