Warga Waduk Pluit Pilih Jalan Dibanding Rusun

Reporter

Jumat, 23 Agustus 2013 21:09 WIB

Seorang warga duduk di atas puing-puing bangunan rumahnya yang telah rata terkena gusur di kawasan Waduk Pluit, Jakarta (23/8). Sebanyak 68 rumah di RT 19 RW 17 di sisi barat Waduk Pluit dibongkar petugas karena dianggap bangunan liar. TEMPO/Subekti.

TEMPO.CO, Jakarta - Usai penertiban yang berlangsung kemarin, ternyata tak semua warga di sisi barat Waduk Pluit, Penjaringan, Jakarta Utara pindah ke rusun. Nyatanya, ada beberapa yang memilih tinggal, mencari kontrakan, atau bahkan tidur di jalan dekat bekas rumah mereka.

Salah satu yang memilih tinggal adalah Miftahudin, 35 tahun. Pria yang merupakan warga RT 19 RW 17 itu enggan pindah ke rusun yang disediakan Pemprov DKI Jakarta seperti Rusun Muara Angke, Cengkareng, dan Marunda. Alasannya, jauh dari tempat kerjanya. "Juga jauh dari sekolah anak-anak," Miftahudin menambahkan, Jumat, 23 Agustus 2013.

Kata Miftahudin, kalaupun ia harus tinggal di rusun, ia memilih untuk tinggal di Rusun Muara Baru yang terletak di sisi timur Waduk Pluit. Sayangnya, empat tower di rusun itu tengah penuh dan delapan tower sisanya tengah dalam pengerjaan. "Padahal pembangunan Rusun Muara Baru kan untuk warga yang tinggal di sisi Barat Waduk Pluit, tapi saat kami ke sana katanya sudah penuh," ucapnya menjelaskan.

Ia pun lebih memilih bertahan meski tak punya rumah. Miftahudin mengaku saat ini ia bersama delapan anggota keluarganya tidur di jalan dekat akses masuk tempat tinggalnya. "Mau tidur di mana lagi? Nyari kontrakan nggak ada yang dapat. Sekalinya dapat mahal banget sekitar Rp 600.000-Rp 800.000 per bulan," kata dia.

Senada dengan Miftahudin, Arifin, 63, lebih memilih bertahan di kawasan dekat waduk karena tak jauh dari lokasi kerjanya. Namun, pria Bugis itu lebih beruntung dibanding Miftahudin karena berhasil mencari kontrakan di kawasan Muara Baru.

Berdasarkan pantauan Tempo, pembongkaran rumah sebanyak 68 di RT 19/17 atau di sisi barat Waduk Pluit, Penjaringan Jakarta Utara berjalan kondusif. Kini, bangunan bangsa yang didominasi berbahan kayu dan triplek itu sudah rata dengan tanah.

Di lapangan, tampak tiga eskavator tengah mengumpulkan puing-puing bekas pembongkaran ke sebuah titik yang berada di eks belakang kantor pospol Pluit. Puing-puing yang sudah dikumpulkan itu, nantinya diangkut truk dan dibuang ke Tempat Pembuangan Sampah Akhir (TPA), Bantar Gebang, Bekasi.

Tampak juga eks para penghuni sedang mencari barang berharga di tumpukan puing-puing kayu. Mereka berharap, bisa menemukan barang berharganya yang mungkin tertinggal saat dilakukan pembongkaran. Miftahudin misalnya, saat ditemui di lokasi, tengah mencari seragam sekolah anak-anaknya. Ia beranggapan seragam mereka tertinggal di dalam puing puing rumah.

ISTMAN MP



Berita Lainnya:
Lulung: Saya Menang, Ucu Menganggur
Ahok Tak akan Ganti Lurah Lenteng Agung
Diburu Wartawan, Jero Wacik Masuk Toilet Wanita
Jokowi Digeruduk Atlet Sumo Jepang
Rizieq Syihab Calon Presiden 2014
Begini Modus Aliran Duit Hambalang ke DPR
Pendeta HKBP Filadelfia Mengadu ke Komnas HAM

Berita terkait

Kementerian PUPR: Progres Rusun ASN di IKN Rata-rata Capai 40 Persen

5 hari lalu

Kementerian PUPR: Progres Rusun ASN di IKN Rata-rata Capai 40 Persen

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) mengungkapkan progres pembangunan rumah susun (Rusun) ASN di di IKN rata-rata capai 40 persen.

