Macet, Jokowi Mesti Ubah Desain Transportasi?

Reporter

Senin, 17 Juni 2013 05:29 WIB

Ilustrasi kemacetan lalu lintas. TEMPO/Dasril Roszandi

TEMPO.CO, Jakarta--Rencana Gubernur Joko Widodo mengurai kemacetan di ibukota perlu diikuti dengan cara yang yang cukup ekstrim. Pengamat transportasi MTI Tri Cahyono mengatakan, Jokowi perlu mengubah desain transportasi massal yang ada di Jakarta saat ini. "Hal itu penting untuk memperluas wilayah cakupan trasnportasi massal," katanya kepada Tempo, Sabtu, 15 Juni 2013.

Koran Tempo selama sepekan, mulai Senin 17 Juni 2013 akan membahas tentang persoalan Jakarta yang masih menjadi pekerjaan rumah Jokowi-Ahok. Menurut Tri, perubahan desain itu harus mengacu kepada moda transportasi massal yang sudah ada seperti bus Transjakarta. Dia menilai, banyak rute angkot yang masih bersinggungan langsung dengan Transjakarta dalam satu rute. Banyak singgungan rute angkot disebutnya justru merugikan karena mereka bersaing satu dengan lainnya sehingga kerap ngetem untuk mencari penumpang.

Apalagi manajemen kelompok usaha transportasi seperti Kopaja atau Metromini bisa dikategorikan kelompok yang sakit. Hal itu makin menambah runyam usaha untuk mengatur transportasi massal di Jakarta. Revitalisasi rute itu disebutnya penting agar moda transportasi yang lebih massal seperti Transjakarta maupun kereta api bisa beroperasi lebih baik. "Jadi harus restrukturisasi rute agar coverage angkot lebih luas di penjuru Jakarta," katanya.

Selain mencakup wilayah yang luas, perubahan desain itu juga penting agar program mengurai kemacetan sejalan dengan program Jokowi lainnya, seperti penambahan rumah susun. Menurutnya, program rumah susun nantinya bakal menjadi titik perkumpulan warga yang baru. Hal itu harus diantisipasi dengan ketersediaan moda transportasi massal yang memadai agar kemacetan tidak makin semrawut.

Minimnya sarana transportasi massal dan bertambahnya titik perkumpulan warga yang baru dianggap hanya bakal memperparah kemacetan. Tri mengatakan, pemerintah harus menyiapkan infrastruktur yang memadai agar masyarakat juga tertarik untuk menggunakan angkutan umum. "Kalau nyaman kan mereka tentu senang naik bus," katanya.

Karena itu, Tri menilai perlu ada perubahan desain transportasi di Jakarta agar bisa mengurai kemacetan secara signifikan. Hal itu dinilai sejalan karena perubahan rute angkot bakal mendukung program kerja dari pemerintah sendiri. "Karena sampai saat ini hampir tidak ada program transportasi yang terhubung dengan program lain," ujar dia.

DIMAS SIREGAR

Terhangat:
EDSUS HUT Jakarta | Kenaikan Harga BBM | Rusuh KJRI Jeddah

Baca juga:

Kongres Dukung Jokowi Presiden 2014 di Bandung

Jokowi Tolak Bayar Sewa Stan di PRJ Kemayoran

Ada 'Kartel' Kerak Telor di PRJ Kemayoran

Ahok Rela Taman Monas Rusak Karena PRJ

Berita terkait

63 Tahun Bank DKI, Profil Bank Peraih The Best Performance Bank untuk Kategori BPD 2023

20 hari lalu

63 Tahun Bank DKI, Profil Bank Peraih The Best Performance Bank untuk Kategori BPD 2023

Bank DKI merupakan bank yang memiliki status BUMD. Didirikan sejak 11 April 1961, kepemilikan saham Bank DKI dipegang Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.

Baca Selengkapnya

Jakarta Rayakan Ulang Tahun Terakhirnya sebagai Ibu Kota?

54 hari lalu

Jakarta Rayakan Ulang Tahun Terakhirnya sebagai Ibu Kota?

Kota Jakarta tampaknya akan merayakan ulang tahun terakhirnya sebagai ibu kota negara pada 22 Juni 2024

Baca Selengkapnya

Uji Coba Account Based Ticketing di MRT, LRT, dan Transjakarta, Bagaimana Mekanismenya?

57 hari lalu

Uji Coba Account Based Ticketing di MRT, LRT, dan Transjakarta, Bagaimana Mekanismenya?

Bagaimana mekanisme penerapan tiket berbasis akun atau Account Based Ticketing di MRT, LRT, dan Transjakarta?

Baca Selengkapnya

Begini Cara Kerja TPS 3R yang Mampu Mengolah 50 Ton Sampah Per Hari

16 Februari 2024

Begini Cara Kerja TPS 3R yang Mampu Mengolah 50 Ton Sampah Per Hari

Pengolahan sampah berbasis reduce-reuse-recycle atau yang populer disebut TPS 3R bisa mengolah sekitar 50 ton sampah per hari.

Baca Selengkapnya

Deretan Fakta Jakarta Fair 2023: Transaksi Rp 7,3 Triliun selama 33 Hari, 6,3 Juta Pengunjung, 2.500 Penyewa

17 Juli 2023

Deretan Fakta Jakarta Fair 2023: Transaksi Rp 7,3 Triliun selama 33 Hari, 6,3 Juta Pengunjung, 2.500 Penyewa

Jakarta Fair 2023 resmi ditutup. Berikut sederet faktanya.

Baca Selengkapnya

Tutup Jakarta Fair 2023, Panitia Janji Tingkatkan Kualitas Gelaran Tahun Depan

17 Juli 2023

Tutup Jakarta Fair 2023, Panitia Janji Tingkatkan Kualitas Gelaran Tahun Depan

Ketua Panitia Jakarta Fair 2023 Karuna Murdaya mengucapkan terima kasih kepada semua kalangan yang membantu kesuksesan PRJ.

Baca Selengkapnya

Pekan Terakhir PRJ, Pengunjung Berburu Barang Diskonan

10 Juli 2023

Pekan Terakhir PRJ, Pengunjung Berburu Barang Diskonan

Pantauan Tempo di gate 9 PRJ, pengunjung tampak ramai, namun tidak sesak.

Baca Selengkapnya

HUT Jakarta, Bapenda DKI Adakan Pemutihan Pajak Kendaraan hingga 29 Desember 2023

28 Juni 2023

HUT Jakarta, Bapenda DKI Adakan Pemutihan Pajak Kendaraan hingga 29 Desember 2023

Dalam program pemutihan pajak ini, Bapenda juga memberikan penghapusan sanksi administrasi wajib pajak yang bayar pokok pajak mulai 22 Juni 2023.

Baca Selengkapnya

Rayakan HUT Jakarta dengan Jalan-jalan di 5 Destinasi Wisata Kepulauan Seribu

24 Juni 2023

Rayakan HUT Jakarta dengan Jalan-jalan di 5 Destinasi Wisata Kepulauan Seribu

Kepulauan Seribu memiliki gugusan pulau sebagai destinasi wisata. Pada HUT Jakarta ke-496, ayo jalan-jalan ke Pulau Seribu.

Baca Selengkapnya

Tarif Transjakarta, MRT, dan LRT saat HUT Jakarta ke-496, Hanya Rp 1

22 Juni 2023

Tarif Transjakarta, MRT, dan LRT saat HUT Jakarta ke-496, Hanya Rp 1

Tarif Transjakarta, MRT, dan LRT berlaku Rp 1 saat HUT Jakarta ke-496

Baca Selengkapnya