Depresi, Brigadir Jailani Hajar Warga  

Reporter

Editor

Sutji Decilya

Senin, 2 Desember 2013 12:22 WIB

dok TEMPO/Arif Wibowo

TEMPO.CO, Tangerang - Tak ada angin tak ada hujan, seorang polisi tiba-tiba melemparkan bogem keras kepada seorang warga yang sedang melintas di kawasan Taman Wisata Air Situ Cipondoh, Kota Tangerang, Ahad, 1 Desember malam.

Polisi itu adalah Brigadir Jailani, seorang anggota Polsek Cipondoh. Tidak terima perbuatan Jailani, Nelson, 36 tahun, langsung melaporkannya ke Kepolisian Resor Metropolitan Tangerang. "Ia secara tiba-tiba meninju wajah saya," ujar Nelson di Tangerang, Senin, 2 Desember 2013.

Akibat pukulan Jailani, keluar darah dari mulut dan hidung Nelson. Ia pun terjungkal ke tanah. Nelson coba membalas dan melakukan perlawanan. Namun, warga yang ada di sekitar lokasi langsung melerainya.

Kepala Polsek Cipondoh, Komisaris Suyono, mengakui anggotanya melakukan tindakan itu. Menurut dia, Jailani melakukan itu karena depresi dan kambuhan. "Selama ini sudah ditangani dokter dan pemeriksaan rutin dari Rumah Sakit Polri Kramat Jati," kata Suyono ketika dihubungi.

Suyono menceritakan, Jailani mengalami depresi sejak musibah rsunami di Aceh pada 2004 silam. Ketika itu, ia yang merupakan anggota Brigade Mobil (Brimob) ditugaskan ke daerah itu. Sepulangnya dari Aceh, ia ditugaskan di Polsek Cipondoh. Mulai 2005, Bripka Jailani bertugas di bagian Sentra Pelayanan Kepolisian Sektor Cipondoh. "Sengaja kami tempatkan sebagai staf, yang tidak berhubungan dengan senjata," ujarnya. Saat ini, kata Suyono, Jailani sudah beristirahat di rumah dan diperiksa oleh dokter Rumah Sakit Polri Kramat Jati.

JONIANSYAH

Baca Terpopuler:
Dituding Terima Rp 1,7 Miliar, Ini Kata Jokowi
Stasiun Depok UI Dijaga Ketat
Sitok Bantah Beri Minuman Keras ke Mahasiswi
BEM FIB UI Benarkan Bikin Rilis Kasus Sitok
Sitok Dilaporkan ke Polisi, Ini Kronologinya
Jokowi Dendangkan Lagu di Istora

Berita terkait

Komnas HAM Catat Ada 12 Peristiwa Kekerasan di Papua pada Maret-April 2024

18 hari lalu

Komnas HAM Catat Ada 12 Peristiwa Kekerasan di Papua pada Maret-April 2024

Komnas HAM mendesak pengusutan kasus-kasus kekerasan yang terjadi di Papua secara transparan oleh aparat penegak hukum

Baca Selengkapnya

Prajurit Siksa Warga Papua, Kapuspen: TNI Bukan Malaikat

34 hari lalu

Prajurit Siksa Warga Papua, Kapuspen: TNI Bukan Malaikat

Kapuspen TNI menyebut jumlah anggota TNI ribuan, sedangkan yang melakukan penyiksaan hanya sedikit.

Baca Selengkapnya

Amnesty International: Penganiayaan di Papua Berulang karena Pelaku Tak Pernah Dihukum

40 hari lalu

Amnesty International: Penganiayaan di Papua Berulang karena Pelaku Tak Pernah Dihukum

Amnesty Internasional mendesak dibentuknya tim gabungan pencari fakta untuk mengusut kejadian ini secara transparan, imparsial, dan menyeluruh.

Baca Selengkapnya

KontraS Minta Panglima TNI Segera Bahas Reformasi Peradilan Militer

6 Oktober 2021

KontraS Minta Panglima TNI Segera Bahas Reformasi Peradilan Militer

Hasil pemantauan KontraS selama Oktober-2021-September 2021 menunjukkan reformasi peradilan militer jalan di tempat.

Baca Selengkapnya

Serial Netflix Populer Ungkap Pelecehan yang Terjadi di Militer Korea Selatan

16 September 2021

Serial Netflix Populer Ungkap Pelecehan yang Terjadi di Militer Korea Selatan

Serial Netflix Deserter Pursuit memicu perdebatan tentang militer Korea Selatan karena menceritakan pelecehan dan kekerasan selama wajib militer.

Baca Selengkapnya

2 Anggota Lakukan Kekerasan ke Warga Papua, TNI AU Minta Maaf

27 Juli 2021

2 Anggota Lakukan Kekerasan ke Warga Papua, TNI AU Minta Maaf

TNI AU menyatakan penyesalan dan meminta maaf atas insiden dua anggotanya yang melakukan kekerasan terhadap seorang warga Papua di Merauke.

Baca Selengkapnya

Jokowi Diminta Investigasi Kasus Kekerasan di Paniai Papua

5 Juli 2018

Jokowi Diminta Investigasi Kasus Kekerasan di Paniai Papua

Amnesti Internasional Indonesia meminta Jokowi membentuk tim investigasi guna mengungkap kasus kekerasan yang terjadi di Paniai, Papua.

Baca Selengkapnya

Berdamai, Dokter Militer dan Petugas Bandara Bersepakat Ini

8 Juli 2017

Berdamai, Dokter Militer dan Petugas Bandara Bersepakat Ini

Keduanya menyepakati bentuk pertanggungjawaban Guyum setelah menampar adalah meminta maaf secara tertulis kepada Fery, institusi, dan PT Angkasa Pura.

Baca Selengkapnya

Tampar Petugas Avsec Bandara, Dokter Militer Mengaku Refleks

8 Juli 2017

Tampar Petugas Avsec Bandara, Dokter Militer Mengaku Refleks

Jumat malam, polisi melepas Guyum setelah menandatangani kesepakatan damai dan bersalaman dengan Fery.

Baca Selengkapnya

Berdamai, Polisi Melepas Dokter Militer Penampar Petugas Bandara  

8 Juli 2017

Berdamai, Polisi Melepas Dokter Militer Penampar Petugas Bandara  

Guyun mengaku salah dan meminta maaf atas penamparan yang dilakukannya. "Proses damai berjalan lancar tanpa ada intervensi pihak manapun."

Baca Selengkapnya