Marunda, Pantai Publik yang Belum Cantik  

Reporter

Senin, 25 November 2013 06:11 WIB

Pantai Marunda. TEMPO/Tony Hartawan

TEMPO.CO, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo pernah merencanakan wisata pantai gratis bagi warganya, yaitu di Pantai Publik Marunda. Namun sayangnya, sampai saat ini kondisi pantai belum sesuai harapan warga.

Fasilitas di pantai ini masih apa adanya. Hampir semuanya dikelola oleh warga sekitar seperti tempat makan, toilet, parkir sampai wisata perahu. Belum terlihat ada tangan pemerintah selain peninggian sebuah bendungan yang dibangun untuk menahan air rob pada tahun 2008.

Kasman (33), pedagang di kawasan tersebut menyayangkan hal tersebut. Padahal, menurut dia, kawasan ini selalu ramai dikunjungi warga setiap harinya. "Apalagi Sabtu Minggu, ramai sekali," kata dia saat ditemui di lapaknya yang ada sisi bendungan Ahad, 24 November 2013. Dia menyebutkan, bisa ratusan orang yang berkunjung ke sini di akhir pekan.

Menurut Kasman, wacana "renovasi" pantai Marunda sudah lama didengarnya. Dia mengaku akan menerima jika pemerintah akan menggusur rumahnya untuk mempercantik kawasan ini. "Ya tidak apa-apa asal diberi tempat baru," kata dia. Rumah Kasman, memang terletak cukup dekat dengan bibir pantai yang dibatasi bendungan. Tak lebih dari 50 meter.

Justru, kata Kasman, dia mengharapkan pemerintah segera berbuat sesuatu terhadap pantai ini. "Jika lebih bagus, pengunjung bisa lebih ramai," kata dia. Perekonomian warga sekitar pun bisa membaik. Warga sekitar yang berbisnis di sini rata-rata adalah nelayan yang harus berhenti melaut ketika musim angin barat tiba seperti sekarang. "Sudah tak melaut, kalau kami tak begini (berdagang), mau makan apa," ujar dia.

Di bibir bendungan, memang berjajar warung-warung yang terbuat dari bambu yang menjajakan beraneka makanan. Para pedagang pun menyediakan kursi-kursi bagi para pengunjung untuk menikmati pemandangan laut sambil menyicipi makanan.

Pemandangannya tak terlalu indah. Sampah-sampah mengambang di sisi-sisi bendungan. Botol plastik, buah kelapa, stereofom, plastik pembungkus dan semacamnya. Akibatnya, bau tak sedap pun kadang menyeruak. Ditambah dengan bau amis yang berasal dari tambak di sekitar pantai. Warung-warung yang berjajar pun tidak tertata rapi. Apalagi rata-rata terbuat dari bambu. Jembatan yang menuju kawasan pantai pun terbuat dari bambu-bambu yang sudah reot.

Dalam kurun waktu tertentu, pungutan dilakukan kepada para pemilik warung. "Untuk bagusin jembatan," kata Kasman. Dia kerap memberi sekitar Rp 5.000-10.000 setiap ada yang datang menagih. "Tak apa untuk kepentingan bersama," ujar dia.

Pengunjung yang masuk ke pantai ini memang tidak dikenakan biaya. Pembayaran hanya dilakukan saat pengunjung memarkir kendaraan yang dibawanya. Tarifnya sekitar Rp 5.000 untuk roda dua, dan sekitar Rp 10.000 untuk roda empat. Parkiran itu dikelola juga oleh warga sekitar. Warga sekitar mengharapkan pemerintah segera merealisasikan janjinya yang ingin membuatkan wisata gratis bagi warganya.

NINIS CHAIRUNNISA

Baca juga:

Ini Tingkah Jokowi Diteriakin, 'Nyapres Pak!'

Takut Pencitraan, Ahok Ogah ke Kantor Naik Angkot

Pengerukan Waduk Beres, Grogol Bebas Banjir

Lepas Gerak Jalan Guru, Jokowi Pakai Kaus Slank

Berita terkait

Kata Pengamat soal Keinginan Prabowo Bentuk Presidential Club: Kalo Tidak Perlu, Jangan

38 menit lalu

Kata Pengamat soal Keinginan Prabowo Bentuk Presidential Club: Kalo Tidak Perlu, Jangan

Menurut Ujang Komarudin, pembentukan Presidential Club oleh Prabowo Subianto harus dilihat berdasarkan kebutuhan.

