Pengurus SMPN 56 Minta Dukungan PBNU

Reporter

Editor

Rabu, 18 Agustus 2004 19:34 WIB

TEMPO Interaktif, Jakarta:Pengurus SMPN 56 Melawai mendatangi kantor PBNU meminta dukungan penyelesaian masalah kasus tukar guling. Mereka yang datang di antaranya adalah Nurlaila, Joni R. Ellian, dan kuasa hukum dari SMPN 56, Dorma Sinaga. Selain itu ikut pula Dita Indah Sari dari Front nasional Perjuangan Buruh dan juga para aktivis lainnya dari Imparsial maupun PBHI. "Kami datang kemari untuk meminta dukungan pada PBNU mengenai kasus tukar guling SMPN 56 karena terindikasikan terdapat korupsi," kata Joni R. Ellian, Ketua Komite Sekolah SMPN 56 di kantor PBNU, Rabu (18/8). Dalam pertemuan ini Masdar Farid Mas'udi, Ketua Pelaksana Harian PBNU, tidak dapat menemui dan digantikan dengan Fakhri Toha, Sekretaris Syuriah PBNU. Junaedi dari Imparsial yang ikut mendampingi pengurus SMPN 56 Melawai mengatakan bahwa PBNU diharapkan dapat memberikan dukungan secara institusi. "Terlebih NU dikenal memiliki banyak lembaga pendidikan," ucap junaidi. Bentuk solidaritas dari PBNU, tambah Junaedi, bisa dituangkan dalam bentuk surat pernyataan ataupun siaran pers bahwa PBNU mendukung SMPN 56.Dorma Sinaga menambahkan bahwa permintaan dukungan pada PBNU disebabkan adanya komitmen NU dan Muhammadiyah untuk memerangi korupsi. "Dalam kasus SMPN 56 juga kental nuansa korupsinya, seperti tanah yang hanya dijual Rp 5 juta namun nilai objek wajib pajak saat itu sebenarnya sebesar Rp 9,6 juta," tandas Dorma. Dita Indah Sari menilai bahwa dalam kasus SMPN 56 ini bukan hanya korupsi tapi juga terdapat pelanggaran terhadap hak dari Nurlaila. " Nurlaila sudah sembilan bulan tidak digaji sebagai PNS," ujarnya. Selain itu yang lebih memprihatinkan ternyata pola yang dilakukan Sutiyoso untuk melakukan penggusuran diikuti oleh gubernur lainnya. Menanggapi hal itu, Fakhri Thaha mengatakan bahwa kedatangan SMPN 56 ini sudah tepat karena NU memiliki ribuan lembaga pendidikan. "Memang PBNU selama ini selalu mengawal pemerintah dnegan mengkritisinya dan NU selalu bersikap untuk netral," ucap Fakhri.Dia menyarankan agar dalam penyelesaian kasus ini lebih mengedepankan musyawarah. "PBNU mengimbau pada Sutiyoso agar meyelesaikan masalah ini dengan lebih arif dan bijaksana," tambah Fakhri. "Saya tantang Sutiyoso untuk dapat meyelesaikan dengan arif," tandas Fakhri. Namun dia menolak jika harus dibuatkan surat pernyataan dukungan secara tertulis. "Secara prinsip PBNU jelas mendukung tapi tidak perlu sampai membuat pernyataan," ujarnya. Fakhri kemudian lebih banyak memberikan nasihat-nasihat untuk menyelesaikan masalah lewat jalan musyawarah. Muhamad Fasabeni - Tempo News Room

Berita terkait

Perlunya Contoh Orang Tua dan Guru dalam Pendidikan Karakter Anak

1 hari lalu

Perlunya Contoh Orang Tua dan Guru dalam Pendidikan Karakter Anak

Psikolog menyebut pendidikan karakter perlu contoh nyata dari orang tua dan guru kepada anak karena beguna dalam kehidupan sehari-hari.

Baca Selengkapnya

Mayoritas Gaji Dosen di Bawah Rp 3 Juta, SPK: 76 Persen Terpaksa Kerja Sampingan

1 hari lalu

Mayoritas Gaji Dosen di Bawah Rp 3 Juta, SPK: 76 Persen Terpaksa Kerja Sampingan

Hasil riset Serikat Pekerja Kampus: sebagian besar dosen terpaksa kerja sampingan karena gaji dosen masih banyak yang di bawah Rp 3 juta.

Baca Selengkapnya

Kisah Ki Hadjar Dewantara Sebelum Jadi Bapak Pendidikan: Wartawan Kritis Musuh Belanda

2 hari lalu

Kisah Ki Hadjar Dewantara Sebelum Jadi Bapak Pendidikan: Wartawan Kritis Musuh Belanda

Sebelum memperjuangkan pendidikan, Ki Hadjar Dewantara adalah wartawan kritis kepada pemerintah kolonial. Ia pun pernah menghajar orang Belanda.

Baca Selengkapnya

Makna Logo Pendidikan Tut Wuri Handayani, Ada Belencong Garuda

2 hari lalu

Makna Logo Pendidikan Tut Wuri Handayani, Ada Belencong Garuda

Makna mendalam dibalik logo pendidikan Indonesia, Tut Wuri Handayani

Baca Selengkapnya

KPK Sebut Dana BOS Paling Banyak Disalahgunakan dengan Modus Penggelembungan Biaya

2 hari lalu

KPK Sebut Dana BOS Paling Banyak Disalahgunakan dengan Modus Penggelembungan Biaya

Modus penyalahgunaan dana BOS terbanyak adalah penggelembungan biaya penggunaan dana, yang mencapai 31 persen.

Baca Selengkapnya

Politikus di Rusia Diguncang Silang Pendapat soal Isu Gay

2 hari lalu

Politikus di Rusia Diguncang Silang Pendapat soal Isu Gay

Alexandr Khinstein menilai politikus yang bertugas di lembaga pendidikan atau anak-anak tak boleh penyuka sesama jenis atau gay.

Baca Selengkapnya

USAID Kerja Sama dengan Unhas, ITB dan Binus

6 hari lalu

USAID Kerja Sama dengan Unhas, ITB dan Binus

Program USAID ini untuk mempertemukan pimpinan universitas, mitra industri, dan pejabat pemerintah

Baca Selengkapnya

Gibran Dorong Program CSR Lebih Banyak Diarahkan ke Sekolah-Sekolah

7 hari lalu

Gibran Dorong Program CSR Lebih Banyak Diarahkan ke Sekolah-Sekolah

Gibran mengatakan para penerima sepatu gratis itu sebagian besar memang penerima program Bantuan Pendidikan Masyarakat Kota Surakarta.

Baca Selengkapnya

KPPU: Penegakan Hukum Pinjol Pendidikan Masih Tahap Penyelidikan Awal

7 hari lalu

KPPU: Penegakan Hukum Pinjol Pendidikan Masih Tahap Penyelidikan Awal

Pada Februari 2024, KPPU menyatakan memanggil empat perusahaan pinjol yang berikan pinjaman pendidikan kepada mahasiswa.

Baca Selengkapnya

Kemendikbudristek Buka Pendaftaran Calon Pendidik Tetap di Malaysia

12 hari lalu

Kemendikbudristek Buka Pendaftaran Calon Pendidik Tetap di Malaysia

Tenaga pendidik akan ditempatkan Kemendikbudristek di CLC yang berlokasi di perkebunan atau ladang dengan masa penugasan selama 2 tahun.

Baca Selengkapnya