Cara Menghitung Terjadinya Pasang-Surut Air Laut

Reporter

Editor

Rini Kustiani

Rabu, 23 Januari 2013 13:02 WIB

TEMPO/Dian Triyuli Handoko

TEMPO.CO, Jakarta - Pengajar Sekolah Teknologi Angkatan Laut, Mayor Bambang Marwoto mengatakan perhitungan konstanta pasang surut masih relevan dalam menentukan terjadinya rob di suatu daerah. "Namun ada alatnya juga, baik yang manual maupun otomatis," ujar Bambang, Selasa, 22 Januari 2013.

Perhitungan konstanta, menurut dia, dilakukan untuk menentukan ketinggian air laut berdasar hasil pengamatan selama minimal 29 hari kalender kerja. Dari hasil perhitungan itu, kemudian dihasilkan sebuah tabel sebagai catatan terjadinya rob di suatu daerah. "Dari situ kelihatan berapa besaran ketinggian air laut dan pasti berbeda di setiap tempat," kata dia.

Dalam satu kali perhitungan, Bambang menjelaskan, petugas diwajibkan mendapatkan angka ketinggian air laut setiap hari. Angka itu kemudian dimasukkan ke dalam tabel untuk digunakan sebagai prediksi terjadinya rob di tahun berikutnya.

Bambang mencontohkan, jika dalam pencatatan ketinggian air laut menunjukkan angka 2,4,6,12,10, berarti banjir rob yang akan terjadi nantinya sekitar 12. "Karena itu adalah angka yang paling tinggi," ujarnya. Dari situ, bisa diperkirakan kapan banjir rob bakal terjadi.

Dia menambahkan, perkiraan cuaca yang dilakukan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), dibuat berdasarkan kumpulan awan dan angin yang dihubungkan dengan satelit. Sementara konstanta pasang-surut dibuat dengan melihat fenomena air laut. "Ada hitungannya sendiri untuk menentukan terjadinya rob itu," kata dia.

Seperti diketahui, BMKG memprediksi puncak hujan wilayah Jakarta dan sekitarnya bulan ini bakal terjadi pada 27 Januari mendatang. Saat itu berbarengan dengan bulan purnama yang memungkinkan terjadinya rob cukup besar. Puncak hujan dan bulan purnama ini diperkirakan dapat mengakibatkan beberapa wilayah di Jakarta akan kebanjiran lagi.

JAYADI SUPRIADIN

Berita terkait

BMKG: Waspada Gelombang Tinggi hingga 2,5 meter di Perairan Indonesia

22 Februari 2024

BMKG: Waspada Gelombang Tinggi hingga 2,5 meter di Perairan Indonesia

Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengeluarkan peringatan dini ihwal potensi gelombang tinggi air laut.

Baca Selengkapnya

Banjir di Jakarta Utara, Wali Kota: Air Belum Bisa Dipompa

24 Januari 2020

Banjir di Jakarta Utara, Wali Kota: Air Belum Bisa Dipompa

Wali Kota Jakarta Utara Sigit Wijatmoko menyatakan banjir yang terjadi Jakarta Utara akibat air laut yang sedang pasang.

Baca Selengkapnya

Rob Rusak 500 Hektar Lahan Pertanian di Bangkalan

20 Oktober 2015

Rob Rusak 500 Hektar Lahan Pertanian di Bangkalan

Lahan yang dulunya produktif untuk tanaman padi, kini dibiarkan terbengkalai dan ditumbuhi rumputan liar.

Baca Selengkapnya

BMKG Pastikan Tsunami Karangantu Kabar Bohong

7 Februari 2014

BMKG Pastikan Tsunami Karangantu Kabar Bohong

Surutnya air laut hanya fenomena pasang-surut bulanan.

Baca Selengkapnya

Puncak Pasang Air Laut Akan Terjadi Pekan Depan

24 Januari 2013

Puncak Pasang Air Laut Akan Terjadi Pekan Depan

Puncak air pasang ini akan terjadi pada pagi hari sekitar pukul 08.00-11.00 WIB, secara perlahan-lahan.

Baca Selengkapnya

Banjir Rob di Jalan RE Martadinata

16 Juni 2010

Banjir Rob di Jalan RE Martadinata

Arus lalu-lintas di Jalan RE Martadinata dan Jalan Baru Ancol, Jakarta Utara, tengah malam ini padat merayap. Laju kendaraan terhabat oleh genangan air pasang (rob) dalamnya berkisar antara 40-50 sentimeter.

Baca Selengkapnya

Rob Terjang Ratusan Rumah di Sikka  

2 Februari 2010

Rob Terjang Ratusan Rumah di Sikka  

"Sebagian korban sudah mengungsi ke keluarganya di tempat yang lebih tinggi."

Baca Selengkapnya

Pasang Tinggi Hantui Warga Pinggiran Sungai Musi

6 Januari 2010

Pasang Tinggi Hantui Warga Pinggiran Sungai Musi

Kepala Stasiun Klimatologi Kenten Palembang, Irdam Latif, meminta warga yang bermukim di sepanjang Sungai Musi untuk mewaspadi banjir pasang karena curah hujan yang cukup tinggi dan air pasang yang juga tinggi.

Baca Selengkapnya

Gelombang Pasang Samudra Hindia Capai Lima Meter

26 Juli 2009

Gelombang Pasang Samudra Hindia Capai Lima Meter

Dinamika ini disebabkan karena atmosfer dan variasi suhu muka laut di sekitar wilayah di Indonesia serta sirkulasi udara secara umum, jadi ini hal yang biasa terjadi."

Baca Selengkapnya

Rob di Semarang Mencapai Puncak

6 Mei 2009

Rob di Semarang Mencapai Puncak

"Saat ini, rata-rata rob sudah mencapai antara lima centimeter hingga satu meter lebih," kata Atmaji Putro, salah saatu petugas di BMG Semarang, Rabu (6/5).

Baca Selengkapnya