Suasana di jalan KH Mas Mansyur, sekitar pasar Tanah Abang yang penuh dengan para pedagang kaki lima, (15/7). Pemprov DKI Jakarta telah menempatkan para PKL di Pasar Tanah Abang di Blok G tetapi mereka lebih memilih berdagang di badan jalan. TEMPO/Eko Siswono Toyudho
TEMPO.CO , Jakarta:Tokoh sekaligus sesepuh Tanah Abang M Yusuf bin Muhi alias Bang Ucu menghimbau PKL tak berlebihan terhadap kesempatan dari pemerintah untuk berjualan. Alasannya mereka menggangu arus lalu-lintas hingga memacetkan jalan.
“Ya PKL juga harusnya membantu program pemerintah dan pihak polisi lalu-lintas agar tidak berjualan hingga melebihi batas dan masuk ruas jalan sehingga memacetkan arus lalu-lintas,” kata kata Bang Ucu kepada Tempo di Rumahnya di Desa Cihideung Ilir, Kecamatan Ciampea, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Selasa 30 Juli 2013.
“Jika nanti suatu saat Ane datang ke Pasar Tanah Abang kondisinya sangat semrawut dan banyak PKL dan parkiran motor yang melebihi batas jalan, dengan tegas saya himbau mereka membongkar sendiri atau Ane bakar,” ancam dia
Selama bulan Ramadan, ia tidak mau terlibat mengurusi permasalahan Pasar Tanah Abang. Ia mau fokus menjalankan ibadah puasa. “Ane pengen menikmati indahnya ibadah puasa tahun ini, karena selama sebelas bulan Ane merasa masih banyak kesalahan,” kata dia.
Namun, pria yang sudah menjadi tokoh Tanah Abang dari tahun 70-an tersebut siap menemuka Ahok dan Lulung jika polemik berlarut-larut hingga lebaran usai. “H. Lulung Lunggana itu adik binaan Ane, jadi Ane akan temuin dia, tapi Ane tidak terima jika Ahok mengeluarkan stetmen bahwa Tanah Abang itu marak peman,” kata dia.
