TEMPO Interaktif, Tangerang:Penghancuran bangunan tembok penghalang akses ke Yayasan Sang Timur, Karang Tengah, Ciledug, Tangerang, mendapat reaksi warga. Sejumlah orang meneriaki aparat. Yang lainnya mengelar panggung orasi membakar semangat warga.Suasana memanas. Tiga truk aparat dari Polres Kota Tangerang diterjunkan. Mereka merapat ke lokasi pembongkaran. Tiga orang warga yang tengah berorasi, diangkut dengan mobil. Menurut Ozi, salah seorang warga, tiga orang yang diciduk aparat adalah: ALi Basauli, Dede, dan Wahyu. Semuanya warga Karang Tengah. "Sebelum diangkut ke mobil Kijang, mereka sempat dipukuli," ungkapnya.Ozi mengungkapkan, kawannya itu saat berorasi menyoal keberadaan tempat ibadah di kompleks Yayasan Sang Timur. Mereka mewakili warga yang tidak terima blokade tembok yang dirobohkan.Perobohan sendiri berlangsung sekitar pukul 06.00 WIB. Pagar setinggi satu setengah meter itu didirikan 2 Oktober lalu. Kemarin, Satuan Polisi Pamong Praja yang dipimpin langsung Afandy Permana, Asisten I Pemerintah Kota Tangerang, membongkarnya.Menurut Ahmad Chairudin, juru bicara pemerintah, pembongkran tembok sang Timur atas perintah Wali Kota Tangerang Wahidin Halim. Alasannya, tembok yang dibangun warga menganggu proses belajar mengajar di yayasan tersebut.Hingga siang ini, sekitar pukul 11.00 WIB, ratusan warga berkumpul di depan pagar kompelks Departemen Keuangan. Mereka menungu kabar nasib ALi Basauli, Dede, dan Wahyu. "Kami belum tahu ke mana tiga orang kawan kami dibawa," tanya Ozi. Ayu Cipta - Tempo