Angkutan umum U 10 jurusan Angke-Sunter di Kantor Samsat Jakarta Barat, Senin (11/2). TEMPO/Marifka Wahyu Hidayat
TEMPO.CO, Jakarta - Kepolisian menilai hasil pemeriksaan atas sang sopir angkutan U-10, Jamal, menunjukkan tak ada niatan bahwa ia hendak menculik Annisa Azward. "Si sopir sendiri mengaku ada alasan kenapa ia mengambil rute atas Jembatan Lima, bukan lewat bawah," ujar Kepala Unit Laka Polres Jakarta Barat, Ajun Komisaris Rahmat Dalizar, ketika dihubungi Tempo, Ahad, 10 Februari 2013.
Annisa meninggal beberapa hari setelah meloncat dari angkutan umum U-10 jurusan Kali Pasir-Sunter yang dikendarai Jamal. Ia meloncat dari angkot di kawasan Jembatan Lima dan mengalami pendarahan di kepala.
Rahmat mengatakan, Jamal mengambil jalur di luar trayek karena terjebak macet saat itu, Rabu, 6 Februari 2013. Dia seharusnya tak melewati Jembatan Lima, tapi ia trayeknya ia langgar. (Baca: Kenapa Sopir Angkot Ajak Annisa Putar-putar). Nahas, di kawasan inilah kemudian Annisa tiba-tiba melompat. Jamal tidak menyadarinya. Ia baru sadar usai mendengar suara Annisa terjerambab. Menurut Rahmat, Jamal kemudian membawa Annisa ke rumah sakit. (Baca: Keluarga Annisa Kecewa dengan Rumah Sakit dan Annisa Tewas, Dewan Akan Panggil IDI dan RS)