TEMPO.CO, Depok - Kepolisian Resor Kota Depok masih memeriksa pengemudi Toyota Kijang maut bernomor polisi B-8281-JD, Dian Komarudin, 55 tahun. Mobil itu melompat melewati pembatas jalan dan menabrak sepeda motor, sehingga mengakibatkan dua pengendara sepeda motor tewas di tempat di Jalan Juanda, Depok, Ahad, 25 November 2013.
"Saat ini dia (Dian) masih sebagai diduga tersangka karena masih pemeriksaan," kata Kepala Satuan Unit Lalu Lintas Komisaris Kristanto Yoga kepada Tempo, Ahad, 25 November 2013. Kepada polisi, warga Jalan Puri Nirwana I Blok HH Nomor 15, RT 12 RW 16, Pabuaran, Cibinong, Bogor, itu mengaku mengantuk karena baru mengkonsumsi obat sakit kepala.
Kristanto membenarkan dua orang pengendara motor yang menjadi korban tabrakan itu meninggal di tempat. Mereka adalah Rukman Santosa, pengendara Vario bernopol B-3030-EBM dengan alamat Jalan Saminten IV Nomor 95 RT 07 RW 16, Bakti Jaya, Sukma Jaya, Depok, dan pengendara Vario bernopol B-3329-TTK, Okananto Budi Susilo, 44 tahun, dengan alamat Jalan Damai RT 14 RW 04, Ciracas, Jakarta Timur."Korban di RS PMI Bogor untuk divisum," katanya.
Mobil Toyota Kijang bernomor polisi B-8281-JD itu melaju dengan kecepatan tinggi dari arah Jalan Raya Bogor menuju Jalan Margonda Raya melalui jalan Juanda sepanjang sekitar 5 kilometer pada pukul 09.50. Saat satu kilometer melaju di Juanda, tiba-tiba mobil itu menabrak median jalan dan melompat ke ruas jalan yang berlawanan. "Mobil itu oleng karena ban kanan yang belakang pecah," kata saksi mata, Neancy Simanjuntak, di tempat kejadian perkara.
Mobil yang lompat itu langsung membanteng sebuah motor jenis Vario berwarna putih dengan nopol B-3030-EBM sehingga motor itu meloncat ke atas dan jatuh di pinggir trotoar dengan kondisi hancur. Pengendara motor yang berjenis kelamin laki-laki itu tewas ditempat.
"Mukanya hancur," kata Neancy. Sementara motor Vario lain berwana merah dengan nopol B-3329-TTK yang melaju di belakang Vario pertama langsung bertabrakan dengan mobil itu. Laki-laki pengendara Vario kedua pun tewas di lokasi kejadian.
ILHAM TIRTA