TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama menyatakan, tidak tercapainya pembuatan dua ribu sumur resapan tidak akan berpengaruh banyak terhadap upaya mengatasi banjir di Jakarta. "Sumur resapan itu untuk mengatasi genangan saja," kata Ahok, sapaan akrabnya, saat ditemui di kantor Wakil Gubernur DKI Jakarta pada Selasa, 3 Desember 2013.
Sebelumnya, pemerintah provinsi DKI menargetkan pembuatan dua ribu sumur resapan sebagai upaya mengatasi banjir. Menjelang akhir tahun, Ahok menyatakan, target itu tidak akan tercapai karena kendala di lapangan yakni sulit memetakan lokasi sumur resapan yang tepat.
Ahok mengatakan, penyelesaian masalah banjir akan mengandalkan normalisasi sungai utama dan waduk. "Sumur resapan itu hanya untuk mengurangi buangan air ke sungai," kata Ahok.
Selain itu, menurut Ahok, kekurangan pembuatan sumur resapan masih bisa dikejar pada tahun depan dengan data yang telah diperoleh pada pengerjaan tahun ini. "Tahun depan kami sudah pegang data mana daerah yang akuifer bebas dan mana akuifer terbatas," kata Ahok. Akuifer merupakan lapisan tanah batas digalinya sumur di mana untuk jenis terbatas, air tidak akan meresap ke bagian tanah yang lebih dalam. "Memang sulit mencari akuifer bebas," kata Ahok.
