`Penganiaya Janda Penjual Kopi Bukan Pro Hercules`

Reporter

Editor

Pruwanto

Selasa, 17 September 2013 06:12 WIB

Petugas Tim Buru preman membawa satu orang yang diduga kelompok Hercules Rosario Marshal saat melakukan penggeledahan perkampungan Mangga Ubi, Kapuk, Jakarta, (15/9). Penggeladahan ini untuk mencari tersangka penganiayaan seorang wanita penjual kopi. TEMPO/Eko Siswono Toyudho

TEMPO.CO , Jakarta:Pengacara Hercules Rozario Marshal, 45 tahun, Boyamin Saiman membantah 20 preman yang ditangkap polisi adalah kelompok kliennya. "Kelompok tersebut sebagian besar berasal dari Flores dan Kupang yang diduga pimpinannya bernama Yorim," ucap Boyamin kepada Tempo lewat BBM pada Senin, 16 September 2013.

Boyamin menganggap upaya mengaitkan para preman itu dengan Hercules sebagai bentuk pembunuhan karakter. "Padahal Hercules sudah berniat dan bertindak untuk tidak lagi melanggar hukum."

Sejumlah preman yang terlibat dalam kasus penganiayaan janda penjual kopi mengaku kenal dengan Hercules. Setiap kali Hercules membuat acara, mereka kerap ikut karena satu rumpun. Dan, salah satu dari mereka berkata,"sejak tak ada Hercules, kami mencari makan sendiri-sendiri."

Boyamin mengatakan satu dari para tersangka ditembak kakinya. Sebanyak 19 orang lainnya ditangkap dan diidentifikasi polisi sebagai kelompok Hercules. Padahal mereka tidak terkait dan tidak mengetahui penyekapan dan penganiayaan tersebut. Sebanyak 19 orang tersebut sekedar ditangkap lantaran dianggap preman. "Sehingga polisi terkesan berlebihan dan arogan."

Hercules, lanjut Boyamin, tidak pernah melakukan praktek premanisme. Indikasinya, Hercules mendirikan perusahaan jasa pengamanan berbentuk Perseroan Terbatas dan mendirikan ormas Gerakan Rakyat Indonesia Bersatu. "Maka segala tindakan Hercules dan kelompoknya pasti berdasarkan hukum."

Selain itu, sejak peristiwa penahanan Hercules oleh Kepolisian, lelaki kelahiran Timor Leste itu telah memerintahkan kepada seluruh anak buah untuk tidak bertindak melawan hukum. "Cooling down selalu ditekankan kepada anak buah yang membesuk di tahanan Polda DKI," katanya. Peredaman emosi ini sangat dibutuhkan agar tidak menambah beban proses hukum yang sedang dijalani Hercules.

MUHAMMAD MUHYIDDIN

Berita Terpopuler:
Munzir Almusawa Ramal Dirinya Meninggal di Usia 40
Gara-gara Ngobrol, Perwira Ini Diusir Kapolri
Halo, Saya Bunda Putri
Tiga Penyebab Organ Intim Penjual Kopi Dirusak
Selenggarakan Miss World, Hary Tanoe Merugi


Berita terkait

10 Perilaku Pasangan yang Merendahkan Anda dan Hubungan, Jangan Ditoleransi

38 hari lalu

10 Perilaku Pasangan yang Merendahkan Anda dan Hubungan, Jangan Ditoleransi

Anda sering terluka atau mempertanyakan harga diri. Berikut perilaku pasangan yang menjadi sinyal Anda harus bersikap tegas dalam hubungan.

Baca Selengkapnya

Tanggapan Pihak Johnny Depp atas Tuduhan Pelecehan Verbal dari Lawan Mainnya

41 hari lalu

Tanggapan Pihak Johnny Depp atas Tuduhan Pelecehan Verbal dari Lawan Mainnya

Tanggapan Johnny Depp setelah dituduh melakukan pelecehan verbal terhadap lawan mainnya di lokasi syuting film Blow yang dirilis 23 tahun lalu.

Baca Selengkapnya

Mantan Produser Nickelodeon Minta Maaf Atas Perilakunya yang Diungkap Serial Quiet On Set

43 hari lalu

Mantan Produser Nickelodeon Minta Maaf Atas Perilakunya yang Diungkap Serial Quiet On Set

Mantan Produser Nickelodeon, Dan Schneider terseret kasus pelecehan, seksisme, rasisme, dan perlakuan tidak pantas terhadap artis cilik.

Baca Selengkapnya

Fakultas Filsafat UGM Dalami Dugaan Kekerasan Seksual Mahasiswa dengan Korban 8 Orang

44 hari lalu

Fakultas Filsafat UGM Dalami Dugaan Kekerasan Seksual Mahasiswa dengan Korban 8 Orang

Fakultas Filsafat UGM menunggu laporan dari para korban untuk penanganan yang lebih tepat dan cepat.

Baca Selengkapnya

Kilas Balik Kasus Pungli di Rutan KPK, Terbongkarnya Diawali Kejadian Pelecehan Seksual

46 hari lalu

Kilas Balik Kasus Pungli di Rutan KPK, Terbongkarnya Diawali Kejadian Pelecehan Seksual

KPK telah menetapkan 15 tersangka kasus pungutan liar di rumah tahanan KPK. Berikut kilas baliknya, diawali kejadian pelecehan seksual.

Baca Selengkapnya

Dugaan Pelecehan oleh Rektor Universitas Pancasila, Polisi Periksa 15 Saksi

57 hari lalu

Dugaan Pelecehan oleh Rektor Universitas Pancasila, Polisi Periksa 15 Saksi

Rektor Universitas Pancasila nonaktif Edie Toet Hendratno dilaporkan dua orang atas dugaan pelecehan

Baca Selengkapnya

Dugaan Pelecehan Seksual Oleh Dokter di Palembang, Pelapor akan Serahkan Barang Bukti

1 Maret 2024

Dugaan Pelecehan Seksual Oleh Dokter di Palembang, Pelapor akan Serahkan Barang Bukti

Perkara dugaan pelecehan seksual oleh dokter di salah satu rumah sakit di Jakabaring, Palembang, terus bergulir di Polda Sumatera Selatan

Baca Selengkapnya

Datangi Polda, Rektor Universitas Pancasila Edie Toet Bantah Lakukan Pelecehan Seksual

29 Februari 2024

Datangi Polda, Rektor Universitas Pancasila Edie Toet Bantah Lakukan Pelecehan Seksual

Rektor Universitas Pancasila nonaktif, Edie Toet Hendratno, 72 tahun, memenuhi panggilan polisi untuk diperiksa di kasus dugaan pelecehan seksual

Baca Selengkapnya

Rektor Universitas Pancasila Diperiksa Hari Ini, Korban Bantah Ada Motif Politik

29 Februari 2024

Rektor Universitas Pancasila Diperiksa Hari Ini, Korban Bantah Ada Motif Politik

Pengacara rektor Universitas Pancasila menuding ada motif politik karena isu pelecehan seksual ini mencuat jelang pemilihan rektor.

Baca Selengkapnya

Yayasan Minta Rektor Universitas Pancasila Kooperatif Jalani Proses di Polisi soal Dugaan Pelecehan

27 Februari 2024

Yayasan Minta Rektor Universitas Pancasila Kooperatif Jalani Proses di Polisi soal Dugaan Pelecehan

Yayasan Universitas Pancasila meminta rektor nonaktif ETH kooperatif menjalani proses di kepolisian dalam kasus dugaan pelecehan seksual

Baca Selengkapnya