TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Kepolisian Resor Metro Jakarta Timur, Komisaris Besar Mulyadi Kaharni, mengatakan, premanisme di wilayah Jakarta Timur tersebar di pusat keramaian. "Premannya bukan dari kelompok-kelompok besar, tapi preman-preman jalanan biasa. Mereka ada di tempat rampai seperti terminal dan pasar," kata Mulyadi kepada Tempo, Ahad, 17 Maret 2013.
Mulyadi mengungkapkan, beberapa titik yang menjadi tempat berkumpulnya preman, yakni Stasiun Jatinegara, Pasar Induk dan Kramat Jati, Terminal bus Pulogadung, Kampung Rambutan, dan Rawamangun. "Di situ titik rawannya preman di wilayah Jakarta Timur," ujarnya.
Mulyadi meminta warga masyarakat dapat mengantisipasi titik-titik rawan tersebut. Anggota kepolisian, kata Mulyadi, juga masih melakukan razia preman-preman tersebut. "Razia masih rutin kami lakukan. Kami juga minta masyarakat untuk dapat mengantisipasi ketika bepergian," ujarnya.
Mulyadi juga berharap masyarakat dapat berperan aktif untuk melaporkan segala tindak kejahatan yang terjadi di lingkungannya. "Informasi dari masyarakat kami harapkan. Itu sangat membantu, jadi jangan malas melapor."
Bantah Lakukan Aksi Premanisme terhadap PT CNI, Warga Wolo: Kami Minta Pertanggungjawaban Perusahaan
23 Juni 2023
Bantah Lakukan Aksi Premanisme terhadap PT CNI, Warga Wolo: Kami Minta Pertanggungjawaban Perusahaan
Pemuda dan mahasiswa Wolo mengecam PT Ceria Nugraha Indotama (CNI) yang menganggap aksi ratusan warga Desa Muara Lapao-pao, Kecamatan Wolo, Kabupaten Kolaka, Sulawesi Tenggara, sebagai aksi premanisme.
