Pemilik Lama Los Blok G Tanah Abang Ingin Kembali

Reporter

Editor

Nur Haryanto

Rabu, 21 Agustus 2013 03:43 WIB

Sejumlah pedagang memenuhi tempat pendaftaran kios di blok G di Kantor Pasar Djaya Tanah Abang, Jakarta (2/8). Para pedagang ini bergegas mendaftar menyusul penggusuran lapak kaki lima Tanah Abang setelah lebaran. Tempo/Aditia Noviansyah

TEMPO.CO , Jakarta - Blok G Pasar Tanah Abang sedang menjadi primadona sejak Pemerintah Provinsi DKI Jakarta berencana merelokasi PKL Tanah Abang masuk sana. Untuk itu, banyak pedagang yang dulu memiliki los di Blok G, namun sudah lama ditinggalkan kembali menuntut kepemilikannya.

Rostika Wati, 42 tahun, pedagang pakaian yang memiliki los nomor 191 di lantai 2 ini mengaku sudah membayar 2 kali Down Payment (DP) dengan masing-masing senilai Rp 1. 979. 500 dan Rp 1.479.500 pada 2006. Ia terpaksa meninggalkan losnya lantaran sepi dan tak cukup memenuhi kebutuhan operasional. "Saya sempat jualan 6 bulan di sini, tapi untuk ongkos pulang pergi Cipulir (rumahnya) - Blok G ngga cukup, gimana mau nglanjutin," kata dia.

Rostika berharap bisa kembali memiliki losnya meskipun ia sudah lama tak berjualan di Blok G. "Semoga dapat diurus dan jualan lagi," ujarnya. Selama ini, ia mengaku menjadi PKL di Pasar Cipulir untuk memenuhi kebutuhannya sehari-hari.

Sutarmi, 38 tahun, penjual legging ini juga berharap bisa mendapatkan kembali losnya di lantai 2. "Saya turun ke bawah (Jalan Kebon Jati) karena di sini sepi," kata dia.

Karena PKL direlokasi ke Blok G, lanjutnya, ia menginginkan agar bisa melanjutkan kepemilikan losnya. "Yang punya kios masih mau usaha, masak ada yang baru terus yang lama ditendang," tutur Sutarmi.

Sukri, 33 tahun, penjual kebaya, mengaku masuk Blok G tahun 2004 dan hanya bertahan 6 bulan. "Ditinggal karena sepi, ngurus lagi biar dapet," kata dia.

Asisten Manajer Area 1 PD Pasar Jaya, Imron Rosadi mengatakan para pemilik kios lama tersebut sudah dibatalkan karena mereka melanggar peraturan yang tercantum pada Surat Penunjukan Tempat (SPT). "Mereka sudah dianggap membatalkan kepemilikannya karena lama tidak menempati," ucapnya.

Ia menjelaskan peraturan-peraturan tersebut antara lain ketentuan tidak membuka los dalam tenggat waktu tertentu, tidak membayar biasa pembangunan pasar (BPP), tempatnya tidak diurus. "Intinya, mereka melanggar ketentuan PD Pasar Jaya," kata Imron.

Saat pembatalan, lanjut Imron, pihaknya telah memberitahukan para pemilik kios dengan mengirimkan surat ke alamat yang tercantum pada data yang disetor saat pendaftaran dulu. Namun, banyak surat yang kembali lantaran banyak yang pindah alamat dan tidak konfirmasi ke PD Pasar Jaya. "Kalau ada yang mengaku tidak mendapat pemberitahuan ya karena mereka pindah alamat," tuturnya.

Berdasarkan pantauan Tempo, hari ini sekitar 30an orang yang datang ke kantor Blok G untuk menuntut kepemilikan losnya. Petugas PD Pasar Jaya yang melayani tersebut menunjukkan beberapa catatan pembayaran dengan mencocokkan surat yang dibawa pedagang bahwa kepemilikan mereka dibatalkan. Mereka dianggap melanggar ketentuan dari PD Pasar Jaya yang telah tercantum di SPT yang dimiliki pedagang.

