Seorang penumpang melewati pintu pemeriksaan, di PT Angkasa Pura II Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta (8/1). Pada 10 Januari nanti Bandara Halim Perdanakusuma secara resmi akan dioperasikan menjadi bandara komersial. TEMPO/Imam Sukamto
TEMPO.CO, Jakarta - Bandar Udara Halim Perdanakusuma akan melayani penerbangan komersial tujuan domestik mulai Jumat, 10 Januari 2014. Langkah ini dilakukan untuk mengurangi beban di Bandar Udara Internasional Soekarno-Hatta yang jumlah penumpangnya sudah melebihi kapasitas.
Menteri Perhubungan Evert Erenst Mangindaan mengatakan Bandara Halim sudah siap melayani penerbangan maskapai Citilink. "Citilink akan menjadi maskapai pertama yang siap terbang dari Halim, langsung 16 penerbangan," kata Mangindaan saat meninjau kesiapan Bandara Halim, kemarin.
Menyusul Citilink, sudah ada dua maskapai yang siap memindahkan sebagian penerbangannya dari Cengkareng ke Halim, yakni Garuda Indonesia dan Indonesia AirAsia. Kedua maskapai ini akan masuk berurutan pada akhir Februari dan Maret. Garuda Indonesia masuk lebih dulu. (Baca: Ini Rute Penerbangan Domestik dari Halim)
Persiapan penggunaan Bandara Halim sebagai bandar udara komersial telah dipersiapkan Kementerian Perhubungan dan PT Angkasa Pura II sejak lama. Dari sisi fasilitas bandar udara, saat ini Bandara Halim telah menyiapkan tiga parking stand untuk pesawat sejenis Boeing 737-800 NG atau Boeing 737-900 ER dari 13 yang ada.
Meski Bandara Halim sudah dikomersialkan mulai besok, lapangan terbang yang berlokasi di Jakarta Timur ini juga masih melayani penerbangan militer dan VIP. Maka, kapasitas runway di bandara ini secara keseluruhan adalah 12 pergerakan setiap jam. Sedangkan slot time yang tersedia adalah 126 slot untuk pengoperasian selama 24 jam. (Foto-foto: Kesiapan Bandara Halim untuk Penerbangan Komersial)
Dampak Erupsi Gunung Ruang, 5 Bandara di Sulawesi Masih Ditutup Sementara Hari Ini
1 hari lalu
Dampak Erupsi Gunung Ruang, 5 Bandara di Sulawesi Masih Ditutup Sementara Hari Ini
Sejumlah bandara di wilayah udara Sulawesi masih ditutup operasionalnya hari ini akibat sebaran abu vulkanik dari Gunung Ruang yang kembali erupsi. AirNav Indonesia mengumumkan setidaknya ada lima bandara di wilayah Sulawesi yang penutupan operasionalnya diperpanjang.