Sebuah bentuk halte transjakarta Museum Fatahilah yang bernuansa seni di Kawasan Kota Tua, Jakarta, (15/2). Gubernur DKI Jakarta Jokowi berharap agar bangunan halte Transjakarta bisa tematik, disesuaikan dengan tema di lingkungan sekitar. Tempo/Dian Triyuli Handoko
TEMPO.CO, Jakarta -Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo membuat heboh wisatawan yang sedang menikmati sore di Museum Fatahillah, Jakarta Barat. Kedatangannya yang tiba-tiba membuat warga sangat histeris.
Mereka yang tadinya sudah mengambil motor pun mengurungkan niat. Para warga ini berusaha bersalaman atau berfoto dengan Jokowi. Tua-muda sampai bocah berdesakan merangsek ke depan untuk bersalaman dengan Jokowi. Bahkan ada ibu-ibu yang sempat mencari anaknya. Cuaca sangat cerah sore itu.
Peluh Jokowi tampak mengalir di dahinya. Kemeja lengan panjang putih yang dikenakannya pun nampak basah oleh keringat. Tapi dia tetap santai melayani warga yang ingin bersalaman.
Di depan pintu masuk Museum Fatahillah yang bercat coklat, mantan Wali Kota Solo ini meminta ajudannya mengatur warga yang ingin berfoto dengannya agar tertib.
Jokowi pun melayani satu per satu warga yang ingin berfoto dengan latar belakang pintu masuk museum Fatahillah. Sesi foto cukup tertib meski banyak berebut. Lima belas menit lamanya, Jokowi melayani foto bersama.
"Bayar gak pak fotonya?" Seorang wartawan bertanya kepada Jokowi saat akan masuk mobil.
"Bayar dong sekali foto Rp 5 ribu, ini sudah kumpul Rp 5 juta, lumayan," Jokowi berseloroh.
Jokowi blusukan ke Museum Fatahillah untuk melihat langsung proses pemugaran. Menurut Jokowi, kawasan Kota Tua seluas 280 hektar memiliki potensi ekonomi pariwisata yang kuat. Dia sudah menyurati Pemerintah Pusat untuk meminta izin agar dibentuk badan otoritas yang mengatur kawasan ini. Sehingga pengelolaan lebih mandiri.