Baca Selengkapnya

Terkini: Jokowi Dorong Penghiliran Industri Jagung, Uni Eropa Jajaki Peluang Investasi IKN

2 jam lalu

Terkini: Jokowi Dorong Penghiliran Industri Jagung, Uni Eropa Jajaki Peluang Investasi IKN

Terkini: Presiden Jokowi dorong penghiliran industri jagung, Uni Eropa jajaki peluang investasi di IKN.

Baca Selengkapnya

Presiden Jokowi Beri Semangat Timnas Indonesia U-23 untuk Kejar Tiket Olimpiade Paris 2024 Usai Dikalahkan Irak

3 jam lalu

Presiden Jokowi Beri Semangat Timnas Indonesia U-23 untuk Kejar Tiket Olimpiade Paris 2024 Usai Dikalahkan Irak

Setelah kalah melawan Irak, timnas Indonesia U-23 akan menghadapi Guinea di laga playoff untuk mengejar tiket berlaga di Olimpiade Paris 2024.

Baca Selengkapnya

Presiden Jokowi: Pencapaian Timnas U-23 Indonesia di Piala Asia U-23 2024 Layak Diapresiasi

3 jam lalu

Presiden Jokowi: Pencapaian Timnas U-23 Indonesia di Piala Asia U-23 2024 Layak Diapresiasi

Presiden Jokowi menilai pencapaian Timnas U-23 Indonesia yang mencapai semifinal di Piala Asia U-23 2024 layak diapresiasi.

Baca Selengkapnya

Bahlil Janji Percepat Investasi untuk Swasembada Gula dan Bioetanol

4 jam lalu

Bahlil Janji Percepat Investasi untuk Swasembada Gula dan Bioetanol

Menteri Investasi Bahlil Lahadalia mengatakan akan mempercepat investasi untuk percepatan swasembada gula dan bioetanol.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Pria Sobek Tas Hermes di Depan Petugas Bea Cukai, BTN Didemo karena Uang Nasabah Hilang

7 jam lalu

Terpopuler: Pria Sobek Tas Hermes di Depan Petugas Bea Cukai, BTN Didemo karena Uang Nasabah Hilang

Terpopuler bisnis: Pria menyobek tas Hermes di depan petugas Bea Cukai karena karena diminta bayar Rp 26 juta, BTN didemo nasabah.

Baca Selengkapnya

Presiden Jokowi Dorong Hilirisasi untuk Stabilkan Harga Jagung

9 jam lalu

Presiden Jokowi Dorong Hilirisasi untuk Stabilkan Harga Jagung

Harga Jagung di tingkat petani anjlok saat panen raya. Presiden Jokowi mendorong hilirisasi untuk menstabilkan harga.

Baca Selengkapnya

Diperpanjang hingga 2061, Ini Kronologi Kontrak Freeport di Indonesia

19 jam lalu

Diperpanjang hingga 2061, Ini Kronologi Kontrak Freeport di Indonesia

Pemerintah memperpanjang kontrak PT Freeport Indonesia hingga 2061 setelah kontrak mereka berakhir pada 2041 dengan kompensasi penambahan saham 61%

Baca Selengkapnya

Gibran Sebut Siapkan Roadmap Soal Partai Politiknya ke Depan

19 jam lalu

Gibran Sebut Siapkan Roadmap Soal Partai Politiknya ke Depan

Gibran mengaku telah memiliki roadmap untuk partai politik yang dipilihnya setelah tak bergabung lagi dengan PDIP.

Baca Selengkapnya

Apple dan Microsoft Bilang ke Jokowi Mau Investasi di Indonesia, Ahli ICT Beri Catatan Ini

22 jam lalu

Apple dan Microsoft Bilang ke Jokowi Mau Investasi di Indonesia, Ahli ICT Beri Catatan Ini

Ahli ini menyatakan tak anti investasi asing, termasuk yang dijanjikan datang dari Apple dan Microsoft.

Baca Selengkapnya