Persaingan, Ojek Mengubah Image Lecek dan Bau

Reporter

Editor

Alia fathiyah

Sabtu, 17 November 2012 08:10 WIB

Ojek motor. dok TEMPO/Hendra Suhara

TEMPO.CO, Jakarta - Ojek adalah jasa transportasi penyelamat bagi mayoritas pekerja di Jakarta. Sebab, jalan-jalan protokol utama di Ibu Kota ini selalu padat saban hari. Hingga akhirnya pilihan terbaik jatuh kepada ojek yang sanggup menyelip di tengah kemacetan.

Rupa-rupa bisnis ojek yang ditawarkan di Jakarta, mulai dari yang dikelola secara profesional, jasa pribadi, hingga komunitas. "Kompetitor, ya tidak apa-apa. Kami serahkan ke pelanggan," kata Jodie Pujonindio, pendiri jasarodadua.com, ketika dihubungi, Kamis, 15 November 2012.

Jodie bersama tujuh rekannya sesama tukang ojek di Stasiun Kramat, Jakarta Pusat, berusaha membuat jasa mereka lebih profesional. Mereka mengubah konsep layanan menggunakan media sosial dan membangun website. Awalnya, pria 49 tahun ini mengenalkan layanannya melalui blog dengan nama ojeksalemba.wordpress.com pada April 2012.

"Dua-tiga bulan setelah ada itu, saya pikir, tidak bisa begini lagi, harus serius," ujar alumnus Institut Kesenian Jakarta ini. Pilihan pun dijatuhkan dengan membeli alamat dari webhosting, yaitu jasarodadua.com. "Kami ingin mengubah image ojek menjadi jasa, meskipun orang tahu kalau roda dua itu pasti ojek," kata dia.

Image di dunia maya sudah dibenahi. Lalu, di dunia nyata, jasa ojek Stasiun Kramat ini juga mulai bersalin rupa. "Kami memang belum mampu beli seragam, tapi paling tidak setiap ada order, sopir ojek harus ganti baju," kata Jodie. Tujuannya apalagi selain mengurangi aroma tak sedap dan kesan lecek dari tukang ojek. Ia pun berusaha menjaga agar aroma helm untuk penumpang tetap bersih dan berbau normal.

Kepuasan dan kesetiaan pelanggan memang menjadi taruhan ojek komunitas ini. Sebab, untuk melawan jasa ojek profesional lainnya, seperti Go-Jek, Ojeku, dan Transjek, mereka belum mampu. "Kami kadang dilema mendapatkan penawaran dari pelanggan yang tidak manusiawi," ujar pria yang membiayai kuliah putranya di Institut Teknologi Telkom dari mengojek.

Dilema muncul, karena sebagai jasa komunitas, mereka segan menolak tawaran, tapi harga yang diminta penumpang pun kadang tidak masuk akal. "Ya, saya sebisa mungkin menolak dengan baik-baik dan mempersilakan penumpang untuk memilih layanan lain," kata Jodie.

Jodhie memang belum meraup keuntungan banyak, tapi order sudah mengalir. "Saya juga sudah ada beberapa pelanggan setia," ujar dia. Kini, ia lagi asyik-asyiknya menjaring pelanggan lewat Twitter dengan akun @ojek_ol, Yahoo Messenger, dan layanan telepon. "Tujuan saya mengubah image profesi ini, tidak semua asal-asalan dan rendahan," kata dia.

DIANING SARI

Berita Lain:
Selain Antar-Jemput, Transjek Bisa Jadi Jasa Kurir
Jam Operasional Transjek Masih Terbatas
Transjek Berargo Diklaim Murah
''Ditembak'' Ojek Motor, Nusa Dirikan Transjek Argo
Mengenal Transjek, Ojek Berargo




Berita terkait

MTI Dorong Penyesuaian Tarif KRL

3 jam lalu

MTI Dorong Penyesuaian Tarif KRL

Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI) mendorong adanya penyesuaian tarif KRL.

Baca Selengkapnya

BPS: Inflasi Indonesia Mencapai 3 Persen di Momen Lebaran, Faktor Mudik

19 jam lalu

BPS: Inflasi Indonesia Mencapai 3 Persen di Momen Lebaran, Faktor Mudik

Badan Pusat Statistik mencatat tingkat inflasi pada momen Lebaran atau April 2024 sebesar 3 persen secara tahunan.

Baca Selengkapnya

Jumlah Kendaraan Listrik Mencapai 133 Ribu

2 hari lalu

Jumlah Kendaraan Listrik Mencapai 133 Ribu

Menteri Perhubungan atau Menhub Budi Karya Sumadi mengatakan jumlah kendaraan listrik saat ini mencapai 133 ribu.

Baca Selengkapnya

Didesain sebagai Kota Cerdas, IKN Bakal Hadirkan Smart Transportation and Mobility

4 hari lalu

Didesain sebagai Kota Cerdas, IKN Bakal Hadirkan Smart Transportation and Mobility

OIKN bakal mengembangkan sistem transportasi cerdas di IKN.

Baca Selengkapnya

Menhub Budi Karya Minta Jepang Berkoordinasi dengan BUMN soal Pengembangan Konektivitas Transportasi IKN

7 hari lalu

Menhub Budi Karya Minta Jepang Berkoordinasi dengan BUMN soal Pengembangan Konektivitas Transportasi IKN

Menhub Budi Karya membahas rencana pengembangan jaringan transportasi di Ibu Kota Negara atau IKN Nusantara dengan Jepang.

Baca Selengkapnya

Mudik Lebaran Dibayangi Masalah Kemacetan dan Infrastruktur, Dosen ITS Jelaskan Perspektif Perencana Transportasi

14 hari lalu

Mudik Lebaran Dibayangi Masalah Kemacetan dan Infrastruktur, Dosen ITS Jelaskan Perspektif Perencana Transportasi

Momentum mudik kali ini kembali diiringi oleh permasalahan yang terjadi dari tahun ke tahun.

Baca Selengkapnya

PLN Jamin Pasokan Listrik di Sejumlah Titik Transportasi Publik di Jakarta Selama Arus Balik Lebaran

18 hari lalu

PLN Jamin Pasokan Listrik di Sejumlah Titik Transportasi Publik di Jakarta Selama Arus Balik Lebaran

PLN menjamin ketersediaan listrik di sejumlah titik transportasi umum.

Baca Selengkapnya

Hingga H+2 Lebaran, Airnav Indonesia Telah Layani Hampir 37 Ribu Penerbangan

19 hari lalu

Hingga H+2 Lebaran, Airnav Indonesia Telah Layani Hampir 37 Ribu Penerbangan

AirNav Indonesia telah melayani 36.994 penerbangan sejak tanggal 3 April sampai dengan 11 April 2024 atau H+2 Lebaran.

Baca Selengkapnya

8 Cara Mengatasi Kesemutan pada Kaki Saat Mudik

24 hari lalu

8 Cara Mengatasi Kesemutan pada Kaki Saat Mudik

Saat mudik, risiko mengalami kesemutan bisa terjadi. Perjalaan jauh dan duduk berjam-jam bisa menjadi pemicunya.

Baca Selengkapnya

Fakta-fakta Mudik lebaran 2024 Paling Meriah Sepanjang Sejarah, Dilakukan 193,6 Juta Orang

25 hari lalu

Fakta-fakta Mudik lebaran 2024 Paling Meriah Sepanjang Sejarah, Dilakukan 193,6 Juta Orang

Mudik lebaran 2024 diprediksi menjadi mudik terbesar dan termeriah sepanjang sejarah.

Baca Selengkapnya