Pengesahan APBD Molor, Gaji Pegawai Terancam  

Reporter

Editor

Nur Haryanto

Sabtu, 14 Desember 2013 05:23 WIB

Puluhan PNS mengikuti upacara dengan kondisi basah kuyub saat upacara peringatan Hari Kebangkitan Nasional di gedung negara Grahadi, Surabaya, (20/5). Meski hujan upacara yang di ikuti berbagai kalangan PNS, TNI dan pelajar tetap berlangsung. TEMPO/Fully Syafi

TEMPO.CO, Bekasi - Pegawai Tenaga Kerja Kontrak (TKK) yang berjumlah ribuan orang di lingkungan Pemerintah Kota Bekasi terancam tak gajian bulan depan. Karena, Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) 2014, tak kunjung ketuk palu.

Selain TKK, sekitar 13 ribu Pegawai Negeri Sipil yang ada di masing-masing Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) juga terancam tak mendapat tunjangan daerah. Bahkan, tunjangan gaji bagi Rukun Tetangga (RT) dan Rukun Warga (RW) terancam tak menerima di awal tahun 2014 mendatang.

Sekretaris Badan Kepegawaian Daerah Kota Bekasi, Roro Yoewati, mengatakan gaji TKK masih diberikan sesuai dengan UU Nomor 43 tahun 1999 tentang Pokok-Pokok Kepegawaian. Semua gaji itu dialokasikan menggunakan dana APBD murni. "Kami masih menggaji mereka sesuai UU," katanya, Jumat, 13 Desember 2013.

Karena itu, pihaknya mengharapkan pengesahan APBD 2014. Pasalnya, hingga menjelang pertengahan Desember ini, tak juga ada tanda-tanda kapan APBD akan disahkan. Sehingga, apabila APBD sudah disahkan dengan tepat waktu, gaji TKK, tunjangan PNS, dan tunjangan RT/RW dapat diberikan sebagaimana mestinya. "Supaya tidak ada keterlambatan lagi," ungkapnya.

Roro menyebutkan, untuk gaji TKK nilainya variatif. Mulai Rp 600 ribu sampai Rp 1.050.000. Menurut dia, TKK yang hanya menerima Rp 600 ribu itu, hanya diberikan ongkos transportasi. Sementara, untuk yang Rp 1.050.000 TKK tercatat bekerja bekerja sebelum tahun 2008.

Roro melanjutkan, untuk tunjangan PNS yang berasal dari APBD murni nilainya juga variatif. Karena, pencairan tunjangan itu, lanjut dia, disesuaikan dengan jabatan dan kepangkatan pegawai. Rata-rata tunjangan itu mulai dari Rp 2 juta hingga 12 juta. "Uang tunjangan itu disesuaikan dengan golongan PNS," ia memaparkan. "Untuk tunjangan RT dan RW sebesar Rp 200 ribu sampai Rp 300 ribu," ujarnya.

Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kota Bekasi, Sutriyono, mengatakan saat ini pembahasan sudah masuk kepada finalisasi Kebijakan Umum Anggaran (KUA) dan Prioritas Plafon Anggaran Sementara (PPAS). Karena itu, ia mengklaim akhir tahun 2013 ini, APBD 2014 sudah bisa diketuk. "Tinggal dua tahapan lagi, yakni KUA PPAS, dan Nota APBD, jadi saya optimistis kalau APBD segera diketuk," katanya.

Sutriyono mengatakan, meskipun akan terlambat ketuk palu APBD 2014, setidaknya gaji pegawai seperti TKK, dan tunjangan PNS tetap bisa terbayar. Menurut dia, wali kota dapat mengeluarkan peraturan kepala daerah yang isinya belanja dibatasi. "Kalau gaji tetap terbayar kok, meski terlambat," jelasnya.


ADI WARSONO

Berita terkait

Wacana MRT di Tangsel, Benyamin Angkat Tangan Jika Gunakan Anggaran Pemda

10 hari lalu

Wacana MRT di Tangsel, Benyamin Angkat Tangan Jika Gunakan Anggaran Pemda

Wacana pembangunan MRT kembali mencuat setelah sebelumnya proyek tersebut merupakan usulan dari Pemkot Tangsel pada beberapa tahun lalu.

