TEMPO.CO, Depok - Setelah mengeksekusi rumah purnawirawan di Depok dan Bekasi, Tentara Nasional Indonesia (TNI) Angkatan Udara masih akan melakukan eksekusi terhadap 46 rumah lagi. Kepala Dinas Penerangan TNI AU, Marsekal Pertama TNI Azman Yunus, memastikan eksekusi rumah itu dilakukan secara damai.
"Targetnya tergantung nanti. Kita imbau dulu lagi dengan senang hati, lapang dada, supaya mereka (purnawirawan) ikhlas rumah dinas ditempati prajurit baru yang masih aktif," kata Azman di lokasi eksekusi, Selasa, 4 Desember 2012.
Tadi pagi, TNI-AU mengeksekusi paksa tujuh rumah di Kompleks Dwikora TNI AU, Cilangkap, Tapos, Depok, dan di lahan yang ditempati Kapten TNI-AD (Purn) Suwarno, Jalan Raya Pondok Gede Nomor 39 RT 02 RW 01, Kelurahan Jatirahayu, Kecamatan Pondok Melati, Kota Bekasi.
Komplek Dwikora berdiri di atas 5 hektare tanah sejak 1961. Terdiri dari satu RW dan empat RT dengan 114 rumah. Sejak 2003, sengketa tanah dan bangunan antara warga dan TNI AU aktif dimulai. Sebanyak 35 purnawirawan memilih untuk menyerahkan secara sukarela rumah mereka. Sedangkan yang lainnya meninggalkan rumah secara bertahap. Sepanjang 2012 ini, sudah belasan rumah yang dikosongkan oleh TNI.
"Kami mengimbau pada pendahulu (agar keluar rumah dinas), karena penerusnya masih banyak yang aktif," kata Azman. Dia mengatakan, eksekusi dilakukan subuh tadi karena para purnawirawan berkukuh tidak mau pindah. Padahal TNI AU telah melayangkan surat agar pengosongan rumah dilakukan sampai 30 November 2012.
Azman mengklaim pihaknya sudah mencatat bahwa para purnawirawan itu memiliki rumah di tempat lain. Bahkan, mereka punya rumah yang disewakan. "Kita imbau tidak diindahkan, padahal masih banyak prajurit aktif yang tidak memiliki tempat tinggal," ujar Azman.
Rumah yang dikosongkan adalah satu rumah di RT 4, empat rumah di RT 3, satu rumah di RT 2, dan satu rumah di RT 1. Setelah mengeluarkan barang, tentara langsung mengangkutnya memakai truk. "Barang-barang itu akan dibawa ke rumahnya yang lain," katanya.
ILHAM TIRTA
Berita Terpopuler:
Bupati Garut Aceng: Saya Masih Sayang Fany
3 Alasan Bupati Garut Ceraikan Fany Octora
SBY Minta Mendagri Pantau Bupati Garut
Jokowi: Mending Saya Tidak Jadi Gubernur
Janda Bupati Garut Sebenarnya ''Ogah'' Lapor ke Polisi
Berita terkait
Kasus Kades Tipu Dokter di Tangsel Disidangkan Hari Ini, Kerugian Rp 1,7 Miliar
6 Februari 2024
Ada empat bidang tanah yang dijual oleh Kades AB ternyata bermasalah, sehingga korban dirugikan hingga Rp 1,7 miliar.
Baca SelengkapnyaMahfud MD Kritik Aparat saat Tangani Sengketa Tanah, 4 Masyarakat Adat Ini Terancam Digusur
23 Januari 2024
Mahfud MD kritik aparat saat tangani sengketa tanah yang juga libatkan masyarakat adat
Baca SelengkapnyaMahfud Md Bilang Akan Tertibkan Birokrasi Pemerintah dan Aparat untuk Hindari Konflik Masyarakat Adat
21 Januari 2024
Menanggapi tingkah aparat, Mahfud Md mengatakan akan menertibkan birokrasi pemerintah dan aparat penegak hukum.
Baca SelengkapnyaMenteri ATR Harap Aset Kesultanan dan Keistimewaan Pengelolaan Pertanahan di DIY Terjaga
8 Desember 2023
Hadi Tjahjanto menjamin keistimewaan pengelolaan pertanahan dan aset Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).
Baca SelengkapnyaKonflik Lahan di Seputaran Jakarta yang Tak Ingin Jadi Rempang Kedua, Bersengketa dengan Penguasa
7 Oktober 2023
Konflik lahan tidak hanya terjadi di Rempang, Batam, Kepulauan Riau, tetapi juga di beberapa daerah. Ada yang bersengketa dengan TNI.
Baca SelengkapnyaBentrokan di Lokasi Kebakaran Kapuk Muara, 130 Polisi Dikerahkan
5 September 2023
olres Jakarta Utara mengerahkan 130 anggotanya untuk berjaga di lokasi bekas kebakaran Kapuk Muara usai terjadi bentrokan
Baca SelengkapnyaSengketa Tanah Dago Elos Bandung, Warga Lapor Lagi ke Polda Jabar
29 Agustus 2023
Kuasa hukum mendampingi 4 warga Dago Elos yang melapor ke polisi. Materi serupa telah 3 kali disampaikan ke Polda Jabar dan Polrestabes Bandung.
Baca SelengkapnyaSidang Sengketa Tanah, Paramount Land Kalah Gugatan Hampir 8000 Meter Persegi
31 Juli 2023
Dua kelompok saling berhadap-hadapan saat sidang pembacaan sita jaminan yang digelar PN Tangerang di sebuah klaster perumahan milik Paramount Land.
Baca SelengkapnyaKronologi Viralnya Warga Perumahan di Bekasi Terkungkung Pagar Beton, Pengembang Serobot Lahan
27 Juni 2023
Warga perumahan di Bekasi yang terkungkung pagar beton ternyata berawal dari penyerobotan lahan oleh pengembang.
Baca SelengkapnyaWarga Perumahan di Bekasi Terkungkung Pagar Beton, Satu Rumah Terancam Dibelah
27 Juni 2023
Sebuah rumah di kompleks perumahan Cluster Green Village, Kota Bekasi, terancam dibelah buntut sengketa tanah pengembang dengan pihak ketiga.
Baca Selengkapnya