Wartawan Resahkan Para Kepala Sekolah

Reporter

Editor

Selasa, 3 Agustus 2004 18:58 WIB

TEMPO Interaktif, Bekasi: Aksi kelompok wartawan yang mencoba mencari-cari kesalahan pihak sekolah di Bekasi selama masa penerimaan siswa baru (PSB). Kelakuan para wartawan ini sudah meresahkan para kepala sekolah (Kepsek) Sekolah Dasar Negeri (SDN) di Kota Bekasi. Untuk membendung aksi itu, para kepsek SDN se-Kota Bekasi akan membentuk tim advokasi. Menurut salah seorang kepala SDN di Bekasi Utara berinisial Yat, para wartawan yang datang itu, umumnya mengancam akan menulis berita tentang penyelewengan dana APBD untuk rehabilitasi sekolah. Selain itu, mereka juga mengungkit-ungkit dana pungutan dan uang titipan sekolah. Para wartawan biasanya datang bergerombol, antara tiga sampai empat orang, datang memaksa menemui kepala sekolah. Mereka juga menunjukkan identitas sebagai wartawan yang meliput di Bekasi. "Ada yang mengaku medianya terbit mingguan, harian. Mereka tidak sopan, beda dengan wartawan lainnya yang minta konfirmasi," kata sumber Tempo News Room Selasa (3/8).Dalam sehari, sang kepala sekolah mengaku didatangi sampai tiga kali. Sepanjang wawancara, para wartawan itu tidak menunjukkan sikap terhormat. "Mereka melotot terus, supaya kita takut," kata kepala sekolah itu.Adapun tema yang menjadi bahan wawancara adalah seputar dana APBD untuk rehabilitasi gedung sekolah dan uang yang dibebankan kepada orang tua murid. "Pokoknya, bahan pertanyaannya menyudutkan kita terus sebagai pengelola sekolah, jadi kita merasa terganggu dengan adanya mereka," kata si kepala sekolah.Alasan para wartawan mewawancarainya, kata Yat, adalah untuk bahan investigasi pendidikan murid. Sebenarnya, para kepala sekolah mengaku tidak keberatan didatangi wartawan. "Mereka itu seperti bandit, datang langsung memojokkan kita, tidak ada sopan santunnya," kata dia.Hal yang sama juga dikatakan kepala sekolah SDN lainnya, berinisial Lit, saat ditemui di Islamic Center Bekasi. Para wartawan itu, setiap selesai wawancara langsung meminta ongkos transportasi. "Ada juga yang minta uang untuk anak yatim, ada yang nyerahin proposal," kata kepala sekolah wanita itu.Para wartawan itu selalu menuduh pihak sekolah telah mengkorupsi dana pendidikan. Namun, kata kepala sekolah itu, setiap kali meminta dari mana sumber dan buktinya, para wartawan itu, tidak mau menyebutkannya. "Mereka selalu bilang sumbernya dirahasiakan dan ini kode etik wartawan," kata dia.Dia sendiri mengaku selama ini belum pernah memberikan seperti yang diminta wartawan itu. Sebab, selama ini selalu bisa menghindar. "Ada juga teman saya di sekolah lainnya yang dimintai uang sampai Rp 2,5 juta oleh gerombolan wartawan itu, kita jadi takut kalau diancam terus," kata dia.Dengan adanya wartawan dianggap tidak jelas medianya itu, para kepala sekolah sudah melaporkan ke Pengurus PGRI Kota Bekasi, dua minggu lalu. Saat ini, mereka sedang berkoordinasi membentuk tim advokasi untuk melindungi para guru dari wartawan yang selalu memaksa itu. Menanggapi hal itu, Pengamat Pendidikan Bekasi Abid Marzuki mendesak Pemerintah Kota Bekasi bersikap tegas terhadap oknum-oknum wartawan yang selama ini berseliweran di sekolah-sekolah untuk memeras kepala sekolah. "Kan ada Humas, itu harus diaktifkan lagi mengkoordinasi wartawan-wartawan itu," kata dia. "Mereka kan tidak mau karirnya terhambat karena pemberitaan yang buruk. Di saat bersamaan, mereka sadar bahwa wartawan yang meminta uang itu adalah wartawan bodrex yang harus dilawan," kata Abid. Kepala sekolah yang diwawancarai Tempo News Room mengaku ketakutan apabila identitas mereka dibuka. Menurut Abid, aksi teror dirasakan khususnya oleh kepala sekolah yang mendapatkan anggaran pembangunan. Padahal, kepala sekolah tidak pernah dilibatkan dalam pengucuran dana tersebut. "Pihak sekolah tahunya cuma ada bahan bangunan dan tukang yang datang mendirikan gedung. Mereka tidak pernah pegang uangnya," kata dia.Siswanto - Tempo News Room