LINDA TRIANITA




Topik Terhangat:
Suap SKK Migas | Penembakan Polisi | Pilkada Jatim


Baca juga:

Suap Hakim, KPK Periksa Pejabat Kota Bandung

Keterlibatan Petinggi Kernel Singapura Ditelusuri

Dada Diperiksa KPK sebagai Tersangka

Bandung Tawarkan Bantuan Hukum untuk Edi Siswadi

Berita terkait

63 Tahun Bank DKI, Profil Bank Peraih The Best Performance Bank untuk Kategori BPD 2023

21 hari lalu

63 Tahun Bank DKI, Profil Bank Peraih The Best Performance Bank untuk Kategori BPD 2023

Bank DKI merupakan bank yang memiliki status BUMD. Didirikan sejak 11 April 1961, kepemilikan saham Bank DKI dipegang Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.

Baca Selengkapnya

Little Bangkok Pasar Tanah Abang Ramai Pengunjung

27 hari lalu

Little Bangkok Pasar Tanah Abang Ramai Pengunjung

Suasana Pasar Tanah Abang mulai padat pengunjung menjelang Lebaran Idul Fitri 2024.

Baca Selengkapnya

Zulhas Klaim Kondisi Ekonomi Pasar Tanah Abang di Atas Rata-rata, Pengamat: Musiman Menjelang Ramadan

48 hari lalu

Zulhas Klaim Kondisi Ekonomi Pasar Tanah Abang di Atas Rata-rata, Pengamat: Musiman Menjelang Ramadan

Ekonom Celios tanggapi klaim Mendag Zulkifli Hasan atau Zulhas tentang geliat ekonomi Pasar Tanah Abang yang melebihi rata-rata.

Baca Selengkapnya

Sejarah Pasar Tanah Abang dan Berapa Rata-rata Omset Harian Pedagang Pakaian

49 hari lalu

Sejarah Pasar Tanah Abang dan Berapa Rata-rata Omset Harian Pedagang Pakaian

Pasar Tanah Abang pertama kali didirikan oleh Yustinus Vinck pada 1735.

Baca Selengkapnya

Pasar Tanah Abang di Awal Puasa Ramadan Ramai Pengunjung

52 hari lalu

Pasar Tanah Abang di Awal Puasa Ramadan Ramai Pengunjung

Pasar Tanah Abang di awal Ramadan ramai pengunjung. Namun, tak semua pemilik toko kebanjiran pembeli.

Baca Selengkapnya

Uji Coba Account Based Ticketing di MRT, LRT, dan Transjakarta, Bagaimana Mekanismenya?

58 hari lalu

Uji Coba Account Based Ticketing di MRT, LRT, dan Transjakarta, Bagaimana Mekanismenya?

Bagaimana mekanisme penerapan tiket berbasis akun atau Account Based Ticketing di MRT, LRT, dan Transjakarta?

Baca Selengkapnya

Begini Cara Kerja TPS 3R yang Mampu Mengolah 50 Ton Sampah Per Hari

16 Februari 2024

Begini Cara Kerja TPS 3R yang Mampu Mengolah 50 Ton Sampah Per Hari

Pengolahan sampah berbasis reduce-reuse-recycle atau yang populer disebut TPS 3R bisa mengolah sekitar 50 ton sampah per hari.

Baca Selengkapnya

Little Bangkok Tanah Abang Jadi Destinasi Belanja Baru, Pedagang Raup Omzet Hingga Rp 20 Juta

18 Januari 2024

Little Bangkok Tanah Abang Jadi Destinasi Belanja Baru, Pedagang Raup Omzet Hingga Rp 20 Juta

Pedagang di Little Bangkok Tanah Abang senang karena mendapatkan pelanggan baru yang membeli produknya secara eceran.

Baca Selengkapnya

Pedagang Pasar Glodok Curhat: Sudah Tambah Sepi, ke Toilet Pun Bayar

10 November 2023

Pedagang Pasar Glodok Curhat: Sudah Tambah Sepi, ke Toilet Pun Bayar

Sejumlah pedagang yang menyewa kios di Pasar Glodok, Jakarta Barat, mengeluhkan fasilitas yang disediakan oleh pengelola.

Baca Selengkapnya

Sunyi Senyap di Pasar Glodok, Pedagang Acong: Kami Mati Aja Udah

10 November 2023

Sunyi Senyap di Pasar Glodok, Pedagang Acong: Kami Mati Aja Udah

Pedagang Pasar Glodok mengatakan distributor kini menjual barang langsung ke konsumen lewat online shop dengan harga murah.

Baca Selengkapnya