Anggaran Mobil Dinas Tangerang Rp 10,3 Miliar

Reporter

Jumat, 8 Maret 2013 04:16 WIB

Seorang warga melintas di dekat mobil dinas yang terpakir di halaman Pusat Pemerintahan Daerah Kab. Tangerang, Tigaraksa, Banten, Kamis (9/8). ANTARA/Lucky.R

TEMPO.CO, Tangerang--Pemerintah Kabupaten Tangerang akan membeli 40 unit kendaraan dinas dengan anggaran mencapai Rp 10,3 miliar. Puluhan kendaraan dinas berbagai tipe dan merek itu diperuntukkan untuk Bupati dan Wakil Bupati Tangerang yang baru, Sekretaris Daerah, Kepala Dinas hingga 29 Camat diwilayah itu.

"Kendaraan operasioal ini untuk menunjang kinerja pimpinan," ujar Pelaksana Tugas Sekretaris Daerah Kabupaten Tangerang Iskandar Mirsad, Kamis 6 Maret 2013.

Kepala Bagian Umum Kabupaten Tangerang Ahmad Subagya Wijaya mengatakan pagu anggaran pembelian mobil dinas tersebut sudah disiapkan dan dianggarkan dalam APBD 2013 ini. "Jadi tinggal dibeli saja," katanya.

Menurut Subagya, Bupati dan Wakil Bupati Tangerang yang baru yaitu Ahmed Zaki Iskandar-Hermansyah akan mendapatkan dua kendaraan dinas masing-masing Toyota Camry 2500 CC seharga Rp 600 juta perunit dan Toyota Fortuner 2700 CC seharga Rp 450 juta per unit.

Sekretaris Daerah Kabupaten Tangerang juga akan mendapatkan dua kendaraan dinas yaitu Corolla Altis 2000 CC seharga Rp 400 juta perunit dan Toyota Fortuner. Sehingga total untuk kendaraan dinas tiga pejabat tinggi Kabupaten Tangerang itu mencapai Rp 3,4 miliar.

Selain itu, empat Kijang Innova 2000 CC seharga Rp 211 Juta juga dibeli untuk pejabat eselon II pemerintahan tersebut. "Untuk pejabat eselon II setingkat dengan kepala Dinas tahun ini baru empat dari 15 kebutuhan yang bisa direalisasikan," kata Subagya.

Sementara untuk 29 Camat di Kabupaten Tangerang akan masing-masing akan mendapatkan Toyota Rush seharga Rp 211 juta perunit. Satu unit Hilux Single Cabin 2000 CC seharga Rp 189 Juta akan dibeli untuk kendaraan operasional Kabupaten Tangerang.

Besarnya anggaran untuk membeli kendaraan dinas tersebut membuat miris sejumlah kalangan. "Mengapa kalau untuk sifatnya bermewah-mewah anggarannya besar dan cepat dikucurkan, sementara untuk masalah-masalah yang penting dan semestinya menjadi prioritas justru terabaikan," ujar Wakil Ketua Dewan Pendidikan Kabupaten Tangerang Eni Suhaeni.

Dewan Pendidikan Kabupaten Tangerang, kata Eni, adalah salah satu pihak yang menentang keras rencana pengadaan kendaraan dinas tersebut. "Alangkah baiknya jika anggaran itu di gunakan untuk perbaikan ruang kelas yang rusak, bantuan untuk para siswa miskin atau penanganan balita bergizi buruk yang saat ini jumlahnya masih sangat banyak," katanya.

Eni mencatat, tahun ini Pemerintah Kabupaten Tangerang hanya menganggarkan Rp 5 milyar atau hanya setengahnya dari anggaran mobil dinas itu untuk beasiswa bagi siswa yang tidak mampu. "Dengan Rp 5 milyar hanya berapa siswa yang menerima bantuan pendidikan itu?" katanya.

Menurutnya, semestinya pemerintah daerah harus lebih peka dalam mengalokasikan anggaran untuk membantu dunia pendidikan. "Kenapa anggaran untuk kendaraan dinas bisa lebih besar, sementara untuk pendidikan sangat kecil," katanya.

JONIANSYAH

Baca juga:
Pelaku Mutilasi di Tol Suami Sendiri

Ada Tiga Faktor Kejahatan Marak di Jakarta Timur

Sidang Rasyid Rajasa Dipadati Fan Raffi Ahmad

Korban Mutilasi dan Suami Sudah 10 Tahun Bersama

Berita terkait

Eks Pegawai KPK Novel Aslen Tilap Uang Dinas Rp 550 Juta, Ini Kata Mantan Penyidik

50 hari lalu

Eks Pegawai KPK Novel Aslen Tilap Uang Dinas Rp 550 Juta, Ini Kata Mantan Penyidik

Berdasarkan temuan awal, Novel Aslen yang merupakan admin pada Kedeputian Penindakan dan Eksekusi KPK diduga menggelapkan Rp 550 juta.