Baca Selengkapnya

Ketua DPRD DKI Jakarta Dorong Pembangunan Rusun Mix Use Development

6 hari lalu

Ketua DPRD DKI Jakarta Dorong Pembangunan Rusun Mix Use Development

Ketua DPRD DKI Prasetyo Edi Marsudi mengatakan pembangunan rumah susun dapat mengatasi daerah kumuh di Jakarta.

Baca Selengkapnya

Polisi Tetapkan Ketua Kampung Bayam Furqon Sebagai Tersangka

23 hari lalu

Polisi Tetapkan Ketua Kampung Bayam Furqon Sebagai Tersangka

Jakpro melaporkan Ketua Kelompok Tani Kampung Bayam Furqon dengan tuduhan pencurian, perusakan, dan penempatan rumah susun tanpa izin.

Baca Selengkapnya

Terkini: Ekonom Kritisi Pemerintah yang Kambinghitamkan Harga Beras Akibat El Nino, Beras di Era Jokowi Termahal Sepanjang Sejarah

27 Februari 2024

Terkini: Ekonom Kritisi Pemerintah yang Kambinghitamkan Harga Beras Akibat El Nino, Beras di Era Jokowi Termahal Sepanjang Sejarah

IDEAS menilai terdapat tendensi dari banyak pejabat pemerintah untuk menganggap wajar tingginya harga beras saat ini dengan alasan faktor El Nino.

Baca Selengkapnya

Alasan Warga Eks Kampung Bayam Tolak Opsi Rusun Heru Budi, Bukan karena Tarif Sewa

28 Januari 2024

Alasan Warga Eks Kampung Bayam Tolak Opsi Rusun Heru Budi, Bukan karena Tarif Sewa

Warga eks Kampung Bayam kelompok Furkon menyatakan sudah buat kesepakatan tarif sewa di HPPO JIS Rp 600 ribu per bulan.

Baca Selengkapnya

Warga Kampung Bayam Sepakat Tolak Rencana Heru Budi Bangun Rusun Baru di Tanjung Priok

27 Januari 2024

Warga Kampung Bayam Sepakat Tolak Rencana Heru Budi Bangun Rusun Baru di Tanjung Priok

Warga eks Kampung Bayam yang tergabung dalam kelompok tani binaan maupun PWKB sepakat menolak solusi dari Heru Budi Hartono.

Baca Selengkapnya

Heru Budi Siapkan Rusun di Nagrak, Pasar Rumput, dan Tanah Pasir untuk Warga Eks Kampung Bayam

26 Januari 2024

Heru Budi Siapkan Rusun di Nagrak, Pasar Rumput, dan Tanah Pasir untuk Warga Eks Kampung Bayam

Solusi itu, kata Heru Budi, muncul setelah pihaknya mendengar aspirasi baik masyarakat maupun PT Jakarta Propertindo selaku pemilik bangunan.

Baca Selengkapnya

Akses Jalan Rusun Diberi Pita Garis Kuning, Warga Eks Kampung Bayam Tak Diberi Akses Lagi

24 Januari 2024

Akses Jalan Rusun Diberi Pita Garis Kuning, Warga Eks Kampung Bayam Tak Diberi Akses Lagi

Kelompok Petani Kampung Bayam Madani (KPKBM) yang merupakan Warga eks Kampung Bayam mengaku tak diberi akses keluar masuk ke Kampung Susun Bayam.

Baca Selengkapnya

Top 3 Metro: Jakpro Sebut Semua Warga Jakarta Bisa Tinggal di Rusun JIS, Iklan Anies di Videotron yang Hilang Kini Muncul di LED Truck

22 Januari 2024

Top 3 Metro: Jakpro Sebut Semua Warga Jakarta Bisa Tinggal di Rusun JIS, Iklan Anies di Videotron yang Hilang Kini Muncul di LED Truck

Dirut Jakpro sebut fungsi rusun, yang sempat disebut Kampung Susun Bayam itu, sebagai hunian untuk pekerja Jakarta International Stadium (JIS).

Baca Selengkapnya

Kisah Kampung Susun Akuarium, Mengapa Ahok Dulu Menggusur Kampung Akuarium?

12 Januari 2024

Kisah Kampung Susun Akuarium, Mengapa Ahok Dulu Menggusur Kampung Akuarium?

Saat Gubernur DKI Ahok, Kampung Akuarium mengalami penggusuran. Apa Alasannya? Sekarang telah berdiri Kampung Susun Akuarium.

Baca Selengkapnya