TEMPO.CO, Tangerang - Pengguna jalan kebingungan saat mengikuti uji coba penutupan pintu M1 dan pengalihan arus lalu lintas dari arah Tangerang menuju Bandar Udara Soekarno-Hatta, Cengkareng, Tangerang, Banten, Senin, 23 Desember 2013.
Pengendara menilai, Jalan Parameter Utara dan Jalan Paramater Selatan yang dibangun PT Angkasa Pura II sebagai jalur baru dan pengganti pintu M1 masih minim rambu lalu lintas. "Cukup repot memutar jalurnya, dan membingungkan karena belum ada rambu," kata Banu Adikara, pengendara yang menggunakan jalur alternatif tersebut.
Hari ini, jalur yang memiliki panjang 6,5 kilometer dan lebar 6,5 meter itu resmi diuji coba. Kendaraan dari arah Tangerang harus melalui Jalan Paramater Selatan, yang pintu masuknya sekitar 200 meter dari pintu M1.
Namun, untuk masuk ke jalur alternatif itu, kendaraan dari Jalan Surya Dharma harus berputar arah dan berbelok ke kiri terlebih dahulu, sehingga sangat riskan terjadi kemacetan.
Apalagi, untuk ke jalur itu masih minim petunjuk dan rambu lalu lintas sebagai pedoman pengendara. Tempo melintasi Jalan Paramater Selatan yang terdiri dari dua lajur untuk satu arah belum melihat rambu lalu lintas dan petunjuk di jalan itu. Hanya ada tulisan "Dilarang Berhenti" di sepanjang jalur itu.
Badan jalan yang dibangun di sisi runway dan tempat parkir pesawat membuat pengendara bisa melihat langsung pesawat yang akan landing maupun take off. Jalan dan landasan pesawat hanya dibatasi pagar kawat setinggi 4 meter.
Selepas melalui Jalan Parameter Selatan, arus lalu lintas macet di Jalan Husein Sastranegara, sekitar 500 meter menjelang pertigaan ke Bandara dan Rawa Bokor. Di pertigan ini, kendaraan yang akan ke Bandara berbelok ke kiri dan kendaraan yang akan ke Jakarta bergerak lurus melalui Kecamatan Benda dengan jalan memutar ke arah Pintu Tol Sedyatmo.
Adapun kendaraan dari Bandara yang akan ke Tangerang harus melalui Jalan Paramater Utara, yaitu dari Gapura Bandara, belok kiri melalui SPBU. Meski relatif lancar, jalur ini juga masih minim rambu dan petunjuk jalan.
Selepas dari Parameter Utara, jalur kendaraan bersinggungan dengan kendaraan dari arah dan ke Kampung Melayu, Teluk Naga di Jalan Surya Darma, sehingga rawan terjadi kemacetan.
Manager Umum PT Angkasa Pura II Kantor Cabang Utama Bandara Soekarno-Hatta, Yudis Tiawan, mengakui jalur alternatif yang akan resmi digunakan 26 Desember nanti belum dipasang rambu. "Karena hasil uji coba hari ini masih akan kami evaluasi kembali," kata Yudis.
Pemasangan rambu dan petunjuk lainnya, kata Yudis, akan dipasang setelah jalur dinyatakan final untuk dilalui. "Rambu sudah siap dipasang, tinggal menunggu finalisasi jalur," ujar dia.
JONIANSYAH
Berita lain:
Digerebek, Pasangan Ini Mengaku Lagi Nonton Bola
Pakai Bahu Tol, Ahok Diingatkan Jasa Marga
Hari Ini Lahan Akses Terminal Pulogebang Dibayar
Polisi Akan Periksa Saksi dalam Tawuran di Ciracas
Kawasan Paling Rawan Kriminalitas di Monas
30 Polisi Atur Lalu Lintas Searah di Bintaro
Berita terkait
17 Bandara Internasional Turun Status, BPS: Hanya Digunakan 169 Wisatawan Mancanegara
7 jam lalu
BPS mencatat hanya 169 wisatawan mancanegara yang menggunakan 17 Bandara yang kini turun status menjadi Bandara domestik.
Baca SelengkapnyaTerpopuler: Airlangga dan Menteri Perdagangan Inggris Bahas Produk Susu, Gunung Ruang Erupsi 5 Bandara di Sulawesi Kemarin Masih Ditutup
21 jam lalu
Menko Perekonomian Airlangga Hartarto saat melakukan kunjungan kerja di London, bertemu dengan Menteri Perdagangan Inggris The Rt. Hon. Greg Hands MP
Baca SelengkapnyaDampak Erupsi Gunung Ruang, 5 Bandara di Sulawesi Masih Ditutup Sementara Hari Ini
1 hari lalu
Sejumlah bandara di wilayah udara Sulawesi masih ditutup operasionalnya hari ini akibat sebaran abu vulkanik dari Gunung Ruang yang kembali erupsi. AirNav Indonesia mengumumkan setidaknya ada lima bandara di wilayah Sulawesi yang penutupan operasionalnya diperpanjang.
Baca SelengkapnyaGunung Ruang Masih Level Awas, Penutupan Operasional Bandara Sam Ratulangi Diperpanjang sampai Besok
1 hari lalu
Penutupan operasional Bandara Sam Ratulangi Manado kembali diperpanjang hingga Kamis, 2 Mei 2024 akibat dampak sebaran abu vulkanik Gunung Ruang.
Baca SelengkapnyaDubai akan Bangun Bandara Terbesar di Dunia, Bisa Tampung 260 Juta Penumpang
1 hari lalu
Bandara Internasional Al Maktoum akan menggantikan Bandara Internasional Dubai yang masih beroperasi saat ini
Baca SelengkapnyaPenurunan Status Bandara Internasional Dikritik: Minim Kajian, Sama Seperti Pembangunannya
1 hari lalu
Anggota DPR RI mengkritik langkah pemerintah menurunkan status sejumlah bandara internasional. Dianggap minim kajian.
Baca SelengkapnyaBandara SMB II Palembang Turun Kelas, PHRI dan Blogger Sumsel Kecewa
2 hari lalu
Keputusan menurunkan status bandara di Palembang dinilai berdampak negatif terhadap pertumbuhan industri parawisata di Sumsel.
Baca SelengkapnyaBandara Adi Soemarmo Turun Status, Sandiaga Uno: Ada Kekhawatiran Pariwisata Solo Turun
2 hari lalu
Bandara Adi Soemarmo turun status dari internasional ke domestik. Bagaimana nasib pariwisata di Solo? Ini tanggapan Sandiaga Uno.
Baca SelengkapnyaBandara Adi Soemarmo Turun Status, Gibran: Harus Perbanyak Event Internasional di Solo
2 hari lalu
Gibran mengatakan turunnya status Bandara Adi Soemarmo tidak akan mempengaruhi tingkat kunjungan wisatawan ke Kota Solo.
Baca SelengkapnyaKomitmen untuk Pariwisata, Bandara Lombok Tetap Berstatus Internasional
3 hari lalu
Bandara Lombok merupakan pintu masuk utama bagi wisatawan yang ingin berlibur ke Lombok dan destinasi lain di Nusa Tenggara Barat.
Baca Selengkapnya