6 Truk Per Hari Tak Mampu Atasi Sampah Tangerang  

Reporter

Kamis, 4 April 2013 09:28 WIB

Tumpukan sampah menyangkut pada tanggul penahan arus yang berada di Pantai Tanjung Burung di pesisir utara Kabupaten Tangerang, Banten, Sabtu (30/3). Ekosistem pantai ini pun rusak akibat tercemarnya pantai oleh sampah. TEMPO/Marifka Wahyu Hidayat

TEMPO.CO, Tangerang -- Dinas Kebersihan Pertamanan dan Pemakaman Kabupaten Tangerang mengerahkan enam-tujuh armada pengangkut sampah setiap harinya untuk mengatasi tumpukan sampah yang terjadi di sepanjang pantai utara Tangerang dalam satu tahun terakhir ini. Namun, meski puluhan kubik sampah diangkut setiap harinya, sampah tetap saja menumpuk dan mengotori 51 kilometer pantai utara Kabupaten Tangerang.

"Meski diangkuti setiap hari, sampah tetap saja menumpuk dan semakin banyak," ujar Kepala Dinas Kebersihan Pertamanan dan Pemakaman Kabupaten Tangerang Agus Suryana kepada Tempo, Kamis, 4 April 2013.

Setiap hari, kata Agus, pihaknya mengerahkan enam hingga tujuh armada truk untuk mengangkut sampah-sampah itu. Jika setiap truk mengangkut 6 kubik sampah, dalam satu tahun ini sekitar 25.920 kubik sampah berhasil dikumpulkan dan dibuang ke TPA Jatiwaringin, tempat pengolahan akhir sampah milik Kabupaten Tangerang yang berada di kecamatan Mauk Kabupaten Tangerang. Bahkan, Agus mengatakan, pihaknya pernah mengerahkan 60 armada sampah dalam sehari karena sampah yang ada sangat banyak dan tumpukannya sudah menutupi pinggiran pantai.

Menurut Agus, sampah yang berasal dari laut dan sungai tersebut dibawa oleh ombak dan menepi di sepanjang pesisir utara Tangerang. Ada empat titik terparah yang dipenuhi sampah yaitu, muara Tanjung Burung, Pantai Tanjung Pasir dan tempat pelelangan ikan di Teluk Naga dan pantai di Cituis Pakuaji. "Di titik itulah sampah setiap hari kami angkut," katanya.

Kepala Subbagian Unit Pelaksana Teknis Wilayah III Reni Mufrida mengatakan pihaknya selalu memantau pergerakan sampah setiap hari ini. "Volume sampah tidak pernah habis-habisnya meski diangkuti tiap hari," katanya.

Reni, yang menjadi penanggungjawab kebersihan pantai di 10 kecamatan yang meliputi Kosambi, Teluk Naga, Mauk, Sepatan, Sepatan Timur, Sukadiri, Kemiri, Kresek dan Kronjo, mengatakan hampir semua pesisir pantai Tangerang saat ini dipenuhi sampah. "Tapi banyak titik yang belum tertangani karena terbatasnya tenaga dan armada pengangkut sampah," katanya.

Bahkan, kata Reni, karena banyaknya sampah tak sedikit warga yang mengais dan memulung sampah-sampah tersebut. "Ada beberapa tempat yang tidak boleh diangkut warga karena akan dipulung," katanya.

JONIANSYAH

Topik Terhangat:
EDISI KHUSUS Guru Spiritual Selebritas || Serangan Penjara Sleman || Harta Djoko Susilo|| Nasib Anas


Berita Lain:

Berapa Gaji Lurah dan Camat yang Dilelang Jokowi?
ICW: Gaji Lurah dan Camat Layak Ditambah
Kebakaran di Pasar Minggu, Jalan Makin Macet
Ulama Bogor Protes Perda Karoke

Berita terkait

Undip dan Brin Kembangkan Pendeteksi Logam Berat dalam Limbah Industri

26 Oktober 2023

Undip dan Brin Kembangkan Pendeteksi Logam Berat dalam Limbah Industri

BRIN dan Universitas Diponegoro (Undip) menjalin kolaborasi riset untuk pengembangan metode alternatif pendeteksi logam di limbah industri.

