Go-Jek, Bisnis Profesional dari Kemacetan

Reporter

Editor

Rini Kustiani

Minggu, 18 November 2012 07:38 WIB

kendaraan go-jek untuk mengatasi kemacetan. go-jek.com

TEMPO.CO, Jakarta - Kemacetan di satu sisi mengesalkan banyak orang karena membuang waktu dan membuang uang. Namun, bagi pembaca peluang seperti Nadiem Makarim, macet adalah uang. Pemuda peraih gelar MBA dari Universitas Harvard ini melihat bahwa bisnis ojek secara profesional belum ada yang menekuni.

Akhirnya pada awal 2011, lahirnya Go-Jek, perusahaan transportasi yang mengandalkan ojek. Ojek sudah menjadi solusi tahunan kemacetan Jakarta. Akan tetapi, belum ada yang mengelola secara resmi.

Jadi, penumpang harus datang memanggil sang abang ojek dan menawar harga untuk sampai tujuan tertentu. Terkadang ada abang ojek yang sudah dipercaya hingga bisa dipanggil berdasarkan pesanan, tapi itu biasanya sudah langganan dan berada di kawasan tertentu.

Konsep Go-Jek, seperti yang tertuang dalam situs go-jek.com, mengadopsi sistem manajemen taksi yang sudah ada. Mereka menyediakan call center, mengelola sosial media, hingga pesan instan melalui Yahoo!. Dengan demikian, pelanggan lebih mudah untuk memesan dari kawasan mana saja yang ada di Jakarta.

"Menurut kami, profesi ojek patut ditingkatkan menjadi layanan profesional yang dapat diakses secara mudah," tulis Go-Jek dalam situs resminya. Setahun berdiri, Go-Jek mulai mengembangkan layanan tambahan seperti Instant Courier dan Shopping & Delivery.

Hingga saat ini, Go-Jek sudah memiliki 15 karyawan tetap dengan 450 supir ojek di Jakarta. Posisi teratas ada di tangan Nadiem Makarim sebagai Managing Director. Ia dibantu Brian Cu sebagai Direktur Teknologi dan Keuangan dan Michaelng Moran sebagai Direktur pengembangan Merek.

DIANING SARI

Berita terpopuler lainnya:
Mengenal Transjek, Ojek Berargo
Persaingan, Ojek Mengubah Image Lecek dan Bau

Bisnis Ojek Sudah Masuk Dunia Maya

Selain Transjek, Juga Ada Go-Jek

Berita terkait

MTI Dorong Penyesuaian Tarif KRL

4 jam lalu

MTI Dorong Penyesuaian Tarif KRL

Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI) mendorong adanya penyesuaian tarif KRL.

Baca Selengkapnya

BPS: Inflasi Indonesia Mencapai 3 Persen di Momen Lebaran, Faktor Mudik

21 jam lalu

BPS: Inflasi Indonesia Mencapai 3 Persen di Momen Lebaran, Faktor Mudik

Badan Pusat Statistik mencatat tingkat inflasi pada momen Lebaran atau April 2024 sebesar 3 persen secara tahunan.

Baca Selengkapnya

Jumlah Kendaraan Listrik Mencapai 133 Ribu

2 hari lalu

Jumlah Kendaraan Listrik Mencapai 133 Ribu

Menteri Perhubungan atau Menhub Budi Karya Sumadi mengatakan jumlah kendaraan listrik saat ini mencapai 133 ribu.

Baca Selengkapnya

Didesain sebagai Kota Cerdas, IKN Bakal Hadirkan Smart Transportation and Mobility

4 hari lalu

Didesain sebagai Kota Cerdas, IKN Bakal Hadirkan Smart Transportation and Mobility

OIKN bakal mengembangkan sistem transportasi cerdas di IKN.

Baca Selengkapnya

Menhub Budi Karya Minta Jepang Berkoordinasi dengan BUMN soal Pengembangan Konektivitas Transportasi IKN

7 hari lalu

Menhub Budi Karya Minta Jepang Berkoordinasi dengan BUMN soal Pengembangan Konektivitas Transportasi IKN

Menhub Budi Karya membahas rencana pengembangan jaringan transportasi di Ibu Kota Negara atau IKN Nusantara dengan Jepang.

Baca Selengkapnya

Mudik Lebaran Dibayangi Masalah Kemacetan dan Infrastruktur, Dosen ITS Jelaskan Perspektif Perencana Transportasi

14 hari lalu

Mudik Lebaran Dibayangi Masalah Kemacetan dan Infrastruktur, Dosen ITS Jelaskan Perspektif Perencana Transportasi

Momentum mudik kali ini kembali diiringi oleh permasalahan yang terjadi dari tahun ke tahun.

Baca Selengkapnya

PLN Jamin Pasokan Listrik di Sejumlah Titik Transportasi Publik di Jakarta Selama Arus Balik Lebaran

18 hari lalu

PLN Jamin Pasokan Listrik di Sejumlah Titik Transportasi Publik di Jakarta Selama Arus Balik Lebaran

PLN menjamin ketersediaan listrik di sejumlah titik transportasi umum.

Baca Selengkapnya

Hingga H+2 Lebaran, Airnav Indonesia Telah Layani Hampir 37 Ribu Penerbangan

19 hari lalu

Hingga H+2 Lebaran, Airnav Indonesia Telah Layani Hampir 37 Ribu Penerbangan

AirNav Indonesia telah melayani 36.994 penerbangan sejak tanggal 3 April sampai dengan 11 April 2024 atau H+2 Lebaran.

Baca Selengkapnya

8 Cara Mengatasi Kesemutan pada Kaki Saat Mudik

24 hari lalu

8 Cara Mengatasi Kesemutan pada Kaki Saat Mudik

Saat mudik, risiko mengalami kesemutan bisa terjadi. Perjalaan jauh dan duduk berjam-jam bisa menjadi pemicunya.

Baca Selengkapnya

Fakta-fakta Mudik lebaran 2024 Paling Meriah Sepanjang Sejarah, Dilakukan 193,6 Juta Orang

25 hari lalu

Fakta-fakta Mudik lebaran 2024 Paling Meriah Sepanjang Sejarah, Dilakukan 193,6 Juta Orang

Mudik lebaran 2024 diprediksi menjadi mudik terbesar dan termeriah sepanjang sejarah.

Baca Selengkapnya