Warga membawa barang bantuan melintas di genangan banjir di Jalan Raya Pluit, Penjaringan, Jakarta Utara, Kamis (24/1). ANTARA/Yudhi Mahatma
TEMPO.CO, Jakarta - Perbaikan dan peninggian turap Muara Baru, Penjaringan, Jakarta Utara, sejauh ini dianggap berhasil memperkecil kemungkinan banjir rob karena air laut pasang. Namun warga Tembok Bolong, Muara Baru, ternyata masih terkena banjir sampai sekarang. Bukan karena banjir rob, tetapi karena hujan deras turun.
"Daerah saya masih menjadi langganan banjir," kata Khartam, warga Tembok Bolong, Jakarta Utara, kepada Tempo, Kamis, 21 November 2013.
Khartam mengatakan, Tembok Bolong masih banjir karena daerah itu lebih rendah dibanding daerah sekitarnya. Saluran air yang mampet juga menambah parah banjir yang terjadi di kawasan itu. "Pas hujan deras kemarin, di tempat saya bisa selutut. Saya terpaksa mengungsi ke lantai dua. Untung turapnya sudah diperbaiki. Kalau ditambah rob, enggak kebayang, "ujarnya.
Berdasarkan pantauan Tempo, saluran air di kawasan Tembok Bolong memang tergolong parah. Sampah, lumpur, dan lumut bercampur jadi satu. Hal itu membuat air susah mengalir sehingga genangan bisa ditemukan di banyak sisi permukiman.
Air yang menggenang membuat pejalan kaki kesulitan melintas. Beberapa kali Tempo melihat pejalan kaki memutar atau memotong jalan agar bisa melewati genangan-genangan air yang menimbulkan bau tak sedap itu.
Tambah Pompa Air Jadi Solusi Paling Cepat Banjir Jakarta
2 Maret 2024
Tambah Pompa Air Jadi Solusi Paling Cepat Banjir Jakarta
Wakil Ketua Forum Warga Kota Jakarta (FAKTA), Azas Tigor Nainggolan menyampaikan, banyaknya titik genangan air di Jakarta terjadi karena kondisi daratan yang berada dibawah permukaan air laut.