Polisi Latih 40 Penganggur Keterampilan Komputer

Reporter

Editor

Amirullah

Selasa, 9 April 2013 20:13 WIB

TEMPO/Eko Siswono Toyudho

TEMPO.CO, Jakarta -Kepolisian Sektor (Polsek) Kebayoran Baru menjadi pusat program Polisi Peduli Pengangguran di wilayah Jakarta Selatan. Polsek itu dipercaya untuk memberi kursus para pengangguran agar menjadi tenaga terlatih sehingga bisa segera mendapat pekerjaan. (Baca juga: Polisi Jakarta rekrut penganggur jadi Satpam)

"Ditesnya di kami sejak Januari lalu. Polsek-polsek lain setor data penganggur ke kami," ujar Kanit Binmas Polsek Kebayoran Baru Kompol Syem A. Ekon. Sejauh ini Polsek Kebayoran Baru sudah melaksanakan dua kali gelombang penerimaan program pengentasan pengangguran ini.

"Gelombang pertama yang daftar 70 orang, yang lolos 40. Gelombang kedua masih berlangsung," ujarnya. Ia mengatakan untuk gelombang kedua, tiap Polsek punya jatah masing-masing lima penganggur untuk didaftarkan. "Jumlah pendaftar baru 45 orang karena tiga wilayah belum mendaftarkan, yaitu Pesanggrahan, Ciputat, dan Pamulang," kata dia.

Para pendaftar ini akan diuji kelayakan potensi dan kemampuan bersosialisasinya oleh Polsek. "Kalau tidak berpotensi dan aktif bergaul, ya, tidak lulus. Itu modal awalnya," ujar ia. Setelah lulus para penganggur ini akan mendapat pelatihan teknis di Sekolah Tinggi Manajemen Ilmu Komputer (STMIK).

Pelatihan akan berlangsung selama tiga bulan. Setelah mendapat kursus singkat itu, polisi akan merekomendasikan mereka ke sejumlah perusahaan yang berminat. Namun saat ini polisi mengaku belum menjalin kerja sama dengan perusahaan untuk menjamin pekerjaan bagi calon penganggur terlatih itu.

Program ini disebut Syem sebagai inisiatif Polda Metro Jaya untuk mengurangi tindak kejahatan. Juru Bicara PoldaMetro Jaya Komisaris Besar Rikwanto menyatakan salah satu penyebab maraknya kejahatan karena jumlah penganggur masih banyak. Program ini sejatinya akan digelar di seluruh wilayah resor di Jakarta. Hanya saja saat ini baru di Kepolisian Resor Jakarta Selatan, Timur, dan Utara yang baru melaksanakannya.

Kekhawatiran terhadap maraknya tindak kejahatan akibat pengangguran ini terbukti. Di Kebayoran Baru, baru saja kemarin seorang penganggur dilaporkan memalak seorang anak sekolah. Hampir saja telepon pintar milik Afif Muammar, 15 tahun, berpindah ke tangan RP, 17 tahun. Polisi langsung membekuk pelaku tak lama usai kejadian.

Di Cipete, Jakarta Selatan, pagi tadi juga polisi menerima laporan tujuh orang penganggur membacok tiga korban di sebuah mini market. Tiga dari tujuh pelaku itu sudah ditangkap polisi.

M. ANDI PERDANA

Topik terhangat:
Penguasa Demokrat
| Agus Martowardojo | Serangan Penjara Sleman | Harta Djoko Susilo | Nasib Anas


Berita lainnya:

Atapers KRL Serang Tujuh Stasiun
Kalau Lihat IMB, Banyak Rumah Ibadah Dibongkar
Ratusan Penumpang Kereta Serang Stasiun Depok
Diteriaki Ban Mobil Kempis, Rp 20 Juta Raib

Berita terkait

Dampak Perang Gaza, Angka Pengangguran di Palestina di Atas 50 Persen

46 hari lalu

Dampak Perang Gaza, Angka Pengangguran di Palestina di Atas 50 Persen

ILO memperkirakan jika perang Gaza masih berlanjut sampai akhir Maret 2024, maka angka pengangguran bisa tembus 57 persen.

