TEMPO.CO, Jakarta - Demonstrasi buruh berlangsung di depan gedung Baharkam Polri. Sekitar 200 orang dari Federasi Perjuangan Buruh Jadebotabek bertopi merah menyemut sejak pukul 11.30. Hal ini membuat satu ruas jalur Jalan Trunojoyo menuju Jalan Senopati ditutup untuk umum.
Massa menuntut perlindungan dan hak-hak mereka sebagai kaum buruh dilindungi oleh polisi. "Kami minta polisi ikut tegakkan Undang-Undang Ketenagakerjaan," ujar Ariyanto, 36 tahun, salah seorang koordinator aksi, dalam orasinya, Selasa, 9 April 2013.
Tuntutan buruh lainnya adalah agar polisi bisa menyelesaikan segera kasus-kasus pidana perburuhan. "Kami minta polisi berpihak pada buruh," ujarnya. Kasus-kasus itu, antara lain, ancaman premanisme dan teror terhadap serikat buruh serta kriminalisasi aktivis buruh.
Massa hingga saat ini masih berbaris rapi di depan gedung Baharkam Polri. Sekitar 200 polisi membentuk barikade di depan barisan buruh tersebut.
Massa akan bergerak ke kantor MPR/DPR menjelang sore nanti. Sebagian rombongan buruh sudah bergerak ke gedung MPR/DPR menggunakan kendaraan bermotor. Sebagian lagi masih menunggu kawan-kawannya yang tengah bermediasi di dalam gedung Polri.
Arak-arakan massa ini sempat memacetkan laju kendaraan yang hendak menuju Jalan Senopati. Polisi terpaksa merekayasa arus lalu lintas dengan memutarkan kendaraan ke arah terminal Blok M bagi yang hendak menuju Jalan Senopati.
Mulai Pekan Depan, Ratusan Ribu Buruh di 38 Provinsi akan Demo Bergantian Tolak UU Cipta Kerja
24 Mei 2023
Mulai Pekan Depan, Ratusan Ribu Buruh di 38 Provinsi akan Demo Bergantian Tolak UU Cipta Kerja
Ratusan ribu buruh dari berbagai wilayah akan melakukan aksi demonstrasi untuk menolak Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2023 tentang Cipta Kerja atau omnibus law.