TEMPO.CO, Jakarta - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika menyebut minimnya ruang terbuka hijau di Jakarta menjadi penyebab tingginya curah hujan di Ibu Kota dalam 10 tahun terakhir ini. Kepala Bidang Informasi Meteorologi Publik Kukuh Ribudiyanto, menuturkan ruang hijau memiliki korelasi dengan terbentuknya awan cumulus nimbus atau yang biasa disebut mendung.
"Di awan ini lah partikel-partikel air berkumpul sebelum menjadi hujan," kata Kukuh ketika dihubungi pada Kamis, 13 Desember 2013. Tinggi atau rendahnya curah hujan yang turun, dia menjelaskan, berkaitan dengan seberapa besar sinar matahari terserap oleh pepohonan di permukaan.
Kukuh mengatakan, teorinya adalah sinar matahari yang turun ke permukaan bumi pasti akan diserap oleh pepohonan. Permasalahan, menurut Kukuh, muncul jika jumlah pepohonan sedikit.
Efeknya sinar matahari akan langsung dipantulkan ke langit. Semakin banyak radiasi matahari ini berkumpul di langit maka potensi terbentuknya awan cumulus nimbus semakin besar.
"Karakteristik Jakarta akhir-akhir ini kan panas dari pagi sampai siang kemudian malamnya hujan lebat disertai angin dan petir," ujar Kukuh. Kondisi semacam ini lah salah satu ciri perubahan iklim yang paling terasa akibat berkurangnya ruang hijau di Jakarta.
BMKG mencatat akhir-akhir ini curah hujan di Ibu Kota ada pada kisaran 250 milimeter per hari sampai 350 milimeter per hari, masuk kategori menengah berpotensi tinggi. Padahal, curah hujan normal ada di bawah 150 milimeter per hari. Hal yang tak lazim bagi dataran rendah seperti Jakarta.
Kondisi ini jauh berbeda pada tahun 1999 di mana curah hujan ada pada kisaran 100 milimeter per hari sampai 150 milimeter per hari. Tercatat hujan lebat hanya turun sekali di bulan Februari sebesar 350 milimeter per hari.
Sehingga Kukuh mengatakan, pemerintah DKI Jakarta mesti memikirkan bagaimana menambah ruang terbuka hijau. Alasannya, hujan lebat ditambah ruang serapan di Ibu Kota yang masih minim menyebabkan daerah-daerah tertentu mudah banjir. "Seperti kawasan Jakarta Utara dan Jakarta Barat yang jadi langganan," katanya.
SYAILENDRA
Berita Lain:
Ahok Usulkan Hapus Subsidi BBM di Jakarta
Spesifikasi Wah Pesawat Presiden RI
Atut Atau Airin, Siapa Duluan Jadi Tersangka?
Jejak Onar Hercules di Ibu Kota
Berita terkait
Banjir Jakarta Merendam 40 RT dan Lima Ruas Jalan, Puluhan Orang Mengungsi
31 hari lalu
Curah hujan tinggi dan luapan sungai memicu banjir Jakarta. Permukiman dan ruas jalan di Jakarta Timur, Jakarta Selatan, dan Jakarta Barat terendam.
Baca SelengkapnyaAnggota DPRD DKI Kritik Penanganan Banjir Jakarta: Fokus, Jangan Main-main sama Banjir
39 hari lalu
Penanganan banjir Pemprov DKI Jakarta menuai kritik karena dinilai tidak fokus dan tak kunjung terealisasi.
Baca SelengkapnyaHeru Budi Sebut Jakarta Kewalahan Jika Hujan 4 Jam Berintensitas 180 mm per Hari, Begini Penjelasannya
40 hari lalu
Heru Budi mengatakan Proyek Sodetan Ciliwung dapat mengatasi banjir di Jakarta.
Baca SelengkapnyaStatus Pintu Air di DKI Siaga 3, BPBD Imbau Warga Waspada Banjir
51 hari lalu
BPBD DKI Jakarta memperingatkan perihal peningkatan status siaga genangan akibat hujan lebat di beberapa wilayah.
Baca SelengkapnyaMenelisik Banjir Jakarta Pekan Lalu: Apa Saja Pokok Sebabnya?
5 Maret 2024
Berikut wilayah terdampak banjir Jakarta dan dugaan faktor penyebabnya.
Baca SelengkapnyaTambah Pompa Air Jadi Solusi Paling Cepat Banjir Jakarta
2 Maret 2024
Wakil Ketua Forum Warga Kota Jakarta (FAKTA), Azas Tigor Nainggolan menyampaikan, banyaknya titik genangan air di Jakarta terjadi karena kondisi daratan yang berada dibawah permukaan air laut.
Baca SelengkapnyaPerkiraan Cuaca Jakarta: Potensi Hujan Ringan dan Hujan Petir di Akhir Pekan, Waspada Banjir Seminggu ke Depan
2 Maret 2024
Cuaca Jakarta berpotensi hujan pada hari ini dan besok. Waspada banjir Jakarta seiring perkiraan hujan ekstrem sepekan ke depan.
Baca SelengkapnyaPeriset BRIN Ungkap Penyebab Genangan Banjir di Sebagian Wilayah Jakarta
1 Maret 2024
Saat ini, hujan dengan intensitas 150 milimeter per hari sudah dapat membuat banjir Jakarta karena kapasitas drainase menurun.
Baca SelengkapnyaTop Metro: Banjir Jakarta Kemarin, Sidang Gugatan Almas-Gibran, Upaya Pembebasan Pilot Susi Air
1 Maret 2024
Simak berita populer di kanal Metro, mulai dari banjir di Jakarta hingga upaya pembebasan pilot Susi Air di Papua
Baca SelengkapnyaBerenang di Kali Sunter saat Hujan, Bocah di Pulogadung Tenggelam
29 Februari 2024
Dinas Gulkarmat DKI masih mencari RA, 13 tahun, yang tenggelam saat berenang di Kali Sunter, Pulogadung ketika hujan turun
Baca Selengkapnya