Ratusan Anak Pengungsi Banjir Terserang Penyakit  

Reporter

Editor

Nur Haryanto

Jumat, 24 Januari 2014 09:46 WIB

Sejumlah anak korban banjir mengejar salah satu kendaraan saat meminta sumbangan di jalan Kalibata, Jakarta, (19/1). Aksi tersebut mereka terpaksa dilkerjakan karena kurangnya persediaan stok makanan ditempat pengungsian. TEMPO/Eko Siswono Toyudho

TEMPO.CO, Bekasi - Komisi Perlindungan Anak Kota Bekasi mencatat sedikitnya 150 anak dan balita di Kota Bekasi terserang penyakit setelah banjir melanda wilayah tersebut. Mereka mengidap penyakit seperti gatal, diare, serta infeksi saluran pernapasan.

"Minimnya bantuan dan makanan membuat mereka harus bertahan dengan makanan seadanya," kata Komisioner Bidang Kesehatan, KPAI Kota Bekasi, Sugeng Wijaya, Kamis, 23 Januari 2014.

Oleh karena itu, Sugeng menyesalkan tindakan pemerintah daerah yang lamban melakukan penanganan terhadap anak-anak saat banjir melanda. Padahal, ujar dia, asupan gizi dan makanan sehat seharusnya menjadi prioritas nomor satu di pos pengungsian. "Kondisi tubuh anak-anak dan balita sangat rentan dengan penyakit," katanya. "Apalagi musim hujan seperti ini," kata dia.

Menurut Sugeng, persediaan air bersih sangat minim di wilayah yang terkena banjir. Padahal, air bersih tersebut sangat berguna untuk menghindari penyakit kulit pada anak-anak dan balita. Ia mengatakan seharusnya pemerintah daerah menyiapkan tangki air bersih di setiap pos pengungsian.

Kepala Dinas Kesehatan Kota Bekasi Anne Nur Chandrani mengatakan pihaknya sudah menginstruksikan kepada setiap pusat kesehatan masyarakat (puskesmas) agar bersiaga di pos-pos pengungsian. Tujuannya, agar staf puskesmas dapat melayani para korban banjir dan mengantisipasi penyakit yang tiba-tiba menyerang. "Ada tim yang menyisir setiap pengungsian untuk mendeteksi penyakit," katanya.

Anne mengatakan persediaan obat masih cukup. Di lain pihak, para korban banjir belum ada yang dirujuk ke rumah sakit. "Kejadian pasca-banjir perlu diperhatikan," kata dia. "Terutama penyakit yang kerap timbul pasca-banjir, seperti diare, infeksi saluran pernafasan serta penyakit kulit dan gatal-gatal," ia menambahkan.

Banjir di Kota Bekasi telah surut sejak kemarin. Para pengungsi pun sudah pulang ke rumah masing-masing. Sejak Januari 2014 ini, sedikitnya tiga kali banjir menerjang wilayah setempat. Banjir paling parah terjadi pada 18 Januari lalu. Hampir di seluruh kecamatan terkena dampaknya, jumlah pengungsi pun mencapai 7.000 lebih.



ADI WARSONO





Berita lain:
Apa Kata Megawati Soal Hubungannya dengan SBY?
Benarkah Tenda SBY di Sinabung Rp 15 Miliar?
Jurus Tiga Baskom Ahok Jika Sodetan Ditolak
Ani Yudhoyono Minta Maaf Pun Tuai Komentar
SBY Percaya Klenik Diulas di Washington Post
Isyarat Tepuk Punggung Wapres Boediono ke Jokowi

Berita terkait

Banjir Jakarta Merendam 40 RT dan Lima Ruas Jalan, Puluhan Orang Mengungsi

28 hari lalu

Banjir Jakarta Merendam 40 RT dan Lima Ruas Jalan, Puluhan Orang Mengungsi

Curah hujan tinggi dan luapan sungai memicu banjir Jakarta. Permukiman dan ruas jalan di Jakarta Timur, Jakarta Selatan, dan Jakarta Barat terendam.

