TEMPO.CO, Jakarta - Pemilik Sasana Tinju Cah Sragen Bambang Supiadi mengatakan petinju yang tewas ditembak polisi, Marangin Marbun, digaji Sasana. Dalam sebulan, Marangin digaji Rp 2,7 juta.
"Karena mereka tergolong petinju profesional, jadi ya sehari-hari latihan, tidak boleh bekerja,” kata Bambang, Selasa, 3 Desember 2013.
Rincian gaji yang diterima Marangin adalah uang makan Rp 300 ribu setiap minggu, uang vitamin Rp 500 ribu per bulan, dan tunjangan tempat tinggal Rp 1 juta per bulan.
Bambang berpendapat, kesejahteraan petinju profesional di Indonesia memang jauh dibandingkan dengan negara lain di Asia Tenggara. Padahal, petinju profesional hanya dapat uang dari pertandingan. "Masalahnya di Indonesia jumlah pertandingan sangat sedikit. Pembinaan jadi urusan masing-masing sasana atau manajer," kata Bambang.
Selain itu, kata Bambang, bayaran tanding di Indonesia sangat kecil. "Sudah kecil, uangnya pasti dibagi dua dengan manajer atau sasana," ucapnya tanpa mau merinci jumlah uang yang didapat dari setiap pertandingan.
Marangin tewas ditembak anggota Kepolisian Sektor Cipondoh pada Sabtu lalu. Petinju berusia 28 tahun ini bersama adiknya, Irvan Barita Marbun, diduga mencoba merampas sepeda motor milik Marjaya.
PRAGA UTAMA
Berita lain:
Petinju Marangin Diduga Jadi Korban Salah Tembak
Marangin Sedang Disiapkan untuk Duel Januari 2014
Hapus Barang Bukti Alkes, KPK: Itu Pelanggaran
Berita terkait
Usai Penembakan oleh OPM, Polda Papua: Situasi Paniai Sudah Aman
1 hari lalu
Polda Papua menyatakan situasi di Kabupaten Paniai kembali aman paska penembakan OPM terhadap anggota TNI yang berpatroli.
Baca SelengkapnyaTPNPB Serang Polsek Homeyo di Intan Jaya, Klaim Tewaskan Satu Intel
3 hari lalu
Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat atau TPNPB menyerang Polsek Homeyo, Intan Jaya, dan menewaskan satu orang
Baca SelengkapnyaPolisi Ungkap Alasan Keluarga Menolak Autopsi Jenazah Brigadir Ridhal Ali Tomi yang Diduga Tewas Bunuh Diri
6 hari lalu
Brigadir Ridhal Ali Tomi ditemukan tewas dengan luka tembak di pelipis kanan dan tembus ke kiri akibat tembakan senjata api. Diduga bunuh diri.
Baca SelengkapnyaJenazah Brigadir RA yang Tewas di dalam Alphard Tidak Diautopsi, Langsung Diserahkan ke Keluarga
6 hari lalu
Brigadir RA yang tewas dengan luka tembak di dalam mobil Alphard di sebuah rumah di Mampang tercatat berdinas di Polresta Manado.
Baca SelengkapnyaDinas di Polresta Manado, Brigadir RA yang Tewas dengan Luka Tembak Disebut Pengawal di Rumah Mampang
6 hari lalu
Tetangga mengenal Brigadir RA sebagai pengawal sekaligus sopir di rumah Mampang tersebut. Ia ditemukan tewas dengan luka tembak di kepala.
Baca SelengkapnyaWarga Ungkap Rumah Tempat Brigadir RA Tewas dengan Luka Tembak Milik Pengusaha Batu Bara
6 hari lalu
Brigadir RA ditemukan tewas dengan luka tembak di kepala di dalam mobil Alphard di sebuah rumah di Mampang.
Baca SelengkapnyaPolisi Duga Bunuh Diri dengan Cara Tembak Pelipis, Brigadir RA Dikenal Rajin Beribadah dan Pandai Bergaul
6 hari lalu
Brigadir RA atau Ridhal Ali Tomi ditemukan tewas dengan luka tembak di kepala di dalam mobil Alphard. Dikenal rajin beribadah dan pandai bergaul.
Baca SelengkapnyaTewas dengan Luka Tembak di dalam Mobil Alphard di Mampang, Brigadir RA Berdinas di Polresta Manado
6 hari lalu
Satreskrim Polres Metro Jakarta Selatan menduga Brigadir RA tewas karena diduga bunuh diri. Ditemukan luka tembak di kepala.
Baca SelengkapnyaBrigadir RA Tewas dengan Luka Tembak di dalam Mobil Alphard di Mampang, Keluarga dari Manado cek TKP dan CCTV
6 hari lalu
Keluarga almarhum Brigadir RA datang langsung dari Manado untuk mengecek TKP dan melihat CCTV. Ditemukan luka tembak di kepala korban.
Baca SelengkapnyaAda Luka Tembak di Kepala Brigadir RA yang Ditemukan Tewas di dalam Mobil Alphard di Mampang
6 hari lalu
Polisi menemukan luka tembak di pelipis kanan kepala Brigadir RA yang tembus ke bagian kiri kepala, bahkan hingga ke atap mobil Alphard.
Baca Selengkapnya