TEMPO Interaktif, Jakarta: Nyonya Agian, pasien koma yang pernah diusulkan suaminya untuk mendapat euthanasia, sudah mulai dapat berbicara. Kondisinya yang makin membaik itu terbukti ketika Menteri Kesehatan Siti Fadhilah Supari mengunjunginya di RSCM, Jakarta, Kamis siang (6/1) sekitar pukul 14.00 WIB. Agian juga tampak lancar berkomunikasi Menteri Siti. Bahkan Agian menunjukkan sikap tidak suka ketika Menteri menanyakan soal suaminya. "Jangan tanyakan dia, aku sebel," ujarnya.Menteri Kesehatan yang ditemui wartawan setelah mengunjungi Agian mengatakan, kondisi Agian sangat membaik. "Ini karena kesungguhan RSCM. Saya sangat menghargai setinggi-tingginya usaha pihak rumah sakit," katanya. Ia juga menyerukan kepada perempuan untuk membela Ny. Agian atas usaha suaminya untuk meminta euthanasia ke pengadilan. "Mana keperdulian LSM Perempuan, masa begini didiamkan saja," ujarnya. Menurutnya, euthanasia itu tidak ada, kecuali atas permintaan pihak pasien sendiri. Menteri juga mengatakan, upaya suami Agian meminta euthanasia rupanya diketahui oleh Ny. Agian. Sehingga ia sangat benci bila ditanya tentang suaminya. Menurut dr. Yusuf Musbach yang merupakan dokter kepala di paviliun Suparjo Rustam yang menangani langsung kasus tersebut, kondisi Ny. Agian berangsur-angsur membaik sejak dua bulan terakhir. Awalnya, katanya, dia bisa bicara sepatah dua patah kata, hingga mampu berkomunikasi lancar meski kadang agak tersendat. Sebelumnya pihaknya memang telah memprediksi bahwa koma Ny. Agian dapat disembuhkan. Sedangkan lumpuh kaki dan tangan juga ada harapan bisa disembuhkan, meski tidak 100 persen. Agian juga sebenarnya sudah bisa dibawa pulang untuk dilakukan perawatan di rumah (home care). Ramidi