Pengunjung engunjung memperhatikan satwa Gajah di Kebun Binatang Ragunan, Jakarta,(9/8). Diperkirakan 70 ribu pengunjung memadati Kebun Binatang Ragunan pada hari kedua Lebaran. TEMPO/Dian Triyuli Handoko
TEMPO.CO, Jakarta - Suasana Taman Margasatwa Ragunan, Jakarta Selatan, pada 13 Agustus 2013 masih ramai dipadati pengunjung. Keberadaan pengunjung yang membeludak itu ternyata berakibat pada peningkatan volume sampah yang dibuang sembarangan oleh pengunjung. Hampir di setiap sisi area Ragunan terlihat sampah seperti dedaunan kering, bekas makanan, botol plastik, dan tisu bekas.
Seorang pengunjung, Yuyun, 40 tahun, merasa tidak nyaman dengan kondisi kebersihan Ragunan. Pada saat ke toilet, Yuni mencium bau tidak sedap. Keadaan tempat wisata seperti ini membuat Yuni jijik. Meski sering berkunjung ke Ragunan, dia mengeluhkan kondisi Ragunan yang kotor.
Pengunjung lain, Fini, 20 tahun, pun merasakan hal yang tak jauh berbeda dengan Yuni. Fini merasa risih dengan bau got, yang digenangi botol-botol plastik bekas.
Dari pengamatan Tempo, sampah bisa ditemukan setiap jarak setengah meter di area Ragunan. Ada sampah basah, seperti bongkahan buah dan makanan; dan sampah kering, seperti daun kering yang berjatuhan dari pohonnya, botol plastik, kemasan makanan, kemasan popok bayi, potongan kardus, dan tisu. Sampah-sampah itu memang relatif tidak menimbulkan bau tak sedap, tapi sangat merusak keindahan Ragunan.