Sejumlah warga membantu seorang pengendara motor berusaha menerobos banjir dengan menumpang gerobak di ruas Jalan Abdullah Syafei, Jakarta Selatan (13/1). TEMPO/Subekti.
TEMPO.CO, Pamulang - Setelah dua hari diguyur hujan terus-menerus, dinding turap di bantaran kali Perumahan Bunga Pratama, Pamulang Barat, Kota Tangerang Selatan, ambrol. Turap diduga tak tahan digerus arus air kali yang semakin deras dan menyebabkan banjir hingga selutut orang dewasa.
Tembok yang tingginya 4 meter itu, menurut Ari Pamunaris, warga Reni Jaya, yang rumahnya berbatasan dengan Perumahan Bunga Pratama, ambrol sebanyak dua kali. "Pertama ambrol pada Sabtu malam sekitar pukul 19.30 WIB, dan kedua, Minggu pukul 11.00 siang," katanya.
Reni menduga tembok penyangga bangunan itu ambrol karena terkikis hujan yang turun lebat sejak Sabtu pekan lalu. Air kali yang mengalir deras membuat penyangga bangunan itu roboh dan menyebabkan banjir selutut orang dewasa di Perumahan Reni Jaya Baru, Kelurahan Pamulang Barat, Pamulang, Tangerang Selatan.
"Ambrol pertama berupa tanah saja. Nah, ambrol kedua baru ada bahan bangunan yang runtuh. Sepertinya ada dua rumah yang pinggirannya runtuh," ujarnya.
Ditemui di tempat berbeda, Mukmin, Ketua RT 2 RW 6, Perumahan Bunga Pratama, mengatakan tembok runtuh karena derasnya arus kali dari Perumahan Pamulang Elok. Bagian turap yang ambrol sepanjang 20 meter.
"Tidak ada korban jiwa karena runtuhnya tembok penyangga bangunan. Kerugian ditaksir puluhan juta rupiah," ujar Mukmin.
Ia menambahkan, sejumlah pekerja sudah dikerahkan untuk mengangkat puing-puing batu yang terjatuh ke dalam kali. "Mudah-mudahan bisa selesai segera," katanya.