TEMPO.CO, Jakarta -Terbakarnya panel pompa air baku Cawang ternyata disebabkan oleh korsleting tegangan listrik menengah. Kebakaran yang terjadi pada Sabtu, 3 Agustus 2013 sekitar pukul 09.30 WIB itu merusak seperempat panel listrik. Akibatnya, arus listrik untuk mengoperasikan pompa sama sekali terputus.
"Saat ini kami masih berusaha memperbaikinya, diusahakan pompa bisa kembali beroperasi pada hari lebaran," ujar Kepala Seksi Pompa Air Baku Perum Jasa Tirta II, Heri Martono ketika dihubungi, Ahad, 4 Agustus 2013.
Kebakaran panel listrik itu membuat kemampuan pompa air baku Cawang berkurang secara drastis. Mereka hanya bisa mengalirkan 1,2 meter kubik air per detik. Padahal biasanya pompa itu bisa mengalirkan 5,7 meter kubik air per detik.
Adapun kerugian akibat kerusakan panel itu belum diketahui, Perum Jasa Tirta II masih bisa berfokus memperbaiki panel. "Setidaknya supaya bisa beroperasi darurat," kata Heri.
Kerusakan panel pompa air baku itu menyebabkan pasokan air untuk sebagian wilayah Jakarta turun drastis. PT PAM Lyonnaise Jaya yang biasanya mendapat pasokan 5.600 liter per detik kini hanya mendapat 650 liter air per detik. Akibatnya, sejumlah wilayah seperti Gambir, Gondangdia, Menteng, Penjaringan, Pekojan, dan kebon Jeruk sama sekali tak mendapat air. Sementara itu pasokan berkurang di wilayah seperti Bendungan Hilir, Grogol, Tanjung DUren dan Jelambar.