Baca Selengkapnya

Anggota DPRD DKI Kritik Penanganan Banjir Jakarta: Fokus, Jangan Main-main sama Banjir

36 hari lalu

Anggota DPRD DKI Kritik Penanganan Banjir Jakarta: Fokus, Jangan Main-main sama Banjir

Penanganan banjir Pemprov DKI Jakarta menuai kritik karena dinilai tidak fokus dan tak kunjung terealisasi.

Baca Selengkapnya

Heru Budi Sebut Jakarta Kewalahan Jika Hujan 4 Jam Berintensitas 180 mm per Hari, Begini Penjelasannya

38 hari lalu

Heru Budi Sebut Jakarta Kewalahan Jika Hujan 4 Jam Berintensitas 180 mm per Hari, Begini Penjelasannya

Heru Budi mengatakan Proyek Sodetan Ciliwung dapat mengatasi banjir di Jakarta.

Baca Selengkapnya

Status Pintu Air di DKI Siaga 3, BPBD Imbau Warga Waspada Banjir

48 hari lalu

Status Pintu Air di DKI Siaga 3, BPBD Imbau Warga Waspada Banjir

BPBD DKI Jakarta memperingatkan perihal peningkatan status siaga genangan akibat hujan lebat di beberapa wilayah.

Baca Selengkapnya

Menelisik Banjir Jakarta Pekan Lalu: Apa Saja Pokok Sebabnya?

58 hari lalu

Menelisik Banjir Jakarta Pekan Lalu: Apa Saja Pokok Sebabnya?

Berikut wilayah terdampak banjir Jakarta dan dugaan faktor penyebabnya.

Baca Selengkapnya

Tambah Pompa Air Jadi Solusi Paling Cepat Banjir Jakarta

2 Maret 2024

Tambah Pompa Air Jadi Solusi Paling Cepat Banjir Jakarta

Wakil Ketua Forum Warga Kota Jakarta (FAKTA), Azas Tigor Nainggolan menyampaikan, banyaknya titik genangan air di Jakarta terjadi karena kondisi daratan yang berada dibawah permukaan air laut.

Baca Selengkapnya

Perkiraan Cuaca Jakarta: Potensi Hujan Ringan dan Hujan Petir di Akhir Pekan, Waspada Banjir Seminggu ke Depan

2 Maret 2024

Perkiraan Cuaca Jakarta: Potensi Hujan Ringan dan Hujan Petir di Akhir Pekan, Waspada Banjir Seminggu ke Depan

Cuaca Jakarta berpotensi hujan pada hari ini dan besok. Waspada banjir Jakarta seiring perkiraan hujan ekstrem sepekan ke depan.

Baca Selengkapnya

Periset BRIN Ungkap Penyebab Genangan Banjir di Sebagian Wilayah Jakarta

1 Maret 2024

Periset BRIN Ungkap Penyebab Genangan Banjir di Sebagian Wilayah Jakarta

Saat ini, hujan dengan intensitas 150 milimeter per hari sudah dapat membuat banjir Jakarta karena kapasitas drainase menurun.

Baca Selengkapnya

Top Metro: Banjir Jakarta Kemarin, Sidang Gugatan Almas-Gibran, Upaya Pembebasan Pilot Susi Air

1 Maret 2024

Top Metro: Banjir Jakarta Kemarin, Sidang Gugatan Almas-Gibran, Upaya Pembebasan Pilot Susi Air

Simak berita populer di kanal Metro, mulai dari banjir di Jakarta hingga upaya pembebasan pilot Susi Air di Papua

Baca Selengkapnya

Berenang di Kali Sunter saat Hujan, Bocah di Pulogadung Tenggelam

29 Februari 2024

Berenang di Kali Sunter saat Hujan, Bocah di Pulogadung Tenggelam

Dinas Gulkarmat DKI masih mencari RA, 13 tahun, yang tenggelam saat berenang di Kali Sunter, Pulogadung ketika hujan turun

Baca Selengkapnya