Banjir Jakarta Surut, Sampah dan Lumpur Menumpuk  

Reporter

Sabtu, 25 Januari 2014 15:20 WIB

Seorang bocah melintasi sampah yang terbawa banjir di kawasan Kebon Baru, Jakarta (23/1). Setidaknya 300 ton sampah per hari diangkut Dinas Kebersihan DKI Jakarta dari seluruh sungai atau kali di Jakarta selama banjir yang melanda hampir dua pekan tersebut. TEMPO/Eko Siswono Toyudho

TEMPO.CO, Jakarta - Sejumlah masalah muncul setelah banjir melanda wilayah Jakarta. Di antaranya tumpukan sampah dan lumpur. Sejumlah warga juga harus merelakan barang elektronik milik mereka mati atau perabotan rumah tangga hilang karena hanyut terbawa derasnya Sungai Ciliwung.

Elin, 25 tahun, mengatakan lumpur di rumahnya sudah mulai kelihatan. "Kira-kira tebalnya sekitar 30 sentimeter," ujarnya. Banyak warga di RT 09 RW 02, Kelurahan Cawang, yang sudah membersihkan rumah mereka dari lumpur. "Semuanya sukarela, tidak ada bantuan dari pihak pemerintah untuk membersihkan lumpur," ujar Elin, Sabtu, 25 Januari 2014.

Tak hanya lumpur, menurut Elin, banjir kiriman dari hulu pun membawa banyak sampah, terutama sampah plastik. "Kebanyak botol air mineral," kata dia. Bahkan, ketika air mulai surut, Jumat kemarin, warga sudah mengangkut puluhan karung berisi sampah ke tempat penampungan. Karena tidak ada bantuan dari Dinas Kebersihan, warga harus membayar iuran Rp 3.000 per karung untuk mengangkut sampah.

Lumpur yang menggunung juga harus dihadapi Sunaryo, 50 tahun, warga RW 02 Kelurahan Cawang. "Di rumah saya lumpurnya sudah tebal. Kalau nginjak saja sudah kayak di sawah," kata dia. Kendati lumpur tebal, Sunaryo belum bisa membersihkannya karena air setinggi 1,5 meter yang merendam rumahnya belum juga surut.

Sunaryo juga harus menghadapi kenyataan pahit. Seluruh perabotan rumahnya hilang terbawa arus Sungai Ciliwung. Selain itu, gerobak yang biasa dia pakai untuk berdagang batagor rusak parah terendam air. "Karena arusnya deras, gerobak saya terbalik dan rusak," kata dia kepada Tempo di pengungsian Sinar Kasih, Gang Arus, Cawang, Sabtu, 25 Januari 2014.

Walhasil, selama dua minggu dia tidak bisa berjualan. Padahal berdagang batagor adalah satu-satunya sumber penghasilannya."Saya enggak tahu harus ngapain lagi," ucap Sunaryo dengan wajah murung.

Ida Lestari, 24 tahun, warga lainnya, mengatakan sampah relatif masih sedikit karena terbawa derasnya arus Sungai Ciliwung. Kendati demikian, tetap saja ada sampah yang menyangkut di perumahan warga.

Ia mengatakan, selain mendatangkan sampah dan lumpur, banjir turut menghancurkan perabotan rumah tangga. Misalnya, lemari miliknya hancur akibat genangan air. "Lemari saya sudah tidak bisa dipakai lagi," katanya.

Selain itu, barang elektronik pun rusak akibat terendam air. "Radio saya rusak karena kemasukan air. Terpaksa saya buang karena tidak bisa dipakai lagi," katanya.

Genangan air selama hampir dua pekan juga membuat dinding rumahnya kotor. "Mungkin kami harus cat ulang, dan itu perlu duit lagi," keluhnya. Untungnya, di daerahnya tidak ada rumah yang ambrol terbawa derasnya arus Sungai Ciliwung. "Mungkin di daerah lain ada tapi di sini saya tidak dengar," ujarnya.

ERWAN HERMAWAN

Berita terkait

Banjir Jakarta Merendam 40 RT dan Lima Ruas Jalan, Puluhan Orang Mengungsi

28 hari lalu

Banjir Jakarta Merendam 40 RT dan Lima Ruas Jalan, Puluhan Orang Mengungsi

Curah hujan tinggi dan luapan sungai memicu banjir Jakarta. Permukiman dan ruas jalan di Jakarta Timur, Jakarta Selatan, dan Jakarta Barat terendam.

