Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo, melihat langsung pinggir Kali Ciliwung di Kampung Pulo, Bukit Duri, Jakarta, (6/11). Kunjungannya ini bertujuan untuk memetakan secara langsung penyebab banjir di daerah tersebut. Tempo/Tony Hartawan
TEMPO.CO, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo menekankan tidak akan ada rapat lagi setelah pertemuan lintas sektoral di Bendung Katulampa, Bogor, Jawa Barat, pada Senin, 20 Januari 2014. Menurut dia, semua pihak harus langsung turun ke lapangan.
"Jangan ada ropat-repet ropat-repet lagi setelah ini, masing-masing sepakat untuk langsung kerja," kata Jokowi seusai pertemuan pada Senin, 20 Januari 2014. "Yang terpenting itu aksi."
Adapun frasa "ropat-repet" berasal dari kata "rapat". Jokowi sering melontarkan kata pengulangan yang sudah dimodifikasi ini untuk menegaskan bahwa lebih baik bekerja daripada terlalu banyak rapat.
Bahkan, ketika melontarkan kata ini, Jokowi memberi tekanan dalam nada bicaranya. "Jangan terlalu banyak ropat-repet, yang penting aksi lapangan karena banjir butuh solusi mendesak," ujarnya.
Jokowi menuturkan, dari rapat selama dua jam tersebut, ada sembilan kesepakatan antara Jawa Barat-Jakarta-Banten yang intinya adalah daerah harus menjalankan tugas pokoknya masing-masing. Sayangnya, rapat ini tidak dihadiri perwakilan Banten. Menurut Jokowi, permasalahan banjir di Ibu Kota bukan tanggung jawab Pemerintah Provinsi Jakarta saja. Semua daerah sekitar, termasuk kementerian, ikut serta di dalamnya. Pantau berita banjir Jakarta lainnya di sini.