TEMPO.CO, Tangerang - Pemerintah Kabupaten Tangerang tengah bersiap meluncurkan kartu sehat bagi warga tidak mampu. "Saat ini kami tengah melakukan pendataan ulang dan menunggu distribusi kartu Jamkesmas (Jaminan Kesehatan Masyarakat) selesai," ujar Kepala Unit Pelaksana Teknis (UPT) Jaminan Pelayanan Kesehatan Masyarakat Dinas Kesehatan Kabupaten Tangerang, Etta Darmayanti, kepada Tempo, Rabu, 6 Februari 2013.
Sedangkan distribusi kartu Jamkesmas ditargetkan akan selesai akhir Februari ini. Setelah Jamkesmas yang dibiayai pemerintah pusat terdistribusikan, akan diketahui selisih jumlah warga yang tidak mampu yang belum tercakup jaminan kesehatan tersebut. "Selisih itulah yang akan menerima kartu sehat melalui program Jamkesda Kabupaten Tangerang 2013," ia menambahkan.
Menurut Etta, jika melihat kondisi dan tahapan persiapan tersebut, diperkirakan kartu sehat itu akan diluncurkan pada bulan Mei hingga Juni mendatang. Untuk bisa memiliki kartu sehat, ia menjelaskan, warga mesti punya kartu tanda penduduk dan kartu keluarga Kabupaten Tangerang. Selain itu, warga mesti masuk golongan warga yang tidak mampu, miskin, dan rentan miskin. "Kartu sehat Kabupaten Tangerang sama seperti kartu sehat Jakarta," katanya.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Tangerang Naniek Isnaeni mengatakan untuk memastikan penerima kartu sehat Kabupaten Tangerang, pihaknya melakukan validasi data. "Agar pemegang kartu sehat benar-benar orang yang tepat," katanya.
Jumlah warga tidak mampu yang tercakup layanan kesehatan gratis yang ditanggung Anggaran Pendapatan Belanja Daerah ini diperkirakan akan melonjok. Namun, jumlah itu baru diketahui setelah distribusi Jamkesmas selesai.
JONIANSYAH
Berita terkait
3 Alasan Banyak Pasien Berobat ke Luar Negeri
4 hari lalu
Ini strategi Bethsaida Hospital untuk menarik pasien berobat di dalam negeri
Baca SelengkapnyaUpaya Kemenkes Atasi Banyaknya Warga Indonesia yang Pilih Berobat ke Luar Negeri
7 hari lalu
Ada sejumlah persoalan yang membuat banyak warga Indonesia lebih memilih berobat ke luar negeri.
Baca Selengkapnya1 Juta Warga Indonesia Berobat ke Luar Negeri, Kemenkes: Layanan Kesehatan Belum Merata
7 hari lalu
Jokowi sebelumnya kembali menyinggung banyaknya masyarakat Indonesia yang berobat ke luar negeri dalam rapat kerja Kemenkes.
Baca SelengkapnyaBeri Layanan Kebidanan pada Pemudik, Ikatan Bidan Buka Posko Kesehatan
23 hari lalu
Posko OPOR Bu Bidan didirikan untuk mendekatkan layanan kebidanan kepada pemudik, khususnya akses bagi perempuan, ibu hamil dan menyusui
Baca SelengkapnyaEmpat Dokter dari Barat Jadi Saksi Kekejian Israel di Gaza
45 hari lalu
Empat dokter dari AS, Prancis dan Inggris memberi kesaksian di PBB tentang sistem layanan kesehatan di Gaza yang runtuh dan kekejian Israel.
Baca SelengkapnyaHari Perempuan Internasional, Pentingnya Peran Wanita Bangun Sistem Kesehatan Indonesia
56 hari lalu
Perempuan memainkan peran penting dalam bidang kesehatan. Ada berbagai peranan perempuan dalam meningkatkan derajat kesehatan keluarga
Baca SelengkapnyaDikecam Masyarakat, Ini Alasan Para Dokter Korea Selatan Tetap Mogok
1 Maret 2024
Dokter-dokter di Korea Selatan masih melanjutkan aksi mogok, meski masyarakat mengecam dan pemerintah mengancam.
Baca SelengkapnyaGaji Dokter di Korea Selatan Tergolong Tertinggi, Mengapa Masih Mogok?
29 Februari 2024
Ribuan dokter magang di Korea Selatan menolak untuk kembali bekerja meski diancam penangguhan izin medis.
Baca SelengkapnyaHampir 8.000 Dokter Magang di Korea Selatan Mogok Kerja, Mengapa?
21 Februari 2024
Di Korea Selatan, dokter umum ternyata diupah rendah, sementara dokter bedah plastik dan dokter kulit dalam praktik swasta dibayar paling tinggi.
Baca SelengkapnyaPemkab Bogor Gelar Temu Inovator 2024, Berharap Bisa Kembangkan Ratusan Desanya
30 Januari 2024
Temu Inovator yang diselenggarakan setiap tahun disebutkan untuk meneruskan pembangunan prioritas di daerah itu.
Baca Selengkapnya