Baca Selengkapnya

Anggota DPRD DKI Kritik Penanganan Banjir Jakarta: Fokus, Jangan Main-main sama Banjir

35 hari lalu

Anggota DPRD DKI Kritik Penanganan Banjir Jakarta: Fokus, Jangan Main-main sama Banjir

Penanganan banjir Pemprov DKI Jakarta menuai kritik karena dinilai tidak fokus dan tak kunjung terealisasi.

Baca Selengkapnya

Heru Budi Sebut Jakarta Kewalahan Jika Hujan 4 Jam Berintensitas 180 mm per Hari, Begini Penjelasannya

37 hari lalu

Heru Budi Sebut Jakarta Kewalahan Jika Hujan 4 Jam Berintensitas 180 mm per Hari, Begini Penjelasannya

Heru Budi mengatakan Proyek Sodetan Ciliwung dapat mengatasi banjir di Jakarta.

Baca Selengkapnya

Status Pintu Air di DKI Siaga 3, BPBD Imbau Warga Waspada Banjir

48 hari lalu

Status Pintu Air di DKI Siaga 3, BPBD Imbau Warga Waspada Banjir

BPBD DKI Jakarta memperingatkan perihal peningkatan status siaga genangan akibat hujan lebat di beberapa wilayah.

Baca Selengkapnya

Menelisik Banjir Jakarta Pekan Lalu: Apa Saja Pokok Sebabnya?

58 hari lalu

Menelisik Banjir Jakarta Pekan Lalu: Apa Saja Pokok Sebabnya?

Berikut wilayah terdampak banjir Jakarta dan dugaan faktor penyebabnya.

Baca Selengkapnya

Tambah Pompa Air Jadi Solusi Paling Cepat Banjir Jakarta

2 Maret 2024

Tambah Pompa Air Jadi Solusi Paling Cepat Banjir Jakarta

Wakil Ketua Forum Warga Kota Jakarta (FAKTA), Azas Tigor Nainggolan menyampaikan, banyaknya titik genangan air di Jakarta terjadi karena kondisi daratan yang berada dibawah permukaan air laut.

Baca Selengkapnya

Perkiraan Cuaca Jakarta: Potensi Hujan Ringan dan Hujan Petir di Akhir Pekan, Waspada Banjir Seminggu ke Depan

2 Maret 2024

Perkiraan Cuaca Jakarta: Potensi Hujan Ringan dan Hujan Petir di Akhir Pekan, Waspada Banjir Seminggu ke Depan

Cuaca Jakarta berpotensi hujan pada hari ini dan besok. Waspada banjir Jakarta seiring perkiraan hujan ekstrem sepekan ke depan.

Baca Selengkapnya

Periset BRIN Ungkap Penyebab Genangan Banjir di Sebagian Wilayah Jakarta

1 Maret 2024

Periset BRIN Ungkap Penyebab Genangan Banjir di Sebagian Wilayah Jakarta

Saat ini, hujan dengan intensitas 150 milimeter per hari sudah dapat membuat banjir Jakarta karena kapasitas drainase menurun.

Baca Selengkapnya

Top Metro: Banjir Jakarta Kemarin, Sidang Gugatan Almas-Gibran, Upaya Pembebasan Pilot Susi Air

1 Maret 2024

Top Metro: Banjir Jakarta Kemarin, Sidang Gugatan Almas-Gibran, Upaya Pembebasan Pilot Susi Air

Simak berita populer di kanal Metro, mulai dari banjir di Jakarta hingga upaya pembebasan pilot Susi Air di Papua

Baca Selengkapnya

Berenang di Kali Sunter saat Hujan, Bocah di Pulogadung Tenggelam

29 Februari 2024

Berenang di Kali Sunter saat Hujan, Bocah di Pulogadung Tenggelam

Dinas Gulkarmat DKI masih mencari RA, 13 tahun, yang tenggelam saat berenang di Kali Sunter, Pulogadung ketika hujan turun

Baca Selengkapnya