TEMPO.CO, Jakarta - Sebanyak 32 anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Jakarta mengajukan hak interpelasi ke Pemerintah Jakarta. Salah satu anggota yang menandatangani hak interpelasi itu, Taufiqurrahman mengatakan hal ini berkaitan dengan kebijakan Kartu Jakarta Sehat yang dinilai kurang efektif sampai saat ini.
"Apabila kebijakan tidak efektif, kami wajib mengkritisi. Salah satunya dengan cara hak interpelasi ini," kata Taufiqurrahman kepada Tempo, Sabtu 25 Mei 2013. (Baca: Ini 32 Anggota DPRD DKI Interpelator Jokowi)
Menurutnya, hak meminta keterangan kepada pemerintah ini memang diperlukan. Sebab, Taufiqurrahman menilai kebijakan tersebut tidak efektif. Sebelum diterapkan Kartu Jakarta Sehat, menurut dia, warga mengenal Jaminan Kesehatan Daerah (Jamkesda). Dengan itu, warga telah memiliki jaminan kesehatan dengan batas sampai Rp 100 juta. (Baca: Ahok: KJS Baru Jalan Sudah 'Diributin')
Namun setelah diterapkan Kartu Jakarta Sehat dengan skema Indonesia Case Based Group (INA-CBG's), menurut anggota Komisi A DPRD ini, jaminan pemerintah untuk kesehatan warga malah mengalami kemunduran.
Ia menjelaskan, sejak KJS diluncurkan November dengan Peraturan Gubernur Nomor 187 Tahun 2012, disebutkan seluruh warga DKi berhak mendapatkan jaminan kesehatan, asal mau untuk menggunakan layanan kelas III. Namun, peraturan gubernur itu bertentangan dengan Peraturan Daerah Nomor 4 Tahun 2009 tentang Kesehatan Daerah. Dalam beleid itu, warga Jakarta terbagi menjadi 3 golongan, yakni warga miskin dan sepenuhnya ditanggung pemerintah, warga rentan dan hanya sebagian ditanggung pemerintah, dan warga mampu yang tidak ditanggung pemerintah.
SUTJI DECILYA
Berita Lainnya:
Ronaldo Top Scorer Liga Champions 2012/2013
Konser Iwan Fals, Bupati Serang Nyesal Tak Nonton
Di Serang, Iwan Fals Konser di Bawah Terang Bulan
Ferguson Beri Gelar Pemain Terbaik pada Robben
Gita Wirjawan Jadi Komentator Liga Champion
Berita terkait
Terpopuler: Pria Sobek Tas Hermes di Depan Petugas Bea Cukai, BTN Didemo karena Uang Nasabah Hilang
1 jam lalu
Terpopuler bisnis: Pria menyobek tas Hermes di depan petugas Bea Cukai karena karena diminta bayar Rp 26 juta, BTN didemo nasabah.
Baca SelengkapnyaPresiden Jokowi Dorong Hilirisasi untuk Stabilkan Harga Jagung
3 jam lalu
Harga Jagung di tingkat petani anjlok saat panen raya. Presiden Jokowi mendorong hilirisasi untuk menstabilkan harga.
Baca SelengkapnyaDiperpanjang hingga 2061, Ini Kronologi Kontrak Freeport di Indonesia
13 jam lalu
Pemerintah memperpanjang kontrak PT Freeport Indonesia hingga 2061 setelah kontrak mereka berakhir pada 2041 dengan kompensasi penambahan saham 61%
Baca SelengkapnyaGibran Sebut Siapkan Roadmap Soal Partai Politiknya ke Depan
13 jam lalu
Gibran mengaku telah memiliki roadmap untuk partai politik yang dipilihnya setelah tak bergabung lagi dengan PDIP.
Baca SelengkapnyaApple dan Microsoft Bilang ke Jokowi Mau Investasi di Indonesia, Ahli ICT Beri Catatan Ini
15 jam lalu
Ahli ini menyatakan tak anti investasi asing, termasuk yang dijanjikan datang dari Apple dan Microsoft.
Baca SelengkapnyaKontrak Freeport Diperpanjang hingga 2061, Bahlil: Kita Kembalikan Milik Orang Indonesia
16 jam lalu
Pemerintah bakal memperpanjang kontrak PT Freeport hingga 2061. Menteri Bahlil Lahadalia klaim Freeport sudah jadi perusahaan milik Indonesia.
Baca SelengkapnyaPanen Jagung di Sumbawa, Presiden Tekankan Pentingnya Jaga Keseimbangan Harga
17 jam lalu
Presiden Joko Widodo, menekankan pentingnya menjaga keseimbangan harga baik ditingkat petani, pedagang maupun peternak
Baca SelengkapnyaHardiknas 2024: Jokowi dan Nadiem Makarim Sampaikan Pesan Ini
17 jam lalu
Apa pesan Presiden Jokowi dan Mendikburistek Nadiem Makarim dalam peringatan Hardiknas 2024?
Baca SelengkapnyaHarga Jagung Anjlok karena Panen Raya, Jokowi: Kurang Baik untuk Petani
17 jam lalu
Jokowi mengatakan panen raya jagung terjadi mulai dari Sumbawa Barat, Dompu, hingga Gorontalo.
Baca SelengkapnyaTerkini Bisnis: Jokowi Resmikan Bendungan Tiuk Suntuk di NTB, Respons BTN Atas Dugaan Raibnya Uang Nasabah
18 jam lalu
Presiden Joko Widodo alias Jokowi meresmikan Bendungan Tiu Suntuk di Sumbawa Barat, Nusa Tenggara Barat (NTB).
Baca Selengkapnya