Jokowi: Pengolahan Sampah Bantar Gebang Mahal

Reporter

Rabu, 17 Juli 2013 13:18 WIB

Jokowi Blusukan ke Taman Hutan Kota Penjaringan, Jakarta Utara. Dok/Linda Trianita

TEMPO.CO, Jakarta -- Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo mengakui biaya pengangkutan sampah ke tempat pembuangan akhir (TPA) Bantar Gebang, Bekasi, terlalu mahal. Biaya pengangkutan atau tiping fee ke Bantar Gebang mencapai Rp 114.000 per ton.

"Makanya akan ada tempat pengolahan sampah terpadu," kata Jokowi, sapaan akrab wali Kota Solo ini, di Balai Kota pada Rabu, 17 Juli 2013. Angka ini memang terlalu mahal karena jumlah sampah di Jakarta mencapai 5.500-6.000 ton per hari.

Jokowi mengatakan dengan dibangunnya tempat pengelolaan sampah terpadu biaya pengangkutan bisa ditekan. Menurut dia proyek pengelolaan terpadu yang segera berjalan adalah Intermediate Treatment Facility (ITF) Sunter, Jakarta Utara.

Saat ini proyek ITF Sunter sudah masuk tahap beauty contest internal lelang terakhir. Yaitu tahap penawaran harga kepada para kontraktor. Harga Perkiraan Sendiri (HPS) untuk tipping fee yang dibayarkan untuk satu ton sampah di ITF maksimal Rp 400 ribu.

Dari sekitar 40-an kontraktor yang mendaftar pada awal saat ini tersisa tiga. Mereka adalah PT Wira Gulfindo Sarana yang bekerja sama dengan PT Ramky dari India, PT Jakarta Green Initiative dengan Hitachi dari Jepang, dan PT Phoenix Pembangunan Indonesia yang menggandeng Keppel Seghers dari Singapura.

Ketiga konsorsium tersebut terpilih setelah diaudit finansial perusahaannya oleh Badan Pengawas Keuangan dan Pembangunan. Hal ini dilakukan untuk melihat apakah perusahaan tersebut mampu dalam menangani proyek senilai Rp 1,3 triliun tersebut.

Jokowi mengatakan dengan pembangunan ITF Sunter ini maka pengolahan sampah tidak akan terpusat di Bantar Gebang lagi. Karena proyeksinya Bantar Gebang yang sudah sejak 2003 di digandeng Jakarta akan menjadi tempat pembuangan sampah regional.

"Dalam waktu dekat ini akan diputuskan pemenangnya untuk ITF Sunter," ujar Jokowi. Permasalahan pengelolaan sampah terpadu ini pun diatur dalam Peraturan Daerah Nomor 3 tahun 2013 tentang Pengelolaan Sampah. Dalam Pasal 55 Perda tersebut dijelaskan bahwa pembangunan pengelolaan sampah terpadu bisa menggandeng badan usaha.

Jokowi mengatakan selain ITF Sunter yang dapat menampung 1.200 ton sampah per hari akan ada ITF Marunda dan Cilincing kemudian di Duri Kepa, Jakarta Barat. Masing-masing mampu menampung sampah 1.000 sampai 1.500 ton per hari.

Targetnya lima tahun mendatang semua ITF ini siap digunakan. Sehingga mendatang Jakarta akan mengelola 70 persen sampahnya secara mandiri. Sisanya baru dikirim ke Bantar Gebang.

Rencananya, ITF Sunter akan menggunakan teknologi incenerator atau pembakaran yang menyisakan residu sekitar 10 persen dari total sampah yang diolah. Selain itu Incinerator mampu menghasilkan listrik yang tinggi yaitu 14 Megawatt per 1.000 ton sampah.

SYAILENDRA

Terhangat:
Hambalang | Bursa Capres 2014 | Liverpool di GBK

Baca juga:

Dahlan Iskan Minta Investasi Yusuf Mansur Ditutup

Sutradara Despicable Me Ternyata Anak N.H. Dini

Yusuf Mansur Bantah Investasi Miliaran di Mekah

Jokowi: Nama Saya Siapa? Anak Kecil: Sukowi!