Baca Selengkapnya

Dua Anggota DPRD Maluku Tengah Mengamuk karena Dana Pokir Belum Cair, Dana Apakah Itu?

26 hari lalu

Dua Anggota DPRD Maluku Tengah Mengamuk karena Dana Pokir Belum Cair, Dana Apakah Itu?

Dua anggota DPRD Maluku Tengah berinisial MDM dan FT mengamuk dengan memecahkan kaca kantor dewan, karena dana pokir belum cair. Apakah itu?

Baca Selengkapnya

Jelang Pilkada 2024, Kemendagri Minta Daerah Persiapkan Sejumlah Hal Ini

57 hari lalu

Jelang Pilkada 2024, Kemendagri Minta Daerah Persiapkan Sejumlah Hal Ini

Kemendagri meminta daerah memastikan persiapan, mulai dari ketersediaan biaya hingga penanganan pelanggaran dan sengketa hasil Pilkada 2024.

Baca Selengkapnya

APBD Tabalong Meningkat menjadi Rp3 Triliun

18 Februari 2024

APBD Tabalong Meningkat menjadi Rp3 Triliun

Bupati Tabalong, Kalimantan Selatan, Anang Syakhfiani, mengumumkan bahwa Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) tahun 2024 kabupaten setempat mendapatkan tambahan dana dari bagi hasil, meningkatkan total APBD menjadi Rp3 triliun.

Baca Selengkapnya

5 Poin Anies Baswedan Saat Debat Capres Soal Bansos, Jangan Bagikan di Pinggir Jalan

7 Februari 2024

5 Poin Anies Baswedan Saat Debat Capres Soal Bansos, Jangan Bagikan di Pinggir Jalan

Setidaknya ada 5 poin Anies Baswedan bahas bansos saat debat capres lalu. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Anies Baswedan: Pemberian Bansos Harus Disebut Atas Nama Negara, Begini Penetapan Bantuan Sosial

6 Februari 2024

Anies Baswedan: Pemberian Bansos Harus Disebut Atas Nama Negara, Begini Penetapan Bantuan Sosial

Anies Baswedan menyebut penyaluran bansos harus disebut dana dari negara karena berasal dari APBN/APBD. Ia melakukan saat jadi Gubernur DKI Jakarta.

Baca Selengkapnya

Mahfud Md cerita Seorang Bekas Ketua DPRD Diperas karena Tersandera Kasus Korupsi APBD

20 Januari 2024

Mahfud Md cerita Seorang Bekas Ketua DPRD Diperas karena Tersandera Kasus Korupsi APBD

Mahfud Md menyebut aparat itu memeras dengan janji tidak akan ditetapkan menjadi tersangka atas dugaan korupsi APBD.

Baca Selengkapnya

Gibran Sebut Hanya 2 OPD di Pemkot Solo yang Tak Capai Target Pendapatan Asli Daerah

18 Januari 2024

Gibran Sebut Hanya 2 OPD di Pemkot Solo yang Tak Capai Target Pendapatan Asli Daerah

Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka menyebut tidak tercapainya target PAD dalam APBD Kota Solo 2023 hanya ada di 2 organisasi perangkat daerah (OPD).

Baca Selengkapnya

Gibran Tanggapi Usulan Fraksi PDIP Agar Mundur dari Jabatan Wali Kota Solo: Terima Kasih Masukannya

18 Januari 2024

Gibran Tanggapi Usulan Fraksi PDIP Agar Mundur dari Jabatan Wali Kota Solo: Terima Kasih Masukannya

Mendapat pertanyaan seputar usulan untuk mengundurkan diri sebagai Wali Kota Solo, Gibran hanya mengucapkan terima kasih.

Baca Selengkapnya

Fraksi PDIP DPRD Kota Solo Minta Gibran Mundur sebagai Wali Kota karena Sering Cuti untuk Pilpres

17 Januari 2024

Fraksi PDIP DPRD Kota Solo Minta Gibran Mundur sebagai Wali Kota karena Sering Cuti untuk Pilpres

Fraksi PDIP DPRD Solo mengusulkan agar Gibran Rakabuming Raka mengundurkan diri sebagai Wali Kota Solo. Hal ini buntut dari seringnya Gibran cuti.

Baca Selengkapnya