Baca Selengkapnya

Pegawai KPK Novel Aslen Tilap Uang Perjalanan Dinas Rp 550 Juta, Peneliti Antikorupsi: Rusak dari Kepala ke Ekor

50 hari lalu

Pegawai KPK Novel Aslen Tilap Uang Perjalanan Dinas Rp 550 Juta, Peneliti Antikorupsi: Rusak dari Kepala ke Ekor

KPK telah memecat pegawai bidang administrasi Novel Aslen karena terbukti menilap uang perjalanan dinas.

Baca Selengkapnya

Pegawai KPK Menilap Uang Dinas Rp 550 Juta, Eks Penyidik Sarankan Rotasi Rutin

50 hari lalu

Pegawai KPK Menilap Uang Dinas Rp 550 Juta, Eks Penyidik Sarankan Rotasi Rutin

Eks admin kedeputian penindakan KPK, Novel Aslen, diduga menilap uang perjalanan dinas Rp 550 juta.

Baca Selengkapnya

Yudi Purnomo Dukung Pengusutan Korupsi Uang Perjalanan Dinas Kedeputian Penindakan KPK oleh Novel Aslen

54 hari lalu

Yudi Purnomo Dukung Pengusutan Korupsi Uang Perjalanan Dinas Kedeputian Penindakan KPK oleh Novel Aslen

Eks Penyidik KPK Yudi Purnomo Harahap menyoroti sistem lembaga antirasuah itu karena adanya proses penyidikan dugaan korupsi bekas Pegawai KPK.

Baca Selengkapnya

KPK Usut Dugaan Korupsi Perjalanan Dinas Rp 550 Juta oleh Eks Admin Kedeputian Penindakan

54 hari lalu

KPK Usut Dugaan Korupsi Perjalanan Dinas Rp 550 Juta oleh Eks Admin Kedeputian Penindakan

Wakil Ketua KPK Johanis Tanak mengatakan penanganan dugaan kasus korupsi mantan pegawai KPK bernama Novel Aslen Rumahorbo masih penyidikan.

Baca Selengkapnya

KPK Pecat Pegawainya yang Terbukti Tilap Uang Perjalanan Dinas Rp 550 Juta

19 September 2023

KPK Pecat Pegawainya yang Terbukti Tilap Uang Perjalanan Dinas Rp 550 Juta

Terungkapnya kasus tilap uang dinas modus mark up ini bermula saat Satgas Penindakan KPK menangani kasus dugaan korupsi Bupati Probolinggo.

Baca Selengkapnya

Sederet Pernyataan Jubir Anies soal Tembok Tinggi yang Batasi PIK 2 dan Perkampungan

13 Agustus 2023

Sederet Pernyataan Jubir Anies soal Tembok Tinggi yang Batasi PIK 2 dan Perkampungan

Jubir Anies minta Pemerintah Kabupaten Tangerang untuk ikut campur tangan mencari solusi terbaik soal tembok tinggi yang batasi PIK 2 dan perkampungan

Baca Selengkapnya

Terkini: Jokowi Bangga RI Kembali Jadi Negara Berpendapatan Menengah Atas, Ridwan Kamil segera Terbitkan Obligasi Daerah

3 Juli 2023

Terkini: Jokowi Bangga RI Kembali Jadi Negara Berpendapatan Menengah Atas, Ridwan Kamil segera Terbitkan Obligasi Daerah

Presiden RI Joko Widodo atau Jokowi mengatakan Bank Dunia kembali memasukkan Indonesia ke dalam kelompok negara berpendapatan menengah ke atas.

Baca Selengkapnya

Soroti Biaya Birokrasi, Jokowi Ungkap Banyak Anggaran Tersedot untuk Perjalanan Dinas

26 Juni 2023

Soroti Biaya Birokrasi, Jokowi Ungkap Banyak Anggaran Tersedot untuk Perjalanan Dinas

Presiden Joko Widodo atau Jokowi menyoroti penggunaan APBN atau APBD yang masih banyak digunakan untuk membiayai birokrasi.

Baca Selengkapnya

Jokowi Kembali Geram Lihat APBN Terserap Buat Rapat dan Ongkos Dinas

26 Juni 2023

Jokowi Kembali Geram Lihat APBN Terserap Buat Rapat dan Ongkos Dinas

"Mestinya yang namanya overhead itu, ya, 20 persen atau paling banyak 25 persen. Ini kebalik," kata Jokowi.

Baca Selengkapnya