Auditor BPK Non Aktif, Gatot Supiartono digiring petugas usai diperiksa selama 1x24 jam terkait kasus pembunuhan istri mudanya Holly Angela di Polda Metro Jaya, Jakata, (17/10). TEMPO/Eko Siswono Toyudho
TEMPO.CO, Jakarta - Auditor Utama Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) Gatot Supiartono, 57 tahun, dituduh polisi menjadi otak pembunuhan istri sirinya sendiri, Holly Angela, 37 tahun. Holly dibunuh dengan sadis oleh lima orang suruhan di apartemennya, di Kalibata City, Jakarta Selatan, 30 September 2013.
Salah satu dari kelima orang bayaran itu adalah supir yang dekat dengan Gatot. Gatot sendiri sudah membantah semua keterlibatannya. Seperti ditulis majalah Tempo pekan ini, kasus yang melibatkan Gatot ini membuat banyak orang terkejut.
Pasalnya, pangkat dan jabatan Gatot sudah tinggi. Posisi Gatot sebagai pejabat eselon I di BPK setara dengan Kepala Badan Reserse Kriminal di Markas Besar Kepolisian RI atau Jaksa Muda Pidana Khusus di Kejaksaan Agung.
Bidang yang dia geluti pun sangat strategis. Wewenang Gatot di antaranya mensupervisi pemeriksaan keuangan di bidang politik, hukum, pertahanan, dan keamanan. Karena itu, gajinya pun tak kecil.
Gaji terakhir dan aneka tunjangan yang diterima Gatot sekitar Rp 40 juta per bulan. Dalam laporan ke Komisi Pemberantasan Korupsi pada 2010, Gatot mencantumkan kekayaan sebesar Rp 3,537 miliar dan US$ 100.369. Jumlahnya meningkat dari laporan tahun 2006, sebesar Rp 1,95 miliar dan US$ 101.465. Gatot memiliki tanah dan bangunan di Jakarta, Bekasi, Purworejo (Jawa Tengah), dan Pekanbaru.