Berita terkait

Perlunya Contoh Orang Tua dan Guru dalam Pendidikan Karakter Anak

2 jam lalu

Perlunya Contoh Orang Tua dan Guru dalam Pendidikan Karakter Anak

Psikolog menyebut pendidikan karakter perlu contoh nyata dari orang tua dan guru kepada anak karena beguna dalam kehidupan sehari-hari.

Baca Selengkapnya

Mayoritas Gaji Dosen di Bawah Rp 3 Juta, SPK: 76 Persen Terpaksa Kerja Sampingan

3 jam lalu

Mayoritas Gaji Dosen di Bawah Rp 3 Juta, SPK: 76 Persen Terpaksa Kerja Sampingan

Hasil riset Serikat Pekerja Kampus: sebagian besar dosen terpaksa kerja sampingan karena gaji dosen masih banyak yang di bawah Rp 3 juta.

Baca Selengkapnya

7 Tahun Berdiri, AMSI Dorong Ekosistem Media Digital yang Sehat

14 jam lalu

7 Tahun Berdiri, AMSI Dorong Ekosistem Media Digital yang Sehat

Selama tujuh tahun terakhir, AMSI telah melahirkan sejumlah inovasi untuk membangun ekosistem media digital yang sehat dan berkualitas di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Kisah Ki Hadjar Dewantara Sebelum Jadi Bapak Pendidikan: Wartawan Kritis Musuh Belanda

17 jam lalu

Kisah Ki Hadjar Dewantara Sebelum Jadi Bapak Pendidikan: Wartawan Kritis Musuh Belanda

Sebelum memperjuangkan pendidikan, Ki Hadjar Dewantara adalah wartawan kritis kepada pemerintah kolonial. Ia pun pernah menghajar orang Belanda.

Baca Selengkapnya

AJI Gelar Indonesia Fact Checking Summit dan Press Freedom Conference

17 jam lalu

AJI Gelar Indonesia Fact Checking Summit dan Press Freedom Conference

AJI menilai kedua acara ini jadi momentum awal bagi jurnalis di Indonesia dan regional untuk mempererat solidaritas.

Baca Selengkapnya

Makna Logo Pendidikan Tut Wuri Handayani, Ada Belencong Garuda

17 jam lalu

Makna Logo Pendidikan Tut Wuri Handayani, Ada Belencong Garuda

Makna mendalam dibalik logo pendidikan Indonesia, Tut Wuri Handayani

Baca Selengkapnya

KPK Sebut Dana BOS Paling Banyak Disalahgunakan dengan Modus Penggelembungan Biaya

1 hari lalu

KPK Sebut Dana BOS Paling Banyak Disalahgunakan dengan Modus Penggelembungan Biaya

Modus penyalahgunaan dana BOS terbanyak adalah penggelembungan biaya penggunaan dana, yang mencapai 31 persen.

Baca Selengkapnya

Politikus di Rusia Diguncang Silang Pendapat soal Isu Gay

1 hari lalu

Politikus di Rusia Diguncang Silang Pendapat soal Isu Gay

Alexandr Khinstein menilai politikus yang bertugas di lembaga pendidikan atau anak-anak tak boleh penyuka sesama jenis atau gay.

Baca Selengkapnya

USAID Kerja Sama dengan Unhas, ITB dan Binus

5 hari lalu

USAID Kerja Sama dengan Unhas, ITB dan Binus

Program USAID ini untuk mempertemukan pimpinan universitas, mitra industri, dan pejabat pemerintah

Baca Selengkapnya

Gibran Dorong Program CSR Lebih Banyak Diarahkan ke Sekolah-Sekolah

6 hari lalu

Gibran Dorong Program CSR Lebih Banyak Diarahkan ke Sekolah-Sekolah

Gibran mengatakan para penerima sepatu gratis itu sebagian besar memang penerima program Bantuan Pendidikan Masyarakat Kota Surakarta.

Baca Selengkapnya