Baca Selengkapnya

2 Ribu Siswa SMA Program Double Track di Jawa Timur Dapat Pelatihan Digital

28 Februari 2024

2 Ribu Siswa SMA Program Double Track di Jawa Timur Dapat Pelatihan Digital

Ribuan peserta itu terdiri dari siswa asal 52 SMAN maupun SMA swasta, serta remaja dari 10 lembaga non formal di Jawa Timur.

Baca Selengkapnya

Rupiah Pekan Ini Berpotensi Menguat, Apa Pemicunya?

26 Februari 2024

Rupiah Pekan Ini Berpotensi Menguat, Apa Pemicunya?

Pengamat Pasar Uang, Ariston Tjendra, mengatakan rupiah bisa bergerak ke arah Rp 15.500 per dolar AS pada pekan ini.

Baca Selengkapnya

Philadelphia Jadi Kota 'Zombie', Apa Penyebabnya?

24 Februari 2024

Philadelphia Jadi Kota 'Zombie', Apa Penyebabnya?

Wilayah Philadelphia di Amerika Serikat kini heboh karena disebut Kota 'Zombie', Kenapa?

Baca Selengkapnya

Generasi Muda di Cina Kini Lebih Senang Rebahan, Ogah Kerja Keras

15 Februari 2024

Generasi Muda di Cina Kini Lebih Senang Rebahan, Ogah Kerja Keras

Di tengah melemahnya perekonomian Cina, generasi muda di sana lebih senang rebahan dibandingkan bekerja keras.

Baca Selengkapnya

Pengungsi Ukraina di Jerman Belum Terserap Sektor Tenaga Kerja

7 Februari 2024

Pengungsi Ukraina di Jerman Belum Terserap Sektor Tenaga Kerja

Hanya 25,2 persen pengungsi Ukraina di Jerman yang saat ini berstatus bekerja. Angka itu cukup kecil jika dibanding negara Eropa lainnya.

Baca Selengkapnya

Somalia, Negara Paling Korup di Dunia Versi Transparency International

1 Februari 2024

Somalia, Negara Paling Korup di Dunia Versi Transparency International

Transparency International telah merilis hasil Indeks Persepsi Korupsi. Berikut profil Somalia, negara paling korup di dunia.

Baca Selengkapnya

Anies Janji Evaluasi UU Cipta Kerja, Bandingkan Tingkat Pengangguran Era Jokowi Vs SBY

29 Januari 2024

Anies Janji Evaluasi UU Cipta Kerja, Bandingkan Tingkat Pengangguran Era Jokowi Vs SBY

Calon Presiden nomor urut satu Anies Baswedan berjanji bakal mengkaji ulang UU Ciptaker yang tidak memberikan rasa keadilan untuk pekerja kerah biru.

Baca Selengkapnya

Cak Imin: Kesejahteraan Bukan untuk Segelintir Elite, Bukan untuk yang Ingin Berkuasa Terus-menerus

24 Januari 2024

Cak Imin: Kesejahteraan Bukan untuk Segelintir Elite, Bukan untuk yang Ingin Berkuasa Terus-menerus

Cawapres Muhaimin Iskandar atau Cak Imin menegaskan pemerataan pembangunan menjadi salah satu prioritas program jika AMIN terpilih pada Pemilu 2024.

Baca Selengkapnya

Anies Baswedan Sebut Investasi di Batam Padat Modal: Akibatnya Banyak Pengangguran

20 Januari 2024

Anies Baswedan Sebut Investasi di Batam Padat Modal: Akibatnya Banyak Pengangguran

Anies Baswedan menyebut karakter investasi di Batam yang padat modal menyebabkan banyak pengangguran karena tenaga kerja tidak terserap.

Baca Selengkapnya