Cuaca Buruk, Tangkapan Nelayan Menurun Drastis
Editor
Nur Haryanto
Jumat, 22 November 2013 21:04 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Cuaca buruk ternyata berimbas kepada pendapatan nelayan di kawasan Cilincing, Jakarta Utara. Tangkapan nelayan menurun sampai 50 persen.
Akidi, 47 tahun, seorang nelayan tangkap di kawasan tersebut, mengungkapkan tangkapannya menurun sejak seminggu belakangan. "Tangkapan turun karena cuaca buruk," kata dia saat ditemui, Jumat, 22 November 2013. Dia mengatakan, dia dan teman-teman sesama nelayan menjadi jarang melaut karena angin kencang dan ombak besar. "Sekarang, tak bisa setiap hari melaut," kata dia.
Akidi menyatakan, saat cuaca sedang bagus, dalam sehari, tangkapannya bisa mencapai 200-300 kilogram. Namun, saat cuaca buruk seperti sekarang, tangkapannya menurun, hanya sekitar 25-30 kilogram. "Pasokan ikan juga jadi turun," kata dia.
Akibat pasokan ikan yang menurun, menurut Akidi, harga ikan pun menjadi naik. Harga ikan kembung semula berkisar 15.000 per kilogram. "Tapi sekarang sekitar Rp 25.000," kata dia.
Hal yang sama disampaikan oleh nelayan lain, Tara, 52 tahun. Nelayan pancing yang sudah melaut puluhan tahun itu pun mengalami penurunan tangkapan sampai setengahnya. "Sekarang, sekali melaut hanya 2-3 kilogram," kata dia. Padahal, pada hari biasa, tangkapannya bisa mencapai 8-13 kilogram. Harga pun, kata dia, mengalami kenaikan. Tara biasa menjual ikan kakap tangkapannya sebesar Rp 45.000 perkilogram, tapi sekarang harganya sekitar Rp 50.000 perkilogram.
Cuaca buruk tersebut akhirnya berimbas pada pendapatan nelayan karena nelayan jadi jarang melaut. "Pendapatan juga berkurang," kata Akidi. Terkadang, ia mengaku harus memaksakan diri melaut walau cuaca tak begitu baik. "Bisa tak makan kalau tak melaut," kata dia.
NINIS CHAIRUNNISA