Ribuan warga korban banjir mengungsi di Gelanggang Olahraga (GOR) Otista, Cawang, Jakarta, Minggu (19/1). GOR Otista sudah menampung sekitar 2000 jiwa korban banjirdari sejumlah wilayah. TEMPO/Subekti.
TEMPO.CO, Jakarta - Korban meninggal akibat banjir di DKI Jakarta bertambah menjadi sembilan orang. Dua warga Kampung Pulo, Kelurahan Kampung Melayu, Jatinegara, Jakarta Timur, ditemukan tewas pada Senin pagi, 20 Januari 2013.
Korban meninggal pertama adalah Abdul Azis, 42 tahun, warga RT 07 RW 03. Berdasarkan kartu identitasnya, korban bernama Thio Hok Lim. "Korban sudah meninggal di atas air yang masuk ke rumahnya," kata Kepala Kepolisian Sektor Jatinegara Komisaris Suminto.
Menurut Suminto, Abdul Azis diduga meninggal karena penyakit epilepsi. Banjir yang menggenangi rumah korban selama tiga hari ini membuat penyakitnya kambuh. "Dari informasi yang kami dapat, korban memiliki penyakit epilepsi sejak kecil. Dan tiga hari ini sering kambuh," ujarnya.
Korban kedua: Kosim bin Mastur, 65 tahun, warga RT 09 RW 03. Suminto menjelaskan, Kosim diduga terseret arus deras Kali Ciliwung, ketika buang air, sekitar pukul 05.00. Jenazahnya baru ditemukan sekitar pukul 09.00 oleh tim SAR Brimob dan Kostrad.
Pada saat ini, jenazah Abdul Azis disemayamkan di tenda pengungsian Kampung Pulo. Sementara jasad Kosim di tenda Brimob, Jalan Jatinegara Barat.
Sebelumnya, Badan Penanggulangan Bencana Daerah DKI mencatat ada tujuh orang meninggal akibat banjir. Tiga di antaranya adalah warga Jakarta Timur. Banjir paling parah terjadi di Kampung Pulo, Kampung Melayu. Ketinggian air sempat mencapai 5 meter. Kini air sudah mulai surut sekitar 3,5 meter.
Tambah Pompa Air Jadi Solusi Paling Cepat Banjir Jakarta
2 Maret 2024
Tambah Pompa Air Jadi Solusi Paling Cepat Banjir Jakarta
Wakil Ketua Forum Warga Kota Jakarta (FAKTA), Azas Tigor Nainggolan menyampaikan, banyaknya titik genangan air di Jakarta terjadi karena kondisi daratan yang berada dibawah permukaan air laut.