Gubernur DKI Jakarta, Jokowi dikerumunii oleh masyarakat saat melintas di Car Free Day Jl Slamet Riyadi, Solo, Jateng, Minggu (17/3). ANTARA/Akbar Nugroho Gumay
TEMPO.CO, Jakarta - Pengamat transportasi dari Dewan Transportasi Kota Jakarta Azas Tigor Nainggolan menyarankan Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo selektif dalam memilih calon direktur utama PT. MRT. Tujuannya, agar calon tersebut tidak terjerat konflik kepentingan atau tak bekerja sesuai harapan.
"Direksi MRT jangan dari kalangan partai politik atau sekadar orang yang dekat dengan Gubernur Jokowi," ujar Tigor pada Rabu, 20 Maret 2013.
Tigor menilai direksi MRT harus punya latar belakang profesional atau mereka yang memang paham transportasi publik. Dengan begitu, kerja mereka dapat sesuai dengan yang diharapkan Pemprov DKI dan publik. "Itu jika Pemprov memang berniat ingin memperbaiki kinerja PT. MRT," ujar Tigor.
Tigor juga mendesak Jokowi untuk mulai fokus mempercepat pembangunan MRT. Pasalnya, proyek transportasi umum itu sudah terbukti layak diteruskan. Komposisi pendanaannya pun sudah jelas apabila dibandingkan dengan proyek monorel.
Sebagaimana diberitakan, sejak Februari lalu, Direktur Utama PT. MRT Tribudi Raharjo serta Direktur Operasional dan Pemeliharaan Rachmad telah habis masa jabatannya. Namun sampai sekarang, RUPS PT MRT belum digelar.