Baca Selengkapnya

Cerita Warga Bekasi Kena Penyakit Kulit karena Air PAM, Sempat Dikira Sebab Udara Kotor

19 September 2023

Cerita Warga Bekasi Kena Penyakit Kulit karena Air PAM, Sempat Dikira Sebab Udara Kotor

Menurut pelanggan Perumda Tirta Patriot itu, banyak warga Bekasi yang juga mengalami penyakit kulit karena air PAM, selain dirinya.

Baca Selengkapnya

Kali Bekasi Tercemar Limbah Industri Hitam dan Bau, Suplai Air PAM 40 Ribu Pelanggan Sudah 3 Hari Terhenti

15 September 2023

Kali Bekasi Tercemar Limbah Industri Hitam dan Bau, Suplai Air PAM 40 Ribu Pelanggan Sudah 3 Hari Terhenti

Akibat suplai air PAM terhenti 3 hari, warga Bekasi terpaksa beli air isi ulang dan tidak mandi untuk menghemat air.

Baca Selengkapnya

Sederet Pernyataan Jubir Anies soal Tembok Tinggi yang Batasi PIK 2 dan Perkampungan

13 Agustus 2023

Sederet Pernyataan Jubir Anies soal Tembok Tinggi yang Batasi PIK 2 dan Perkampungan

Jubir Anies minta Pemerintah Kabupaten Tangerang untuk ikut campur tangan mencari solusi terbaik soal tembok tinggi yang batasi PIK 2 dan perkampungan

Baca Selengkapnya

Kali Bekasi Tercemar Limbah Industri, Suplai Air PAM Warga Terganggu

11 Agustus 2023

Kali Bekasi Tercemar Limbah Industri, Suplai Air PAM Warga Terganggu

Perumda Tirta Patriot mengambil air Sungai Kalimalang sebagai penetral untuk dicampur dengan air baku Kali Bekasi.

Baca Selengkapnya

Pemkab Tangerang Daftarkan 50 Ribu Pegawai Non ASN dan Pekerja Rentan Jadi Peserta BPJS Ketenagakerjaan

23 Desember 2022

Pemkab Tangerang Daftarkan 50 Ribu Pegawai Non ASN dan Pekerja Rentan Jadi Peserta BPJS Ketenagakerjaan

Perlindungan tersebut juga akan bertambah pada tahun depan dan direncanakan hingga 75 ribu pegawai Non ASN dan pekerja rentan.

Baca Selengkapnya

Mengenal Limbah B3, Begini Dampak Kerusakan Lingkungan Akibat Limbah Elektronik dan Industri

30 November 2022

Mengenal Limbah B3, Begini Dampak Kerusakan Lingkungan Akibat Limbah Elektronik dan Industri

Limbah B3 dibagi menjadi limbah elektronik dan fashion. Hal ini menjadi permasalahan utama yang akan menyerang kondisi manusia dan lingkungan dalam keseharian.

Baca Selengkapnya

IMB Terus Dipersoalkan, Pemilik Padi Padi Picnic: Kenapa Tidak Bangunannya Saja Dibongkar

16 September 2022

IMB Terus Dipersoalkan, Pemilik Padi Padi Picnic: Kenapa Tidak Bangunannya Saja Dibongkar

Kemarin, puluhan orang yang mengaku dari Forum Masyarakat Tangerang Utara menggeruduk restoran Padi Padi Picnic di Pakuhaji.

Baca Selengkapnya

Ratusan Ribu Ikan Bandeng Nelayan Semarang Mati, Diduga Tercemar Limbah Industri

6 Juli 2022

Ratusan Ribu Ikan Bandeng Nelayan Semarang Mati, Diduga Tercemar Limbah Industri

Warga menduga kematian ikan bandeng di keramba tersebut akibat limbah dari Kawasan Industri Lamicitra.

Baca Selengkapnya

Grup MIND ID Uji Coba Aplikasi Pengelola Limbah Tambang

31 Maret 2022

Grup MIND ID Uji Coba Aplikasi Pengelola Limbah Tambang

Aplikasi MASTERMINE diharapkan dapat menghasilkan nilai efisiensi 10-20 persen dari total biaya pengolahan air limbah tambang.

Baca Selengkapnya