Hati-Hati, Bogor Diguyur Hujan Hingga Lebaran

Minggu, 14 Juli 2013 21:49 WIB

Sejumlah kendaraan melintasi Shore Boulevard ketika hujan dan angin dari badai tropis Andrea melanda pantai Florida, dekat Gulfport , Florida, Kamis (6/6). REUTERS/Steve Nesius

TEMPO.CO, BOGOR - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika Dramaga, Kabupaten Bogor, Jawa Barat memprediksi curah hujan yang relatif tinggi, di atas normal, masih akan mengguyur wilayah Bogor, Sukabumi dan Depok hingga akhir Juli dan pertengahan bulan Agustus mendatang. "Kami menghimbau warga yang akan mudik lebih berhati-hati dengan rute menuju tempat tinggalnya," kata Kepala Stasiun Klimatologi Dramaga Bogor, Nuryadi, Ahad 14 Juli 2013.

Bahkan, menurut dia, hingga minggu kedua Juli dan Agustus, intensitas hujan cukup tinggi. Ini terlihat dari curah hujan dalan dua pekan Juli sekarang sama dengan curah hujan selama sebulan di Juli 2012, yaitu mencapai 215 milimeter. "Jumlah hujan selama 12 hari sudah sama dengan curah hujan 31 hari di bulan Juli 2012," ujarnya. Dia memperkirakan hingga akhir bulan ini curah hujan akan lebih banyak atau 75 persen di atas rata-rata.

Nuryadi menjelaskan, kondisi ini berkaitan dengan musim kemarau basah 2013 yang diperkirakan akan terjadi saat memasuki bulan Juli. Menurut dia, cuaca sama seperti pada 2010, terjadi hujan dengan intensitas tinggi di sela-sela hari yang panas saat musim kemarau. "Hujan deras tengah malam disertai petir di antaranya terjadi Jumat, 12 Juli dan Sabtu, 13 Juli dini hari," kata dia lagi.


Fenomena tersebut menyebabkan pola angin ganjil. Asalnya dari Samudera Hindia bergerak ke timur laut, melewati Jawa dan Sumatra. "Musim kemarau tahun ini akan lebih banyak turun hujan dibandingkan dengan pola musim kemarau normal. Ini disebut kemarau basah," papar Nuryadi.

Akibatnya, berpotensi bencana alam tinggi. Misalnya tanah longsor sebagai dampak tanah yang akan cepat memuai ketika kondisi panas, lalu ketika terguyur hujan bisa menimbulkan ketidakstabilan. Secara geografis, ini rawan terjadi di wilayah Kota Bogor, Citeurep-Babakan Madang, Cisarua-Puncak, Dramaga-Leuwiliang, hingga Ciawi-Cigombong.


M. SIDIK PERMANA



Berita Lainnya:


Advertising
Advertising

Perempuan Misterius di Pusaran Kasus Hambalang


4 Sendok Nasi, Regina 'Idol' Turun 14 Kilogram


Belum Diketahui Penyebab Kematian Cory Monteith


Singapura Taklukan Indonesia 1-0


Provinsi Kalimantan Timur Tertarik Beli CN-295



Berita terkait

BMKG: Potensi Gelombang Tinggi Hingga 2,5 Meter di Laut Jawa dan Samudra Hindia

8 jam lalu

BMKG: Potensi Gelombang Tinggi Hingga 2,5 Meter di Laut Jawa dan Samudra Hindia

Potensi gelombang tinggi di beberapa wilayah Indonesia dapat berisiko terhadap keselamatan pelayaran.

Baca Selengkapnya

Dasarian Pertama Mei, Hujan Diprediksi Berkurang di Separuh Wilayah Jawa Barat

13 jam lalu

Dasarian Pertama Mei, Hujan Diprediksi Berkurang di Separuh Wilayah Jawa Barat

Stasiun Klimatologi BMKG Jawa Barat memprakirakan 52,1 persen wilayah berkategori hujan rendah.

Baca Selengkapnya

4 Kali Gempa Menggoyang Garut dari Berbagai Sumber, Ini Data BMKG

20 jam lalu

4 Kali Gempa Menggoyang Garut dari Berbagai Sumber, Ini Data BMKG

Garut dan sebagian wilayah di Jawa Barat kembali digoyang gempa pada Rabu malam, 1 Mei 2024. Buat Garut ini yang keempat kalinya sejak Sabtu lalu.

Baca Selengkapnya

BPBD Kabupaten Bandung Telusuri Informasi Kerusakan Akibat Gempa Bumi M4,2 dari Sesar Garsela

1 hari lalu

BPBD Kabupaten Bandung Telusuri Informasi Kerusakan Akibat Gempa Bumi M4,2 dari Sesar Garsela

Gempa bumi M4,2 mengguncang Kabupaten Bandung dan Kabupaten Garut. BPBD Kabupaten Bandung mengecek informasi kerusakan akibat gempa.

Baca Selengkapnya

Gempa Magnitudo 4,2 di Kabupaten Bandung Diikuti Dua Lindu Susulan

1 hari lalu

Gempa Magnitudo 4,2 di Kabupaten Bandung Diikuti Dua Lindu Susulan

BMKG melaporkan gempa berkekuatan M4,2 di Kabupaten Bandung. Ditengarai akibat aktivitas Sesar Garut Selatan. Tidak ada laporan kerusakan.

Baca Selengkapnya

Cara BMKG Memantau Bahaya Tsunami Gunung Ruang yang Masih Berstatus Awas

1 hari lalu

Cara BMKG Memantau Bahaya Tsunami Gunung Ruang yang Masih Berstatus Awas

BMKG mengawasi kondisi muka air di sekitar pulau Gunung Ruang secara ketat. Antisipasi jika muncul tsunami akibat luruhan erups.

Baca Selengkapnya

Hari Pertama Mei 2024, BMKG Perkirakan Sebagian Jakarta Hujan Saat Siang

1 hari lalu

Hari Pertama Mei 2024, BMKG Perkirakan Sebagian Jakarta Hujan Saat Siang

Jakarta diprediksi cenderung berawan hari ini, Rabu, 1 Mei 2024. Sejumlah wilayah berpeluang hujan siang nanti.

Baca Selengkapnya

Gempa Bumi M5,5 Mengguncang Wilayah Maluku Utara, Terasa di Halmahera Barat dan Ternate

1 hari lalu

Gempa Bumi M5,5 Mengguncang Wilayah Maluku Utara, Terasa di Halmahera Barat dan Ternate

BMKG mencatat kejadian gempa bumi dengan kekuatan M5,5 di wilayah Maluku Utara. Pusat gempa di laut, dipicu deformasi batuan Lempeng Laut Maluku.

Baca Selengkapnya

Potensi Bahaya Gempa Deformasi Batuan Dalam, Ahli ITB: Lokasi Dekat Daratan

2 hari lalu

Potensi Bahaya Gempa Deformasi Batuan Dalam, Ahli ITB: Lokasi Dekat Daratan

Lokasi sumber gempa lebih dekat dengan daratan sehingga potensi untuk merusak lebih besar

Baca Selengkapnya

Intensitas Gempa di Jawa Barat Tinggi, BMKG Minta Masyarakat Adaptif dan Proaktif Mitigasi Bencana

2 hari lalu

Intensitas Gempa di Jawa Barat Tinggi, BMKG Minta Masyarakat Adaptif dan Proaktif Mitigasi Bencana

Wilayah Garut, Cianjur, Tasikmalaya, Pangandaran dan Sukabumi memiliki sejarah kejadian gempa bumi yang sering terulang sejak tahun 1844.

Baca Selengkapnya