TEMPO.CO, Tangerang - Kepala Unit Pelaksana Teknis (UPT) Jaminan Pelayanan Kesehatan Masyarakat Dinas Kesehatan Kabupaten Tangerang, Etta Darmayanti, mengatakan jumlah warga dari kalangan tak mampu yang menggunakan Jaminan Kesehatan Daerah (Jamkesda) tahun ini diprediksi melonjak tinggi. "Ada lonjakan yang cukup signifikan," ujarnya kepada Tempo, Rabu, 6 Februari 2013.
Indikasi itu tampak dari peningkatan jumlah pasien pengguna jaminan kesehatan daerah pada awal tahun ini. Jumlah pasien di rumah sakit rujukan Jamkesda seperti RS Sintanala, RS Fatmawati, RS Siloam, RSK Dharmais, RSJ Harkit, dan RSUD Balaraja mencapai 40 pasien per hari. Padahal, jumlah rata-rata pasien Jamkesda tahun lalu hanya sekitar 30 orang per hari.
Jumlah pengguna Jamkesda memang terus bertambah setiap tahun. Pada tahun 2011 warga miskin yang memanfaatkan pengobatan yang dibiayai oleh APBD Kabupaten Tangerang itu mencapai 1.295 orang. Namun, pada 2012 jumlahnya melonjak menjadi 4.151 orang.
Tahun ini Pemerintah Kabupaten Tangerang mengalokasikan anggaran kesehatan sebesar Rp 16 miliar. Naik hampir tiga kali lipat dibandingkan di tahun lalu yang hanya sebesar Rp 6 miliar.
Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat Dinas Kesehatan Kabupaten Tangerang, Sherly Ivone, mengakui bahwa anggaran jaminan kesehatan daerah tersebut belum mampu mengcakup seluruh warga Kabupaten Tangerang. "Itu hanya terbatas bagi warga yang tidak mampu," katanya.
Menurutnya, anggaran kesehatan Kabupaten Tangerang juga tidak terfokus pada pembiayaan kesehatan masyarakat saja. Dana juga digunakan untuk peningkatan infrastruktur kesehatan seperti rumah sakit dan puskesmas. Kabupaten Tangerang memiliki dua rumah sakit pemerintah serta 43 puskemas.
JONIANSYAH
Berita terpopuler lainnya:
Maharani Buka-bukaan Soal Kasus Sapi
Terima Rp 10 Juta, Maharani: Saya Enggak Munafik
Le Meridien Pastikan Maharani Ditangkap di Kamar
Luthi Hasan Akhirnya Mengaku Kenal Ahmad Fathanah
Anas Menjawab Desakan Mundur dari Demokrat
Dicegah KPK, Pemenang Putri Solo Melepas Mahkota
Maharani Suciono Minta Maaf, Ungkap Duit Rp 10 Juta
Berita terkait
3 Alasan Banyak Pasien Berobat ke Luar Negeri
2 hari lalu
Ini strategi Bethsaida Hospital untuk menarik pasien berobat di dalam negeri
Baca SelengkapnyaUpaya Kemenkes Atasi Banyaknya Warga Indonesia yang Pilih Berobat ke Luar Negeri
5 hari lalu
Ada sejumlah persoalan yang membuat banyak warga Indonesia lebih memilih berobat ke luar negeri.
Baca Selengkapnya1 Juta Warga Indonesia Berobat ke Luar Negeri, Kemenkes: Layanan Kesehatan Belum Merata
5 hari lalu
Jokowi sebelumnya kembali menyinggung banyaknya masyarakat Indonesia yang berobat ke luar negeri dalam rapat kerja Kemenkes.
Baca SelengkapnyaBeri Layanan Kebidanan pada Pemudik, Ikatan Bidan Buka Posko Kesehatan
22 hari lalu
Posko OPOR Bu Bidan didirikan untuk mendekatkan layanan kebidanan kepada pemudik, khususnya akses bagi perempuan, ibu hamil dan menyusui
Baca SelengkapnyaEmpat Dokter dari Barat Jadi Saksi Kekejian Israel di Gaza
43 hari lalu
Empat dokter dari AS, Prancis dan Inggris memberi kesaksian di PBB tentang sistem layanan kesehatan di Gaza yang runtuh dan kekejian Israel.
Baca SelengkapnyaHari Perempuan Internasional, Pentingnya Peran Wanita Bangun Sistem Kesehatan Indonesia
54 hari lalu
Perempuan memainkan peran penting dalam bidang kesehatan. Ada berbagai peranan perempuan dalam meningkatkan derajat kesehatan keluarga
Baca SelengkapnyaDikecam Masyarakat, Ini Alasan Para Dokter Korea Selatan Tetap Mogok
1 Maret 2024
Dokter-dokter di Korea Selatan masih melanjutkan aksi mogok, meski masyarakat mengecam dan pemerintah mengancam.
Baca SelengkapnyaGaji Dokter di Korea Selatan Tergolong Tertinggi, Mengapa Masih Mogok?
29 Februari 2024
Ribuan dokter magang di Korea Selatan menolak untuk kembali bekerja meski diancam penangguhan izin medis.
Baca SelengkapnyaHampir 8.000 Dokter Magang di Korea Selatan Mogok Kerja, Mengapa?
21 Februari 2024
Di Korea Selatan, dokter umum ternyata diupah rendah, sementara dokter bedah plastik dan dokter kulit dalam praktik swasta dibayar paling tinggi.
Baca SelengkapnyaPemkab Bogor Gelar Temu Inovator 2024, Berharap Bisa Kembangkan Ratusan Desanya
30 Januari 2024
Temu Inovator yang diselenggarakan setiap tahun disebutkan untuk meneruskan pembangunan prioritas di daerah itu.
Baca Selengkapnya