Berita terkait

Timnas U-23 Indonesia vs Irak Digelar Malam Ini, Jokowi: Menang, Insyaallah

6 menit lalu

Timnas U-23 Indonesia vs Irak Digelar Malam Ini, Jokowi: Menang, Insyaallah

Jokowi optimistis Timnas U-23 Indonesia bisa mengalahkan Irak dalam laga perebutan peringkat ketiga Piala Asia U-23 2024 Kamis malam ini.

Baca Selengkapnya

Tinjau Harga Kebutuhan Pokok di Pasar Seketeng Sumbawa, Jokowi: Cenderung Turun

7 menit lalu

Tinjau Harga Kebutuhan Pokok di Pasar Seketeng Sumbawa, Jokowi: Cenderung Turun

Presiden Joko Widodo alias Jokowi menuturkan harga bawang merah dan bawang putih dipatok Rp 40 ribu per kilogram.

Baca Selengkapnya

Duel Timnas U-23 Indonesia vs Irak Malam Ini, Presiden Jokowi Akan Saksikan dari Kamar

38 menit lalu

Duel Timnas U-23 Indonesia vs Irak Malam Ini, Presiden Jokowi Akan Saksikan dari Kamar

Presiden Jokowi memilih untuk menyaksikan laga Timnas U-23 Indonesia melwan Irak dari kamarnya.

Baca Selengkapnya

Jokowi Resmikan Bendungan Tiuk Suntuk di NTB, Pembangunannya Telan Biaya Rp 1,4 Triliun

2 jam lalu

Jokowi Resmikan Bendungan Tiuk Suntuk di NTB, Pembangunannya Telan Biaya Rp 1,4 Triliun

Presiden Joko Widodo alias Jokowi meresmikan Bendungan Tiu Suntuk di Sumbawa Barat, NTB, pada Kamis, 2 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Mentan Amran Mendampingi Presiden Jokowi Gowes di Mataram

3 jam lalu

Mentan Amran Mendampingi Presiden Jokowi Gowes di Mataram

Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman turut serta bersama presiden menyapa warga Mataram.

Baca Selengkapnya

Soal Kewarganegaraan Ganda untuk Diaspora, Bagaimana Peraturannya?

3 jam lalu

Soal Kewarganegaraan Ganda untuk Diaspora, Bagaimana Peraturannya?

Jokowi pernah memerintahkan pengkajian soal status bagi diaspora, tapi menurun Menteri Hukum bukan kewarganegaraan ganda.

Baca Selengkapnya

Alasan Pengamat Sebut Jokowi dan SBY Jadi Mentor Andal Prabowo

4 jam lalu

Alasan Pengamat Sebut Jokowi dan SBY Jadi Mentor Andal Prabowo

Pengamat menilai hubungan Jokowi dengan Megawati yang renggang membuat Jokowi dan Prabowo akan terus bersama.

Baca Selengkapnya

Jokowi Resmikan Jalan 5 Inpres di NTB Senilai Rp 211 Miliar: Anggaran yang Tidak Kecil

4 jam lalu

Jokowi Resmikan Jalan 5 Inpres di NTB Senilai Rp 211 Miliar: Anggaran yang Tidak Kecil

Jokowi meresmikan pelaksanaan Instruksi Presiden (Inpres) Jalan Daerah di Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) pada Kamis pagi, 2 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Komentar Jokowi dan Ma'ruf Amin Usai Timnas Indonesia Dikalahkan Uzbekistan

4 jam lalu

Komentar Jokowi dan Ma'ruf Amin Usai Timnas Indonesia Dikalahkan Uzbekistan

Timnas Indonesia kalah melawan Uzbekistan dalam semifinal Piala Asia U-23 2024. Ini komentar Jokowi dan Ma'ruf Amin.

Baca Selengkapnya

Presiden Jokowi dalam Sorotan Aksi Hari Buruh Internasional Kemarin

4 jam lalu

Presiden Jokowi dalam Sorotan Aksi Hari Buruh Internasional Kemarin

Aksi Hari Buruh Internasional pada Rabu kemarin menyoroti janji reforma agraria Presiden Jokowi. Selain itu, apa lagi?

Baca Selengkapnya