Seorang warga membersihkan sisa genangan air dari Luapan air Kali Krukut di Kampung Pulo, Jalan Bango, Kelurahan Pondok Labu, Kecamatan Cilandak, Jakarta Selatan, Rabu (2/11). TEMPO/Aditia Noviansyah
TEMPO.CO, Jakarta -Hujan yang mengguyur sebagian besar wilayah Jakarta meninggalkan kesedihan bagi keluarga Sifa Fauziah, 20 tahun. Sifa Fauziah meninggal saat tidur di lantai atas ketika air menggenangi rumahnya, Senin, 13 Januari dini hari.
"Fauziah diduga dokter terkena serangan jantung," kata Anisah, kakak kandung Fauziah saat ditemui di rumahnya di Jalan Pondok Labu I Bawah, Senin, 13 Januari 2014. (Baca : Banjir Surut, Warga PondokLabu Bisa Silaturahim)
Anisah menuturkan, adiknya tak menunjukkan gejala apa pun sebelum meninggal. Sepulang kerja, Fauziah makan dan berbincang sebentar dengan kakaknya. Fauziah, kata Anisah, kemudian memutuskan untuk tidur.
Saat tidur, Fauziah juga tak menunjukkan gejala aneh. Namun, pada pukul 02.00 dini hari, Anisah mendapati Fauziah terbangun seperti tersedak dan sesak napas. Ia dan beberapa kerabat lain kemudian memanggil dokter puskesmas guna memastikan keadaan Fauziah. "Dokter menyatakan adik saya sudah meninggal," katanya.
Anisah menduga adiknya terserang penyakit yang biasa disebut orang awam dengan penyakit angin duduk akibat keadaan rumah yang lembab. Angin duduk atau yang dikenal dengan istilah kedokteran 'Angina' merupakan gejala berupa nyeri dada yang disebut angina pectoris. Dalam dunia kedokteran gejala tersebut mengarah ke sindroma koroner akut.
Menurut Anisah, keluarga menganggap kematian Anisah merupakan musibah dan menerima kepergian Fauziah dengan ikhlas. Ia menolak penyebab meninggalnya adiknya tersebut dikaitkan dengan banjir. "Banjir ini sudah biasa kami hadapi, bukan banjirnya yang menyebabkan adik saya meninggal," ujar Anisah.
Tambah Pompa Air Jadi Solusi Paling Cepat Banjir Jakarta
2 Maret 2024
Tambah Pompa Air Jadi Solusi Paling Cepat Banjir Jakarta
Wakil Ketua Forum Warga Kota Jakarta (FAKTA), Azas Tigor Nainggolan menyampaikan, banyaknya titik genangan air di Jakarta terjadi karena kondisi daratan yang berada dibawah permukaan air laut.