Jokowi-Ahok Diminta Hati-hati Reformasi Birokrasi

Reporter

Kamis, 20 Juni 2013 17:18 WIB

Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (kiri) dan wakilnya Basuki Tjahaja Purnama. TEMPO/Subekti

TEMPO.CO, Jakarta - Pengamat politik dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Siti Zuhro menilai pembenahan birokrasi di Jakarta tidak bisa instan. Soalnya, reformasi birokrasi yang terlalu cepat malah akan menimbulkan resistensi dari internal maupun eksternal. (Baca: Apa Arti Reformasi Birokrasi di Mata Jokowi)

Penyebabnya, "Masalah di Jakarta untuk birokrasi sudah terlalu akut," kata Zuhro ketika dihubungi pada Rabu, 12 Juni 2013. Sehingga memang butuh langkah hati-hati. "Alon-alon asal kelakon."

Menurut Zuhro, transparansi merupakan langkah pertama dari bentuk reformasi birokrasi. Baru setelah membiasakan diri membuka informasi ke publik, pemerintah mulai menata sistem di dalam. Salah satunya adalah pengumuman anggaran.

Delapan bulan lalu, Joko Widodo-Basuki Tjahaja Purnama dilantik sebagai Gubernur-Wakil Gubernur DKI Jakarta. Sesuai janji mereka tentang "Jakarta Baru", maka berbagai perombakan untuk mereformasi birokrasi pun berlangsung. Di antaranya, pergantian pejabat dinas dan wali kota, blusukan, sistem lelang jabatan, dan transparansi anggaran. (Baca: Hasil Blusukan Jokowi, Lurah-Lurah Berbenah)

Saat bertandang ke Balai Kota pekan lalu, Tempo pun menanyakan soal resistensi di lingkungan pemerintah Jakarta atas reformasi birokrasi. Apa jawaban Jokowi? "Ah itu biasa di birokrasi. Menurut saya itu biasa kalau ada resistensi. Normal, namanya manusia," kata Jokowi pekan lalu.

Jokowi menjelaskan, dengan adanya reformasi birokrasi, perubahan di setiap pimpinan pasti akan dirasakan. Apalagi sekarang ia meminta agar pejabat yang lebih sering menduduki bangku kerjanya turun ke lapangan. Misalnya, Dinas Pekerjaan Umum Jakarta setiap hari bisa mengontrol air dan jalan. (Baca: Reformasi Birokrasi, Jokowi: Resistensi Itu Biasa)

Pada kesempatan terpisah, Wakil Gubernur Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama berpendapat senada soal resistensi."Saya tidak ada kepentingan di sini. Begitu pula dengan Pak Jokowi. Jadi easy going saja," katanya.

Sikap easy going dan tanpa beban inilah, menurut Ahok, yang membuat duet Jokowi dengan dirinya begitu kuat dalam mereformasi birokrasi. Mereka tanpa beban bergerak. Kalaupun ada yang tidak suka dengan gaya kepemimpinannya, ia cuek. Toh, katanya, "Sampai sekarang belum ada yang ngomong langsung ke saya."

SYAILENDRA | NIEKE INDRIETTA




Berita Lainnya:
Apa Arti Reformasi Birokrasi di Mata Jokowi
Reformasi Birokrasi, Jokowi: Resistensi Itu Biasa
Jabatan Kepala Puskesmas Bakal Dilelang
Hasil Blusukan Jokowi, Lurah-Lurah Berbenah
Ahok Bakal Terapkan e-Catalog di Lelang Proyek

Berita terkait

63 Tahun Bank DKI, Profil Bank Peraih The Best Performance Bank untuk Kategori BPD 2023

21 hari lalu

63 Tahun Bank DKI, Profil Bank Peraih The Best Performance Bank untuk Kategori BPD 2023

Bank DKI merupakan bank yang memiliki status BUMD. Didirikan sejak 11 April 1961, kepemilikan saham Bank DKI dipegang Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.

