Sejumlah warga membantu seorang pengendara motor berusaha menerobos banjir dengan menumpang gerobak di ruas Jalan Abdullah Syafei, Jakarta Selatan (13/1). TEMPO/Subekti.
TEMPO.CO, Jakarta -Banjir di sepanjang Jalan Puri Kembangan, Kedoya, Jakarta Barat, dijadikan peluang untuk mengeruk keuntungan oleh sebagian warga setempat. Mereka membuka jasa penyeberangan dengan menggunakan gerobak sampah. Tarifnya mencapai Rp 50 ribu sekali menyeberang.
Satu di antara warga itu adalah Jejen, 38 tahun, warga RT 12/RW 03, Kedoya, Jakarta Barat. Ia mengaku mulai menyediakan jasa penyeberangan hari ini, Senin, 13 Januari 2014. "Kalau kemarin enggak," katanya.
Untuk sekali menyeberang, Jejen mengaku memasang tarif dari Rp 30-40 ribu. Namun, tarif itu masih bisa turun. "Bisa juga bayar Rp 20 ribu, tergantung orangnya," ujar Jejen.
Saat ditemui Senin siang, Jejen menyatakan sudah menyeberangkan dua penumpang bersama dengan sepeda motornya. Total Rp 90 ribu yang sudah masuk ke dalam sakunya. "Sekarang mulai sepi karena airnya sudah surut," ujar Jejen.
Selain Jejen, Deni, 20 tahun, juga menyediakan jasa penyeberangan. Tarif yang ditawarkan pun tidak berbeda jauh dengan milik Jejen. "Sekitar Rp 35 ribu. Itu masih bisa kurang daripada enggak ada lagi yang ditarik," ujar Deni.
Seorang perempuan yang menolak menyebutkan namanya mengatakan, dia sudah dua kali menggunakan jasa gerobak sepanjang Senin. "Tadi pagi menyeberang bayar Rp 50 ribu. Kali ini juga sama," ujar pemilik motor Honda Beat itu.
Berdasarkan pantauan, puluhan motor dan mobil langsung memutar arah ketika mengetahui banjir menggenangi Jalan Raya Puri Kembangan. Namun, ada beberapa mobil yang tetap mencoba melewati banjir setinggi satu meter itu.