Baca Selengkapnya

Jakarta Rayakan Ulang Tahun Terakhirnya sebagai Ibu Kota?

55 hari lalu

Jakarta Rayakan Ulang Tahun Terakhirnya sebagai Ibu Kota?

Kota Jakarta tampaknya akan merayakan ulang tahun terakhirnya sebagai ibu kota negara pada 22 Juni 2024

Baca Selengkapnya

Uji Coba Account Based Ticketing di MRT, LRT, dan Transjakarta, Bagaimana Mekanismenya?

57 hari lalu

Uji Coba Account Based Ticketing di MRT, LRT, dan Transjakarta, Bagaimana Mekanismenya?

Bagaimana mekanisme penerapan tiket berbasis akun atau Account Based Ticketing di MRT, LRT, dan Transjakarta?

Baca Selengkapnya

Begini Cara Kerja TPS 3R yang Mampu Mengolah 50 Ton Sampah Per Hari

16 Februari 2024

Begini Cara Kerja TPS 3R yang Mampu Mengolah 50 Ton Sampah Per Hari

Pengolahan sampah berbasis reduce-reuse-recycle atau yang populer disebut TPS 3R bisa mengolah sekitar 50 ton sampah per hari.

Baca Selengkapnya

Deretan Fakta Jakarta Fair 2023: Transaksi Rp 7,3 Triliun selama 33 Hari, 6,3 Juta Pengunjung, 2.500 Penyewa

17 Juli 2023

Deretan Fakta Jakarta Fair 2023: Transaksi Rp 7,3 Triliun selama 33 Hari, 6,3 Juta Pengunjung, 2.500 Penyewa

Jakarta Fair 2023 resmi ditutup. Berikut sederet faktanya.

Baca Selengkapnya

Tutup Jakarta Fair 2023, Panitia Janji Tingkatkan Kualitas Gelaran Tahun Depan

17 Juli 2023

Tutup Jakarta Fair 2023, Panitia Janji Tingkatkan Kualitas Gelaran Tahun Depan

Ketua Panitia Jakarta Fair 2023 Karuna Murdaya mengucapkan terima kasih kepada semua kalangan yang membantu kesuksesan PRJ.

Baca Selengkapnya

Pekan Terakhir PRJ, Pengunjung Berburu Barang Diskonan

10 Juli 2023

Pekan Terakhir PRJ, Pengunjung Berburu Barang Diskonan

Pantauan Tempo di gate 9 PRJ, pengunjung tampak ramai, namun tidak sesak.

Baca Selengkapnya

HUT Jakarta, Bapenda DKI Adakan Pemutihan Pajak Kendaraan hingga 29 Desember 2023

28 Juni 2023

HUT Jakarta, Bapenda DKI Adakan Pemutihan Pajak Kendaraan hingga 29 Desember 2023

Dalam program pemutihan pajak ini, Bapenda juga memberikan penghapusan sanksi administrasi wajib pajak yang bayar pokok pajak mulai 22 Juni 2023.

Baca Selengkapnya

Rayakan HUT Jakarta dengan Jalan-jalan di 5 Destinasi Wisata Kepulauan Seribu

24 Juni 2023

Rayakan HUT Jakarta dengan Jalan-jalan di 5 Destinasi Wisata Kepulauan Seribu

Kepulauan Seribu memiliki gugusan pulau sebagai destinasi wisata. Pada HUT Jakarta ke-496, ayo jalan-jalan ke Pulau Seribu.

Baca Selengkapnya

Tarif Transjakarta, MRT, dan LRT saat HUT Jakarta ke-496, Hanya Rp 1

22 Juni 2023

Tarif Transjakarta, MRT, dan LRT saat HUT Jakarta ke-496, Hanya Rp 1

Tarif Transjakarta, MRT, dan LRT berlaku Rp 1 saat HUT Jakarta ke-496

Baca Selengkapnya